INFORMASI SEGMEN lanjutan SEGMENT INFORMATION continued

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT PELAYARAN TEMPURAN EMAS Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain PT PELAYARAN TEMPURAN EMAS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended Expressed in rupiah, unless otherwise stated 83 39. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN lanjutan 39. FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES continued Perusahaan menggunakan hierarki berikut ini untuk menentukan nilai wajar instrumen keuangan: • Tingkat 1: Nilai wajar diukur berdasarkan pada harga kuotasi tidak disesuaikan dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas sejenis. • Tingkat 2: Nilai wajar diukur berdasarkan teknik-teknik valuasi, dimana seluruh input yang mempunyai efek yang signifikan atas nilai wajar dapat diobservasi baik secara langsung maupun tidak langsung. • Tingkat 3: Nilai wajar diukur berdasarkan teknik-teknik valuasi, dimana seluruh input yang mempunyai efek yang signifikan atas nilai wajar tidak dapat diobservasi baik secara langsung maupun tidak langsung . The Company uses the following hierarchy for determining the fair value of financial instruments: • Level 1: Fair values measured based on quoted prices unadjusted in active markets for identical assets or liabilities. • Level 2: Fair values measured based on valuation techniques for which all inputs which have a significant effect on the recorded fair values are observable, either directly or indirectly. • Level 3: Fair values measured based on valuation techniques for which inputs which have a significant effect on the recorded fair value are not based on observable market data. Instrumen keuangan yang disajikan di dalam laporan posisi keuangan konsolidasian dicatat sebesar nilai wajar atau disajikan dalam jumlah tercatat apabila jumlah tersebut mendekati nilai wajarnya atau nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal. Metode-metode dan asumsi-asumsi di bawah ini digunakan untuk mengestimasi nilai wajar untuk masing-masing kelompok instrumen keuangan. Financial instruments presented in the consolidated statement of financial position are carried at fair value or amortized cost, otherwise, they are presented at carrying values as either these are reasonable approximations of fair values or their fair values cannot be reliably measured. The following methods and assumptions are used to estimate the fair value of each class of financial instruments. Nilai tercatat untuk kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain, aset keuangan lancar lainnya, utang usaha, utang lain-lain, utang bank jangka pendek, beban akrual, liabilitas imbalan kerja jangka pendek dan liabilitas derivatif yang dihentikan mendekati nilai wajarnya karena bersifat jangka pendek. Nilai tercatat dari aset keuangan tidak lancar lainnya mendekati nilai wajarnya karena suku bunga deposito selalu dinilai ulang secara berkala. Nilai tercatat dari pinjaman jangka panjang dengan suku bunga mengambang mendekati nilai wajarnya karena selalu dinilai ulang secara berkala. The carrying values of cash and cash equivalents, trade receivables, other receivables, other current financial assets, trade payables, other payables, short-term bank loans, accrued expenses, short-term employee benefits liability and unwound derivative liability approximate their fair values due to their short-term nature. The carrying values of other non-current financial assets approximate their fair values as the time deposit interest rates are reassessed frequently. The carrying values of long-term debts with floating interest rates approximate their fair values as they are reassessed frequently. The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT PELAYARAN TEMPURAN EMAS Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain PT PELAYARAN TEMPURAN EMAS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended Expressed in rupiah, unless otherwise stated 84

40. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN

40. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES

Risiko utama dari instrumen keuangan Kelompok Usaha adalah risiko tingkat suku bunga, risiko mata uang asing, risiko kredit, risiko likuiditas dan risiko harga komoditas. Direksi menelaah dan menyetujui kebijakan untuk mengelola masing-masing risiko, sebagaimana dijelaskan secara rinci sebagai berikut: The main risks arising from the Group’s financial instruments are interest rate risk, foreign currency risk, credit risk, liquidity risk, and commodity price risk. The Board of Directors reviews and approves the policies for managing each of these risks, which are described in more detail as follows: Manajemen risiko Risk management a. Risiko tingkat suku bunga a. Interest rate risk Risiko tingkat suku bunga Kelompok Usaha terutama timbul dari pinjaman untuk tujuan modal kerja dan investasi. Saat ini, Kelompok Usaha tidak mempunyai kebijakan formal lindung nilai atas risiko tingkat suku bunga. The Group’s interest rate risk mainly arises from loans for working capital and investment purposes. Currently, the Group does not have a formal hedging policy for interest rate exposures. Untuk kredit modal kerja dan kredit investasi, Kelompok Usaha berusaha mengurangi risiko tingkat suku bunganya dengan cara selalu melakukan pengawasan terhadap tingkat suku bunga yang berlaku di pasar. For working capital and investment loans, the Group may seek to mitigate its interest rate risk by continuously monitoring the interest rates in the market. Pada tanggal 31 Desember 2013, jika tingkat suku bunga pinjaman lebih tinggilebih rendah sebesar 50 basis poin dengan semua variabel konstan, laba sebelum pajak penghasilan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 akan lebih rendahtinggi sebesar Rp447 juta terutama sebagai akibat lebih tinggilebih rendah biaya bunga atas pinjaman dengan tingkat bunga mengambang. As at December 31, 2013, had the interest rates of the loans and borrowings been 50 basis points higherlower with all other variables held constant, income before income tax for the year ended December 31, 2013 would have been Rp447 million lowerhigher, mainly as a result of higherlower interest charge on the loans and borrowings with floating interest rates. b. Risiko mata uang asing b. Foreign currency risk Mata uang pelaporan Kelompok Usaha adalah rupiah. Kelompok Usaha menghadapi risiko nilai tukar mata uang asing karena biaya dari beberapa pembelian utamanya dalam mata uang asing, seperti dolar Amerika Serikat, euro Eropa, dolar Singapura dan yuan Cina. Apabila pembelian Kelompok Usaha di dalam mata uang selain rupiah, dan tidak seimbang dalam hal kuantitasjumlah danatau pemilihan waktu, Kelompok Usaha harus menghadapi risiko mata uang asing. The Group’s reporting currency is the rupiah. The Group faces foreign exchange risk as the costs of certain key purchases are denominated in foreign currencies, such as U.S. dollar, European euro, Singapore dollar, and Chinese yuan. To the extent that the purchases of the Group are denominated in currencies other than the rupiah, and are not evenly matched in terms of quantityvolume andor timing, the Group has exposure to foreign currency risk. Kelompok Usaha tidak mempunyai kebijakan lindung nilai yang formal untuk laju pertukaran mata uang asing. Namun demikian, Perusahaan menjaga transaksi dan saldo mata uang asing pada level minimal untuk meminimalkan risiko mata uang asing. The Group does not have any formal hedging policy for foreign exchange exposure. However, the Company maintains transactions and balances in foreign currencies at a minimum level in order to minimize foreign currency risk exposure.