Kerangka Pikir Pertanyaan Penelitian
coba produk, 9 revisi produk akhir, 10 implementasi dan sosialisasi produk, Sugiyono 2013:407. Dalam penelitian ini peneliti hanya
menggunakan 5 langkah prosedur pengembangan saja. Hal ini dikarenakan adanya keterbatasan waktu yang digunakan dalam melakukan penelitian
ini. Langkah-langkah prosedur pengembangan tersebut antara lain, langkah 1 potensi dan masalah, 2 pengumpulan data, 3 desain produk,
4 validasi ahli, 5 revisi desainsampai menghasilkan desain produk final berupa Perangkat Pembelajaran Mengacu Kurikulum SD 2013 Pada Sub
Tema Jenis-Jenis Pekerjaan Untuk Siswa Kelas IV SD Sampai menghasilkan desain produk final perangkat pembelajaran
yang sesuai dengan Kurikulum 2013, dalam sub tema jenis-jenis pekerjaaan siswa kelas IV sekolah dasar. Berikut ini akan dijelaskan secara rinci
prosedur pengembangan yang disertai dengan gambar.
Gambar 2. Langkah-langkah pengembangan perangkat pembelajaran.
Potensi dan Masalah
Langkah 1
Analisis Kebutuha
Wawancara
Hasil wawancara
LANGKAH 2
Pengumpulan Data
LANGKAH 3
Desain Produk
Tema Penilaian
KI-KD
Silabus Kegiatan Belajar
menyusun LKS Menyusun
RPPTH
LANGKAH 4
Evaluasi Formatif
Validasi Ahli Kurikulum 2013 dan guru kelas I SD
Revisi Desain prototipe
LANGKAH 5
Berikut dijelaskan ke-5 langkah-langkah tersebut: 1.
Potensi dan Masalah Penelitian dapat berangkat dari adanya potensi atau masalah. Potensi
adalah segala sesuatu yang bila didayagunakan akan memiliki nilai tambah. Masalah seperti telah dikemukakan adalah penyimpangan antara
yang diharapkan dengan yang terjadi. Potensi dan masalah yang dikemukakan dalam penelitian harus ditunjukan dengan data empirik.
2. Mengumpulkan informasi
Setelah potensi dan masalah dapat ditunjukan secara faktual dan update, maka selanjutnya perlu dikumpulkan berbagai informasi yang
dapat digunakan sebagai bahan perencanaan produk tertentu yang diharapkan dapat mengatasi masalah tersebut.
3. Desain produk
Desan produk harus diwujudkan dalam gambar atau bagan, sehingga dapat digunakan sebagai pegangan untuk menilai dan membuatnya.
4. Validasi desain
Validasi desain merupakan proses kegiatan untuk menilai apakah rancangan produk yang telah dibuat, dalam hal ini metode mengajar baru
secara rasional dan akan lebih efektif dari yang lama atau tidak. Validasi produk dapat dilakukan dengan cara menghadirkan beberapa pakar atau
tenaga ahli yang sudah berpengalaman untuk menilai produk baru yang dirancang tersebut.
5. Revisi desain
Setelah desain produk, divalidasi melalui diskusi dengan pakar dan para ahli lainnya, maka akan dapat diketahui kelemahannya. Kelemahan
tersebut selanjutnya dicoba untuk dikurangi dengan cara memperbaiki desain. Yang bertugas memperbaiki desain adalah peneliti yang mau
menghasilkan produk tersebut.