Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2010 and 2009 Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated
113
31. NILAI WAJAR DARI INSTRUMEN KEUANGAN lanjutan
31. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS continued
Nilai Tercatat Nilai Wajar
Carrying Values Fair Values
Kewajiban Keuangan Financial Liabilities
Pinjaman jangka pendek 160.170
160.170 Short-term loans
Hutang usaha 507.665
507.665 Trade payables
Hutang lain-lain - pihak ketiga 15.458
15.458 Other payables - third parties
Biaya masih harus dibayar 278.073
278.073 Accrued expenses
Kewajiban jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun
243.108 243.108
Current maturities of long-term debts Hutang pihak yang mempunyai
hubungan istimewa 583
583 Due to related parties
Kewajiban jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo
Long-term debts - net of dalam satu tahun
425.797 425.797
current maturities
Nilai wajar didefinisikan sebagai jumlah dimana instrumen tersebut dapat dipertukarkan di dalam
transaksi jangka pendek antara pihak yang berkeinginan dan memiliki pengetahuan yang
memadai melalui suatu transaksi yang wajar, selain di dalam penjualan terpaksa atau penjualan
likuidasi. Nilai wajar didapatkan dari kuotasi harga pasar, model arus kas diskonto dan model
penentuan harga opsi yang sewajarnya. Fair value is defined as the amount at which the
instrument could be exchanged in a current transaction between knowledgeable willing parties
in an arms-length transaction, other than in a forced or liquidation sale. Fair values are obtained
from quoted market prices, discounted cash flow models and option pricing models as appropriate.
Instrumen keuangan yang disajikan di dalam neraca konsolidasi dicatat sebesar nilai wajar, atau
sebaliknya, disajikan dalam jumlah tercatat apabila jumlah tersebut mendekati nilai wajarnya atau nilai
wajarnya tidak dapat diukur secara handal. Financial
instruments presented
in the
consolidated balance sheets are carried at the fair value, otherwise, they are presented at carrying
values as
either these
are reasonable
approximation of fair values or their fair values cannot be reliably measured.
Nilai wajar untuk kas dan setara kas, investasi jangka pendek, piutang usaha, piutang sewa
pembiayaan, piutang lain-lain - pihak ketiga, piutang
pihak yang
mempunyai hubungan
istimewa, aset lain-lain - kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya, pinjaman jangka pendek,
hutang usaha, hutang lain-lain - pihak ketiga, biaya masih harus dibayar dan hutang pihak yang
mempunyai hubungan istimewa mendekati nilai tercatatnya karena bersifat jangka pendek. Jumlah
tercatat dari kewajiban jangka panjang dengan suku
bunga mengambang
mendekati nilai
wajarnya karena selalu dinilai ulang secara berkala.
The fair value of cash and cash equivalents, short- term investments, trade receivables, finance lease
receivables, other receivables - third parties, due from related parties, other assets - restricted cash
and cash equivalents, short-term loans, trade payables, other payables - third parties, accrued
expenses and due to related parties approximate their carrying values due to their short-term nature.
The carrying values of long-term debts with floating interest rates approximate their fair values as they
are re-priced frequently.
Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2010 and 2009 Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated
114
32. TUJUAN DAN
KEBIJAKAN MANAJEMEN
RISIKO KEUANGAN 32. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES
AND POLICIES
Instrumen keuangan utama Perusahaan dan Anak perusahaan terdiri dari instrumen keuangan aset
dan instrumen kewajiban keuangan. Instrumen keuangan aset terdiri atas kas dan setara kas,
investasi jangka pendek, piutang usaha, piutang sewa pembiayaan, piutang lain-lain - pihak ketiga,
piutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa dan aset lain-lain - kas dan setara kas yang
dibatasi penggunaannya. Sedangkan instrumen kewajiban keuangan terdiri atas pinjaman jangka
pendek, hutang usaha, hutang lain-lain - pihak ketiga, biaya masih harus dibayar, hutang pihak
yang
mempunyai hubungan
istimewa dan
kewajiban jangka panjang. Tujuan utama dari instrumen keuangan tersebut adalah untuk
mengumpulkan dana untuk kegiatan operasional Perusahaan dan Anak perusahaan.
The Companys and Subsidiaries’ principal financial instruments comprise financial assets and
financial liabilities. Financial asset instruments consist of cash and cash equivalents, short-term
investments, trade receivables, finance lease receivables, other receivables - third parties, due
from related parties and other assets - restricted cash and cash equivalents. Financial liabilities
instruments consist of short-term loans, trade payables, other payables - third parties, accrued
expenses, due to related parties and long-term debts. The main purpose of these financial
instruments is to raise funds for the Company’s and Subsidiaries’ operations.
Telah menjadi kebijakan Perusahaan dan Anak perusahaan bahwa tidak akan ada perdagangan
dalam instrumen keuangan yang akan dilakukan. It is and has been the Company’s and
Subsidiaries’ policy that no trading in financial instruments shall be undertaken.
Risiko utama dari instrumen keuangan Perusahaan dan Anak perusahaan adalah risiko tingkat suku
bunga, risiko mata uang, risiko kredit dan risiko likuiditas. Penelaahan direktur dan kebijakan yang
disetujui untuk mengelola masing-masing risiko ini dijelaskan secara detail sebagai berikut:
The main risks arising from the Company’s and Subsidiaries’ financial instruments are interest rate
risk, currency risk, credit risk and liquidity risk. The directors review and approve policies for managing
each of these risks, which are described in more detail as follows:
a. Risiko tingkat suku bunga a. Interest rate risk
Risiko tingkat suku bunga Perusahaan dan Anak perusahaan terutama timbul dari
pinjaman untuk tujuan modal kerja dan investasi. Pinjaman pada berbagai tingkat
suku
bunga variabel
menunjukkan Perusahaan dan Anak perusahaan kepada
nilai wajar risiko tingkat suku bunga. The Company’s and Subsidiaries’ interest rate
risk mainly arises from loans for working capital and investment purposes. Loans at
variable rates expose the Company and Subsidiaries to fair value interest rate risk.
Analisis sensitivitas untuk risiko tingkat suku bunga
Sensitivity analyisis for interest rate risk Pada tanggal 31 Desember 2010, jika tingkat
suku bunga pinjaman meningkatmenurun sebesar 50 lima puluh basis poin dengan
semua variabel konstan, laba sebelum pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal
tersebut
sebesar Rp4,2
miliar lebih
rendahtinggi, terutama
sebagai akibat
kenaikanpenurunan biaya
bunga atas
pinjaman dengan tingkat bunga mengambang. As of December 31, 2010, had the interest
rate of the loans been 50 fifty basis points higherlower with all other variables held
constant, income before tax for the year then ended would have been Rp4.2 billion
lowerhigher, mainly as a result of higherlower interest expense on loans with floating interest
rates.
Untuk modal kerja, hutang dan pinjaman investasi, Perusahaan dan Anak perusahaan
berusaha dengan mengurangi risiko tingkat suku bunganya dengan cara mendapatkan
struktur
pinjaman dengan
suku bunga
kompetitif. For working capital, investment loans and
borrowings, the Company and Subsidiaries may seek to mitigate its interest rate risk by
obtaining loans structure with competitive interest rate.