31
� =
�� 100
� =
100 −
× 100 Keterangan:
C = Konsentrasi amilosa contoh dari kurva standar mgml V = Volume akhir contoh ml
FP = Faktor pengenceran W = Berat contoh mg
14. Kadar Amilopektin
Pati terdiri dari fraksi amilosa dan amilopektin. Oleh karena itu, kadar amilopektin merupakan selisih antara kadar pati dengan kadar amilosa.
Kadar amilopektin bb = Kadar pati – kadar amilosa
� =
100 −
× 100
15. Kadar Serat Kasar AOAC 1995 dengan modifikasi
Sampel bebas lemak sebanyak 1 gram dipindahkan secara kuantitatif ke dalam labu erlenmeyer 600 ml. Kemudian dalam erlenmeyer ditambahkan 100 ml larutan H2SO4 0.255 N.
Letakkan erlenmeyer di dalam penangas air bergoyang wadah harus dalam keadaan tertutup dan didihkan selama 30 menit. Tambahkan 100 ml larutan NaOH 0.625 N. Didihkan kembali selama
30 menit pada penangas bergoyang. Saring kembali sampel menggunakan kertas saring Whatman no. 1 yang telah diketahui beratnya sambil dicuci dengan K
2
SO
4
10. Cuci residu di kertas saring dengan air mendidih, kemudian dengan etanol 95. Keringkan kertas saring dalam oven 110
o
C sampai berat konstan 1-2 jam. Setelah itu dinginkan dalam desikator, kemudian kertas saring
ditimbang kembali. �
= 2
− 1 × 100
� =
100 −
100 Keterangan:
W2 = berat residu dan kertas saring yang telah dikeringkan g W1 = berat kertas saring g
W = berat contoh yang dianalisis g
32
16. Profil Amilograf
Profil amilograf diukur menggunakan Rapid Visco Analyzer RVA, Model Tecmaster, Newport Scientific, Australia. Sebanyak ± 3.00 g dilarutkan secara langsung pada akuades
sebanyak ± 25 ml pada canister. Pada pengukurannya digunakan standar dua dimana sampel akan diatur suhu awalnya 50
o
C dalam satu menit pertama kemudian dipanaskan sampai suhu 95
o
C dalam waktu 7.5 menit dan ditahan pada suhu tersebut selama 5 menit. Setelah itu, suhu sampel
didinginkan kembali ke suhu awal 50
o
C selama 7.5 menit dan ditahan selama 2 menit. Kecepatan rotasi diatur pada 160 rpm selama proses. Parameter yang dapat diukur antara lain viskositas
puncak VP, viskositas pada akhir waktu ditahan 95
o
C atau viskositas pasta panas VPP, viskositas akhir FV pada akhir pendinginan, viskositas breakdown BD = VP-VPP, setback
SB = FV-VPP, temperatur pasta dan suhu pada saat viskositas puncak.
17.
Profil Gelatinisasi Pati Collado dan Corke 1999
Karakteristik gelatinisasi pati ditentukan menggunakan Differential Scanning Calorimetry DSC 8, Shimadzu, Japan. Sampel pati 2.5 ± 0.1 mg ditimbang langsung didalam
pan aluminium, dan ditambahkan 7.5 µl air de-ionisasi. Kemudian pan di seal secara hermetis dan dibiarkan semalam pada suhu 4
o
C. Pan yang berisi sampel dipanaskan dari 30-120
o
C dengan kenaikan 5
o
C menit. Pan kosong digunakan sebagai referen. Parameter yang dapat di ukur antara lain suhu mula gelatinisasi T
o
, suhu puncak T
p
, suhu akhir gelatinisasi T
c
dan entalpi gelatinisasi
ΔH
gel
, Jg.
18. Daya Kembang Swelling Power dan Kelarutan Solubility Index