Bentuk-bentuk Hasil Belajar Matematika

dapat mengembangkan tindakan keterampilan baru untuk memecahkan masalah tertentu.

d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Matematika

1. Faktor Internal 26 a Faktor Fisiologis Secara umum kondisi fisiologis, seperti kesehatan prima, tidak dalam keadaan lelah dan capek, tidak dalam keadaan cacat jasman, dan sebagainya, semuanya akan membantu dalam proses dan hasil belajar. Siswa yang kekurangan gizi misalnya, ternyata kemampuan belajarnya di bawah siswa- siswa yang tidak kekurangan gizi, sebab mereka yang kekurangan gizi pada umumnya cenderung cepat lelah dan capek, cepat ngantuk dan akhirnya tidak mudah dalam menerima pelajaran. Disamping kondisi-kondisi tersebut, merupakan hal yang penting juga untuk memperhatikan kondisi pancaindera. Bahkan dikatakan oleh Aminuddin Rasyad, pancaindera merupakan pintu gerbang imu pegetahuan five sense are the golden gate of knowledge. Artinya, kondisi panca indera tersebut akan memberikan pengaruh pada proses dan hasil belajar. Dengan memahami kelebihan dan kelemahan pancaindera dalam memperoleh pengetahuan atau pengalaman akan mempermudah dalam memilih dan menentukan jenis rangsangan atau stimuli dalam proses belajar. b Faktor Psikologis Beberapa faktor psikologis yang dapat diuraikan diantaranya meliputi intelegensi, perhatian, minat dan bakat, motif dan motivasi, dan kognitif juga daya nalar. - Intelegensi 26 Drs Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar Jakarta: Rineka Cipta, 2002, hal 144 C.P. Chaplin mengatakan intelegensi sebagai 1 kemampuan menghadapi dan menyesuaikan diri terhadap situasi baru secara cepat dan efektif, 2 kemampuan menggunakan konsep abstrak secara efektif, 3 kemampuan memahami pertalian-pertalian dan belajar denga cepat sekali. Ketiga hal tersebut merupakan satu kesatuan, tidak terpisahkan satu dengan yang lainnya. - Perhatian Perhatian adalah keaktifan jiwa yang dipertinggi, jiwa semata-mata tertuju pada suatu objek ataupun sekumpulan objek. Untuk dapat menjamin hasil belajar yang baik, maka siswa harus dihadapkan pada objek-objek yang dapat menarik perhatian siswa. Bila tidak, maka perhatian siswa tidak akan terarah atau focus terhadap objek yang dipelajarinya. - Minat dan Bakat Minat diartikan oleh Hilgard sebagai kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Bakat adalah kemampuan untuk belajar. Kemampuan ini baru akan terealisasi menjadi kecakapan yang nyata setelah belajar dan berlatih. - Motif dan motivasi Kata motif diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang melakukan sesuatu. Menurut Aminuddin Rasyad, dalam setiap diri manusia pada umumnya mempunyai dua macam motif atau dorongan, yaitu motif yang sudah ada dalam diri yang sewaktu waktu akan muncul tanpa ada pengaruh dari luar, disebut intrinsic motivate. Motif liannya adalah motif yang datang dari luar diri, yakni karena ada pengaruh situasi lingkungannya, motif ini disebut extrinsic motivate. Atas dasar inilah dianjurkan kepada guru untuk dapat menciptakan suasana belajar yang kondusif. - Kognitif dan daya nalar Pembahasan mengeni hal ini meliputi tiga hal, yakni persepsi, mengingat dan berfikir. Persepsi adalah penginderaan terhadap suatu kesan yang timbul dalam ligkungannya. Penginderaan itu dipengaruhi oleh pengalaman, kebiasaan dan kebutuhan. Kemampuan mempersepsi antara siswa yang satu dengan siswa tidak sama meskipun mereka sama-sama dari sekolah yang sama, bahkan kelas yang sama. Ini ditentukan oleh pengetahuan dan pengalaman pelajar itu sendiri. Karena pengetahuan dan pengalaman akan memperkaya bennaknya dengan perbendaharaan untuk memperkuat daya persepsinya. Mengingat ini adalah suatu aktivitas kognitif, di mana orang menyadari bahwa pengetahuannya berasal dari masa yang lampau atau berdasarkan kesan-kesan yang diperoleh melalui pengalamannya di masa lampau. Berpikir oleh Jalaluddin Rakhmat dibagi menjadi dua macam, yakni berpikir autistik autistic dan berpikir realistik realistic. Yang pertama mungkin lebih tepat disebut melamun: fantasi, menghayal, adalah contoh-contohnya. Berpikir realistik, disebut juga nalar reasoning, adalah berfikir dalam rangka menyesuaikan diri dengan dunia nyata. Dalam kebanyakan usaha pemanfaatan media pembelajaran yang dilakukan guru adalah berusaha untuk membawa para siswanya kepada pemahaman yang realistis. Dengan demikian, pemanfaatan edia dalam proses pembelajaran dapat merangsang dan mengembangkan daya nalar siswa. 2. Faktor Eksternal a Faktor Lingkungan Kondisi lingkungan juga mempengaruhi proses dan hasil belajar. Lingkungan ini dapat berupa lingkungan fisik atau alam dan dapt pula berupa lingkungan sosial. Lingkungan alam misalnya keadaan suhu, kelembaban, kepengapan udara, dan sebagainya. Lingkungan sosial baik yang berwujud maupun hal-hal lainnya, juga dapat mempengaruhi proses dan hasil belajar. b Faktor Instrumental 27 Faktor instrumental adalah faktor keberadaannya dan penggunaanya dirancang sesuai dengan hasil belajar yang diharapkan. Faktor-faktor instrumental ini dapat berupa kurikulum, sarana, prasarana dan fasilitas, dan guru.

