Hakikat Pembelajaran IPS Deskripsi Teoritik

permanen”. 8 Pengertian belajar menurut piaget, sederhananya bahwa belajar itu merupakan proses penyesuaian diri manusia secara menyeluruh dan bermakna yang ada ketika seseorang itu menghadapi situasi yang baru sehingga ia mengalami perubahan yang relative permanen. Menurut Skinner yang dikutip dalam buku Ilmu Pendidikan Islam, menyatakan, “ belajar adalah suatu perilaku, pada saat orang belajar, maka responnya menjadi lebih baik, sebaliknya bila ia tidak belajar, maka responnya turun”. 9 Sedangkan, menurut Nana Syaodih, “belajar merupakan serangkaian upaya untuk mengembangkan kemampuan-kemampuan dan sikap serta nilai siswa, baik kemampuan intelektual, social, afektif, maupun psikomotor”. 10 Dengan kata lain, belajar itu mengembangkan kemampuan siswa yang harus mencakup tiga aspek kompetensi siswa yakni kemampuan intelektual, social, afektif dan psikomotorik. Muhibbin Syah menyatakan “bahwa belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis pendidikan”. 11 Ini berarti bahwa berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan iu amat bergantung pada proses belajar yang dialami siswa, baik ketika ia berada di sekolah maupun di lingkungan rumah atau keluarganya sendiri. Ali Imron berpendapat bahwa: “belajar adalah proses perubahan tingkah laku yang disengaja. Perubahan tersebut bisa berupa dari tidak tahu menjadi tahu, dan tidak mengerti menjadi mengerti, dari tidak dapat mengerjakan menjadi mengerjakan sesuatu, dari memberikan respon yang salah atas stimulus- stimulus kea rah memberikan respon yang benar”. 12 Umar Tirt arahardja menjelaskan “belajar diartikan sebagai aktivitas pengembangan diri melalui pengalaman, bertumpu pada kemampuan diri belajar di bawah bimbingan belajar”. 13 Thursan Hakim mengungkapkan bahwa “belajar adalah suatu proses perubahan di dalam kepribadian manusia, dan perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kualitas tingkah laku seperti peningkatan-peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, pemahaman, keterampilan, daya pikir, dan lain-lain. 14 8 Conny R. Semiawan, “Belajar dan Pembelajaran Prasekolah dan Sekolah Dasar”, Jakarta: PT Indeks, 2008, Cet. 3, h. 11. 9 Ramayulis, “Ilmu Pendidikan Islam”, Jakarta : Kalam Mulia, 2008, Cet. 7, h. 236. 10 Nana Syaodih, Perencanaan Pengajaran, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2010, Cet. 3, h. 35 11 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan, h. 87. 12 Ali Imron, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: PT Dunia Pustaka Jaya, 1996, Cet.1, h. 16. 13 Umar Tirtaraharja dan S. L. La Sulo, Pengantar Pendidikan, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2005, Cet. 1, h. 51. 14 Thursan Hakim, Belajar Secara Efektif, Jakarta: Pustaka Pembangunan Swadaya, 2000, h. 1. Dengan kata lain, belajar dapat diartikan sebagai suatu proses perubahan kepribadian manusia dan perubahan tersebut diwujudkan dalam bentuk adanya perubahan tingkah laku seseorang baik itu perubahan secara kualitas maupun kuantitas. Adapun, menurut Morgan yang dikutip dalam buku Psikologi Pendidikan, “belajar adalah setiap perubahan yang relative menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman”. 15 Artinya, belajar itu dapat dimaknai sebagai perubahan tingkah laku manusia yang terjadi akibat dari adanya proses latihan atau pengalaman. Manusia setidaknya dapat merubah tingkah lakunya lewat latihan atau pengalaman. “Menurut Pupuh Fathurrohman dan M. Sobry Sutikno, dalam belajar yang terpenting adalah proses bukan hasil yang diperolehnya. Artinya, belajar harus diperoleh dengan usaha sendiri, adapun orang lain itu hanya sebagai perantara atau penunjang dalam kegiatan belajar agar belajar itu dapat berhasil dengan baik. Ketika seorang anak mendapatkan hasil tes yang bagus tidak bisa dikatakan sebagai belajar apabila hasil tesnya itu didapatkan dengan cara yang tidak benar.” 16 Dari beberapa pendapat ahli tentang konsep belajar, dapat dipahami bahwa belajar itu merupakan suatu proses mental seorang individu melewati fase adaptasi sehingga manusia dapat merubah tingkah lakunnya sebagai akibat dari adanya proses latihan dan pengalaman yang ia alami sendiri.

5. Pengertian Prestasi Belajar

Prestasi belajar sering digunakan dalam dunia pendidikan untuk mengetahui kondisi belajar siswa yang telah melampaui proses pembelajaran di sekolah dalam waktu tertentu. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata prestasi memiliki arti perolehan atau sesuatu yang diperoleh dari usaha, bekerja dan sebagainya. 17 Prestasi juga dapat diartikan sebagai hasil yang telah dicapai, dilakukan, dikerjakan dan sebagainya. 18 15 Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2004, cet. 10, h. 84. 16 Pupuh Fathurrohman, dan M. Sobry Sutikno., Strategi Belajar Mengajar Melalui Penanaman Konsep Umum dan Konsep Islami, Bandung: PT Refika Aditama, 2009, Cet. 3, h. 6. 17 Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1998, cet. 1. h. 700. 18 Dessy Anwar, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia., Surabaya : Amelia, 2005., h. 262.