32
16. Profil Amilograf
Profil  amilograf  diukur  menggunakan  Rapid  Visco  Analyzer  RVA,  Model  Tecmaster, Newport  Scientific,  Australia.  Sebanyak  ±  3.00  g  dilarutkan  secara  langsung  pada  akuades
sebanyak ± 25 ml pada canister. Pada pengukurannya digunakan standar dua dimana sampel akan diatur  suhu awalnya  50
o
C  dalam  satu menit  pertama  kemudian dipanaskan  sampai  suhu  95
o
C dalam waktu 7.5 menit dan ditahan pada suhu tersebut selama 5 menit. Setelah itu, suhu sampel
didinginkan kembali ke suhu awal 50
o
C selama 7.5 menit dan ditahan selama 2 menit. Kecepatan rotasi  diatur    pada  160  rpm  selama  proses.  Parameter  yang  dapat  diukur  antara  lain  viskositas
puncak  VP,  viskositas  pada  akhir  waktu  ditahan  95
o
C  atau  viskositas  pasta  panas  VPP, viskositas  akhir  FV  pada  akhir  pendinginan,  viskositas  breakdown  BD  =  VP-VPP,  setback
SB = FV-VPP, temperatur pasta dan suhu pada saat viskositas puncak.
17.
Profil Gelatinisasi Pati Collado dan Corke 1999
Karakteristik  gelatinisasi  pati  ditentukan  menggunakan  Differential  Scanning Calorimetry DSC 8, Shimadzu, Japan. Sampel pati 2.5 ± 0.1 mg ditimbang langsung didalam
pan aluminium, dan ditambahkan 7.5 µl air de-ionisasi. Kemudian pan di seal secara hermetis dan dibiarkan semalam pada suhu 4
o
C.  Pan yang berisi sampel dipanaskan dari 30-120
o
C dengan kenaikan 5
o
C menit. Pan kosong digunakan sebagai referen. Parameter yang dapat di ukur antara lain  suhu  mula  gelatinisasi  T
o
,  suhu  puncak  T
p
,  suhu  akhir  gelatinisasi  T
c
dan  entalpi gelatinisasi
ΔH
gel
, Jg.
18. Daya Kembang Swelling Power dan Kelarutan Solubility Index
Adebowale et al. 2005 dengan modifikasi
Sampel  tepung  sebanyak  0.1  gram  ditimbang  dalam  tabung  sentrifuse  yang  diketahui beratnya lakukan duplo. Kemudian  ditambahkan sebanyak 5 ml akuades, vorteks.  Larutan pati
tersebut dipanaskan dalam penangas air dengan suhu 60
o
C, 70
o
C, 80
o
C, 90
o
C, dan 95
o
C selama 30 menit sambil digoyangkan dengan kecepatan konstan secara berkala setiap 5 menit. Dinginkan
hingga mencapai suhu ruang. Kemudian sentrifuse dengan kecepatan 3500 rpm selama 15 menit, pisahkan  supernatan  dari  endapan.  Nilai  swelling power  diukur  dengan  membagi  berat  endapan
basah dengan berat sampel sebelum dipanaskan gg. �
� � � �
= −
Keterangan:     W  = berat sampel g Y   = berat tabung kosong g
X   = berat tabung dan endapan g Supernatan  yang  telah  dipisahkan  ditimbang  dalam  cawan  alumunium  yang  telah
sebelumnya  diketahui  bobotnya.  Pemisahan  supernatan  lebih  sulit  pada  tapioka  karena  terdapat beberapa  padatan  keruh  cloudy  solid  yang  bercampur  pada  supernatan.  Sehingga  diperlukan
suatu asumsi bahwa  yang disebut endapan adalah padatan yang melekat pada tabung sentrifuse. Kemudian  cawan  berisi  supernatan  tersebut  dikeringkan  dalam  oven  105
o
C  hingga  mencapai
33
berat konstan. Kelarutan dinyatakan sebagai persen berat pati yang larut dalam supernatant dalam basis berat kering.
� =
− 100
− × 100
Keterangan:         W = berat sampel g X = berat cawan dan endapan g
Y = berat cawan kosong g
19. Profil Tekstur Gel Collado dan Corke 1999 dengan modifikasi
Kekuatan gel diukur dengan menggunakan alat  textur analyzer TA-XT2. Pati dengan konsentrasi  21  dipanaskan  dari  suhu  30
o
C  sampai  95
o
C,  dan  dipertahankan    pada  suhu  95
o
C selama  30  menit,  kemudian  didinginkan  sampai  suhu  50
o
C.  Pasta  pati  ini  dituangkan  ke  dalam tabung dengan diameter 4 cm dan tinggi 3 cm, kemudian disimpan pada suhu 4
o
C selama 24 jam. Gel  ditekan  dengan  kecepatan  penetrasi  2,5  mms  dan  jarak  5  mm.  Profil  yang  diukur  adalah
kekerasan,  elastisitas,  daya  kohesif,  dan  kelengketan.  Kekerasan  merupakan  gaya  maksimum selama  penekanan  g,  elastisitas  dihitung  dari  rasio  waktu  yang  dibutuhkan  untuk  mencapai
puncak  pada  gigitan  kedua  dan  pertama  T2T1,  daya  kohesif  dihitung  dari rasio  luasan  kurva pada tekanan kedua dengan luasan kurva pada tekanan pertama A2A1, serta kelengketan yang
diperoleh  dari  pengalian  kekerasan  dan  daya  kohesif  kekerasan    A2A1.  Penentuan  gaya maksimum dan luasan kurva diperoleh dengan perhitungan menggunakan software Exponent Lite
TE32. Probe yang digunakan adalah probe silinder p100 dengan diameter 100 mm.
20. Kejernihan Pasta Wattanachant et al. 2002