Faktor Eksternal Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

berarti, bahwa kaidah merupakan suatu keteraturan yang berlaku sepanjang masa.Orang yang telah mempelajari suatu kaidah, mampu menghubungkan beberapa konsep.Misalnya dalam kaidah perkalian matematika, “dua kali dua sama dengan empat”.Artinya, ahasil dari perkalian dua kali dua tersebut pasti empat, karena memang sudah kaidahnya. Oleh karena itu, belajar kaidah sangat penting bagi seseorang, terutama seorang pserta didik sebagai salah satu upaya peguasaan ilmu pengetahuan selama belajar di sekolah. 7 Belajar Berpikir Belajar berpikir sangat diperlukan selama belajar di sekolah atau diperguruan tinggi. Masalah belajar terkadang ada yang harus diselesaikan secara mandiri tanpa bantuan orang lain. Pemecahan masalah itulah yang memerluka pemikiran. Berpikir itu berarti kemampuan jiwa untuk meletakkan hubungan antara bagian-bagian pengetahuan, ketika berpikir dilakukan, maka di sana terjadi suatu proses. Oleh karena itu, John Dewey dan Wertheimer memandang berpikir sebaagai proses. Dalam proses ini tekanannya terletak pada penyusuna kembali kecakapan kognitif yang bersifat ilmu pengetahuan. Menurut Dewey, langkah-langkah dalam pemecahan masalah adalah sebagai berikut. a Kesadaran akan maslah; b Merumuskan masalah; c Mencari data dan merumuskan hipotesis-hipotesis; d Menguji hipotesis-hipotesis itu; e Menerima hipotesis yang benar. Meskipun dalam pemecahan masalah memerlukan langkah-langkah tersebut, menurut Dewey, setiap pemecahan masalah memerlukan rafa berpikir.Taraf berpikir itu sendiri memiliki tahap-tahap berikut, sebagaimana tabel yang ada di bawah ini. Tabel 2.1 Taraf Berpikir Taraf Nama Taraf Berpikir Macam Kerja Pikir Diajarkan 5 4 3 2 Evaluasi Analisis dan sintesis Aplikasi Komprehensif Berpikir kreatif atau berpikir memecahkan masalah Berpikir menguraikan dan menggabungkan Berpikir menerapkan Berpikir dalam konsep dan belajar pengertian 1 Pengetahuan Belajar reseptif atau menerima 8 Belajar Keterampilan Motorik Orang yang memiliki suatu kemampuan motorik, mampu melakukan suatu rangkaian gerak-gerik jasmani dalam suatu urutan tertentu, dengan mengadakan koordinasi antara gerak-gerik berbagai anggota badan secara terpadu.Keterampilan ini disebut “motorik”.Keterampilan motorik biasanya beraal dari keluwesan seseorang dalam kejasmaniannya. Ciri khas dari keterampilan motorik adalah “otomatisme”, yaitu rangkaian gerak-gerik berlangsung secara teratur dan berjalan dengan lancar dan supel, tanpa dibutuhkan banyak refleksi tentang apa yang harus dilakukan dan mengapa diikuti geralk tertentu. Dalam kehidupan manusia, keterampilan motorik memegang peraanan sangat penting, terutama berkaitan dengan perkembangan seorang peserta didik.Seorang anak SD kelas 1 dalam perkembangan motoriknya, harus mampu lekaukan kegiatan-segiatan semisal menggunakan pakaiannya sendiri, dapat mempergunakan dan memakai alat-alat tulis secara mandiri dan lain-lain.Ketika anak memasuki bangku sekolah dasar, anak memperoleh keterampilan baru, sperti menulis dengan memegang alat-alat tulis, membuat gambar, berolahraga dan lain-lain.Oleh karena itu, keterampilan motorik sangat penting dalam menunjang prestasi dan perkembangan anak, karena hal ini menjadi bekal dalam perkembangan kognitifnya. 9 Belajar Estetis Belajar esetetis bertujuan membentuk kemampuan menciptakan dan menghayati keindahan alam dalam berbagai bidang kesenian. Belajar ini mencakup fakta, seperti nama Mozart sebagai penggubah music klasik; konsep-konsep, seperti ritme, irama dan komposisi dan lain-lain. Belajar estetis ini kaitannya dengan perkembangan peserta didik, ialah bagaimana peserta didik dapat membentuk kemampuan dalam dirinya untuk menciptkan dan menghayati keindahan yang ada di sekitarnya untuk dijadikan sebagai bahan untuk pembelajaran agar peserta didik dapat mengmbangkan potensi dirinya secara baik. B. Hasil Penelitian yang Relevan Menurut Irmayati dalam skripsinya yang berjudul “Pengaruh Tingkat Pendidikan Orang Tua terhadap Prestasi Belajar Siswa MIN Bitung Jaya Cikupa Tangerang”, menyatakan bahwa tingkat pendidikan orang tua siswa di MIN Bitung Jaya berpengaruh rendah terhadap prestasi belajar siswa, yakni hanya 9