The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PELAYARAN TEMPURAN EMAS Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2013 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain PT PELAYARAN TEMPURAN EMAS Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS As of December 31, 2013 and
for the Year Then Ended Expressed in rupiah, unless otherwise stated
33
p. Instrumen keuangan lanjutan p.
Financial instruments continued 4.
Nilai wajar
instrumen keuangan
lanjutan 4.
Fair value of financial instruments continued
Bila nilai wajar instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif tidak
dapat ditentukan
secara handal,
aset keuangan tersebut diakui dan diukur pada
nilai tercatatnya. When the fair value of the financial
instruments not traded in an active market cannot be reliably determined,
such financial assets are recognized and measured at their carrying amount.
q. Utang transaksi syariah - Murabahah
q. Obligation under syariah transaction –
Murabahah Perusahaan
menerapkan PSAK
No. 102,
“Akuntansi Murabahah’, yang diterapkan oleh pihak-pihak
yang melakukan
transaksi murabahah dengan lembaga keuangan syariah.
PSAK No. 102 mengatur mengenai pengakuan, pengukuran
dan pengungkapan
yang diperlukan oleh penjual dan pembeli. Sebagai
pembeli, selisih
antara harga
beli yang
disepakati dengan biaya perolehan secara tunai diakui sebagai “Beban Murabahah Tangguhan”
dan diamortisasi secara proporsional dengan porsi utang murabahah.
The Company has adopted PSAK No. 102, “Accounting
for Murabahah”,
which is
applicable to parties performing murabahah transaction with syariah financial institution.
PSAK No. 102 regulates the recognition, measurement and required disclosures for the
seller and the buyer. For the buyer, the difference between the agreed purchase price
of assets and the acquisition price of the assets by cash is recorded as “Margin on
Syariah transactions” which is amortized proportionally
with the
murabahah loan
portion.
r. Laba per saham dasar
r. Basic earnings per share
Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 56 Revisi 2011, “Laba per Saham”. PSAK revisi
ini mengatur dampak dilutif pada opsi, waran dan ekuivalennya.
The Group applies PSAK No. 56 Revised 2011, “Earnings per Share”. This revised
PSAK establishes the dilutive effects of options, warrants and their equivalents.
Sesuai dengan PSAK No. 56, ”Laba Per Saham”, jumlah laba per saham dihitung
berdasarkan rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar dan disetor penuh selama tahun
yang bersangkutan. In accordance with PSAK No. 56, “Earnings
Per Share”, earnings per share amount is computed based on the weighted average
number of issued and fully paid shares during the year.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Kelompok
Usaha tidak
mempunyai efek
berpotensi saham biasa yang bersifat dilutive; oleh karena itu, jumlah laba per saham dilusian
tidak dihitung dan disajikan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
As of December 31, 2013 and 2012, the Group has no outstanding potential dilutive
ordinary shares;
accordingly, no
diluted earnings per share amounts are calculated
and presented in the consolidated statement of comprehensive income.
s. Pelaporan segmen s.
Segment reporting
Kelompok Usaha mengidentifikasikan segmen operasi berdasarkan pelaporan internal yang
dikaji secara regular oleh pengambil keputusan operasional dalam
mengalokasikan sumber daya dan menilai kinerja segmen operasi
Kelompok Usaha. The Group identifies its operating segments
on the basis of internal reports that are regularly reviewed by the Groups chief
operating decision maker in order to allocate resources to the segment and assess its
performance.
Kegiatan Kelompok
Usaha dikelompokkan
menjadi dua kelompok usaha utama: jasa pelayaran dan jasa bongkar muat.
The Group’s businesses are grouped into two major operating businesses: shipping and
stevedoring.
2. IKHTISAR
KEBIJAKAN AKUNTANSI
POKOK lanjutan
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES continued
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PELAYARAN TEMPURAN EMAS Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2013 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain PT PELAYARAN TEMPURAN EMAS Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS As of December 31, 2013 and
for the Year Then Ended Expressed in rupiah, unless otherwise stated
34
t. Provisi
t. Provisions
Provisi diakui jika Kelompok Usaha memiliki kewajiban kini baik bersifat hukum maupun
bersifat konstruktif sebagai akibat peristiwa masa lalu dimana ada kemungkinan besar
bahwa untuk penyelesaian kewajiban tersebut diperlukan arus keluar sumber daya yang
mengandung manfaat ekonomi dan jumlah kewajiban tersebut dapat diestimasi secara
andal. A provision is recognized when the Group
has a
present obligation
legal or
constructive where, as a result of a past event, it is probable that an outflow of
resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation and a
reliable estimate can be made of the amount of the obligation.
Seluruh provisi ditelaah pada setiap tanggal pelaporan
dan disesuaikan
untuk mencerminkan estimasi terbaik saat ini. Jika
arus keluar sumber daya untuk menyelesaikan kewajiban kemungkinan besar tidak terjadi,
maka provisi tersebut dibatalkan. All provisions are reviewed at each reporting
year and adjusted to reflect the current best estimate. If it is no longer probable that an
outflow of resources embodying economic benefits
will be
required to
settle the
obligations, the provisions are reversed.
3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN
ASUMSI OLEH MANAJEMEN
3. MANAGEMENT’S
USE OF
JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS
Penyusunan laporan
keuangan konsolidasian
Kelompok Usaha mensyaratkan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang
mempengaruhi jumlah
yang dilaporkan
atas pendapatan,
beban, aset
dan liabilitas,
serta pengungkapan liabilitas kontinjensi, pada akhir
tahun pelaporan.
Namun, ketidakpastian
atas asumsi dan estimasi ini dapat menyebabkan hasil
yang memerlukan penyesuaian material atas nilai tercatat aset dan liabilitas yang terdampak pada
masa mendatang. The preparation of the Group’s consolidated
financial statements requires management to make judgments, estimates and assumptions
that affect the reported amounts of revenues, expenses,
assets and
liabilities, and
the disclosure of contingent liabilities, at the end of
the reporting year. However, uncertainty about these assumptions and estimates could result in
outcomes that require a material adjustment to the carrying amounts of the assets or liabilities
affected in future periods.
a. Pertimbangan
a. Judgments
Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Kelompok Usaha, manajemen telah membuat
pertimbangan-pertimbangan berikut ini, yang terpisah dari estimasi dan asumsi, yang memiliki
pengaruh paling signifikan terhadap jumlah yang
dicatat dalam
laporan keuangan
konsolidasian: In the process of applying the Group’s
accounting policies, management has made the following judgments, apart from those
including estimations and assumptions, which have the most significant effect on the
amounts recognized in the consolidated financial statements:
• Penentuan Mata Uang Fungsional
• Determination of Functional Currency
Mata uang fungsional dari masing-masing entitas dalam Kelompok Usaha adalah mata
uang dari
lingkungan ekonomi
primer dimana
entitas beroperasi.
Mata uang
tersebut adalah
mata uang
yang mempengaruhi pendapatan dan beban dari
jasa yang diberikan. The functional currency of each of the
entities under the Group is the currency of the primary economic environment in
which each entity operates. It is the currency
that mainly
influences the
revenue and cost of rendering services.
2. IKHTISAR
KEBIJAKAN AKUNTANSI
POKOK lanjutan
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES continued