e. Definisi Operasional Hasil Belajar

Definisi operasional hasil belajar matematika adalah bukti pencapaian kemampuan belajar yang diperoleh siswa setelah melalui serangkaian pengalaman dalam kegiatan pembelajaran, yang didapatkan melalui tes yang meliputi aspek kognitif C1-C3 yaitu tipe pengetahuan C1, pemahaman C2, dan aplikasi C3. Adapun indikator hasil tipe pengetahuan C1, yaitu siswa mampu membaca pecahan sederhana, menulis lambang pecahan, membilang pecahan sederhana, dan menyajikan nilai pecahan dalam bentuk gambar. Sedangkan indikator pada tipe pemahaman C2 yaitu membandingkan pecahan sederhana dengan garis bilangan dan cara lain. Dan indikator pada tipe penerapan C3 yaitu memecahkan masalah yang melibatkan pecahan sederhana yang berkaitan dengan kehidupan sehari- hari. Tes ini dilakukan setelah siswa belajar dengan 27 Yudi Munadi, Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan BaruJakarta; Gaung Persada Press, 2002 hal 245 menggunakan pembelajaran kooperatif tipe NHT. Kemampuan kognitif siswapada penelitian ini diukur dengan menggunakan instrument tes uraian terbatas sebanyak 13 butir soal.

C. Hasil Penelitian Relevan

Beberapa hasil penelitian yang relevan dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis yaitu sebagai berikut : 1. Penelitian yang dilakukan oleh Siska Andriani dari Universitas Pendidikan Indonesia dengan judul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Pada Konsep Volume Bangun Ruang Bangun Kubus dan Balok Melalui Model Cooperative Tipe NHT pada Siswa Kelas V SDN Cilutamahi 01 Kecamatan Cariu Kabupaten Bogor Tahun Ajaran 20102011”, hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe NHT pada pembelajaran matematika dapat meningkatkan hasil belajar. 2. Penelitian yang dilakukan oleh Eri Yuliani dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dengan judul “Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Metode Numbered Heads Together NHT Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa” Studi Eksperimen di SMPN 1 Ciputat Tahun Ajaran 20072008. Hasil penelitian menunjukkan dengan menggunakan uji t diperoleh = 2,78 sedangkan =1,66 sehingga diperoleh . Menunjukkan bahwa pembelajaran NHT dapat memberikan pengruh positif terhadap hasil belajar siswa Persamaan pada penelitian ini dengan kedua penelitian diatas adalah dalam pembelajaran dikelas metode yang digunakan adalah metode kooperatif tipe NHT. Sedangkan perbedaan dengan penelitian pertama terletak pada metode penelitian yang digunakan. Pada penelitian Siska 2011 metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas, sedangkan pada penelitian ini metode yang digunakan adalah quasi eksperimen.Selanjutnya perbedaan yang terdapat pada penelitian Eri 2008 dengan penelitian ini

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar siswa atara model pembelajaran NHT (numbered head together) dengan stad (student team achievment division pada konsep laju reaksi)

3 10 173

Pengaruh penggunaan alat peraga batang napier terhadap pemahaman konsep perkalian siswa kelas III SD Muhammadiyah 12 Pamulang

11 82 255

“Pengaruh Pendekatan Keterampilan Proses Sains Terhadap Penguasaan Konsep IPA Siswa Kelas IV SD Muhammadiyah 12 Pamulang

2 15 208

Penerapan Media Lagu untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS pada Kelas II SD Muhammadiyah 12 Pamulang

1 25 0

PERBEDAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV SD NEGERI 101772 TANJUNG SELAMAT.

0 2 25

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VI DI SD MUHAMMADIYAH 12 MEDAN.

0 3 35

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER) TERHADAP HASIL BELAJAR Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Numbered Head Together) Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa Kelas X SMK Pe

0 2 14

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER) TERHADAP HASIL BELAJAR Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Numbered Head Together) Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa Kelas X SMK Pe

0 1 12

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP HASIL BELAJAR PECAHAN SISWA KELAS III SD NEGERI KOWANGAN TEMANGGUNG.

0 1 141

PERBEDAAN PEMBELAJARAN NHT DAN TPS DITINJAU DARI HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS 5 SD

0 0 10