Vektor Penular Penyakit Demam Berdarah Dengue DBD

Bila keadaan berlanjut, akan terjadi renjatan lemah lunglai, denyut nadi lemah atau tidak teraba. Kadang-kadang kesadarannya menurun Depkes, 1992. Pada dasarnya pengobatan DBD bersifat simtomatik dan suportif yaitu pemberian cairan oral untuk mencegah dehidrasi. Apabila cairan oral tidak dapat diberikan oleh karena tidak mau minum, muntah atau neyeri perut yang berlebihan, maka cairan intravena biasanya cairan ringer laktat atau NaCL perlu diberikan. Transfusi darah diberikan kepada penderita yang mengalami perdarahan yang membahayakan seperti hematemesis, melena, serta penderita yang menunjukkan penurunan kadar Hemoglobin Hb, Hematokrit Ht pada pemeriksaan berkala. Indikasi pemberian transfusi pada penderita yaitu jika ada perdarahan yang jelas secara klinis dan abdomen yang semakin tegang dengan penurunan kadar Hb yang mencolok Depkes RI, 2004. Pada fase demam dianjurkan Depkes RI, 2006: 1 Istirahat di tempat tidur bed rest selama masih demam 2 Obat antipiretik atau kompres hangat diberikan bila diperlukan 3 Memberikan minum sebanyak-banyaknya, karena penderita DBD mengalami kekurangan cairan di dalam tubuh. Oleh sebab itu pertolongan pertama yang paling penting adalah memberi minum sebanyak- banyaknya. Minuman dapat berupa jus buah, air teh manis, sirop, susu, serta larutan oralit.

2.4.2. Vektor Penular

Nyamuk Aedes aegypti maupun Aedes albopictus merupakan vektor penularan virus dengue dari penderita kepada orang lain melalui gigitan. Nyamuk Karmila : Peran Keluarga Dan Petugas Puskesmas Terhadap Penanggulangan Penyakit Demam Berdarah Dengue DBD Di Perumnas Helvetia Medan Tahun 2009, 2009 USU Repository © 2008 Aedes aegypti merupakan faktor penting di daerah perkotaan daerah urban sedangkan di daerah pedesaan daerah rural kedua jenis spesies nyamuk Aedes tersebut berperan dalam penularan. Nyamuk Aedes aegypti berkembang biak di tempat lembab dan genangan air bersih. Sedangkan Aedes albopictus berkembangbiak di lubang-lubang pohon dalam bambu, dalam lipatan daun dan dalam genangan air lainnya Soedarto, 1995. Tempat perkembangbiakan utama nyamuk Aedes aegypti adalah tempat- tempat penyimpanan air di dalam atau di luar rumah, atau di tempat-tempat umum, biasanya berjarak tidak lebih 500 meter dari rumah. Nyamuk ini tidak dapat berkembang biak di genangan air yang berhubungan langsung dengan tanah Depkes, 1992. Nyamuk-nyamuk ini berkembang biak di dalam air bersih dan tempat-tempat gelap yang lembab, baik di dalam maupun dekat rumah. Nyamuk betina meletakkan telurnya di bejana-bejana atau tempat-tempat penyimpanan air di dalam atau di sekitar rumah, sekolah atau gedung perkantoran. Tempat yang sering dijadikan bertelur adalah batok kelapa, drum, kaleng bekas, pot bunga, ember, vas bunga, tatakan pot bunga, tangki air, tempat penampungan air pada lemari es, baskom, pipa air, benda-benda yang terbuang dari kaca atau plastik, ban-ban bekas dan botol-botol kosong, dan talang atap rumah yang tergenang sisa air hujan Depary, 2003. Nyamuk ini mendapatkan virus dengue pada waktu mengisap darah penderita DBD. Jika nyamuk kelak menggigit orang lain, maka virus dengue akan Karmila : Peran Keluarga Dan Petugas Puskesmas Terhadap Penanggulangan Penyakit Demam Berdarah Dengue DBD Di Perumnas Helvetia Medan Tahun 2009, 2009 USU Repository © 2008 dipindahkan bersama air liur nyamuk. Dalam waktu kurang dari 7 hari orang tersebut dapat menderita sakit DBD. Virus DBD memperbanyak diri dalam tubuh manusia dan akan ada dalam darah selama 1 minggu. Setelah nyamuk menggigit dan menghisap darah penderita yang sedang dalam masa viremia, lalu dalam tubuh nyamuk akan mangalami multiplikasi dan menyebar di berbagai jaringan tubuh termasuk dalam kelenjar air liur. Kira-kira 1 minggu setelah menghisap darah penderita, nyamuk tersebut telah siap untuk menularkan virus kepada orang lain dengan tenggang waktu itu disebut masa inkubasi ekstrinsik Sumarmo, 1999. Virus dengue akan tetap berada dalam tubuh nyamuk sepanjang hidupnya. Oleh karena itu nyamuk Aedes aegypti yang menghisap virus dengue ini menjadi penular infektif sepanjang hidupnya. Penularan terjadi karena setiap kali nyamuk menggigit, sebelum menghisap darah akan mengeluarkan air liur melalui salauran alat tusuknya probocis, agar darah yang dihisap tidak membeku. Bersama air liur itulah virus dengue dipindahkan dari nyamuk ke orang lain. Nyamuk Aedes aegypti hidupnya antara 1-2 bulan Depkes RI, 1992.

2.4.3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penularan Penyakit DBD