berfikir dalam pembelajaran sangat penting, sebagai contoh dari berpusat dari guru menuju berpusat pada siswa, dari satu arah menjadi interaktif
dan lain-lain.
Tabel 2. Penyempurnaan pola pikir
No. KBK
2004 KTSP
2006 Kurikulum 2013
1. Standar Kompetensi
Lulusan diturunkan dari Standar Isi
Standar Kompetensi Lulusan diturunkan dari
kebutuhan 2.
Standar Isi dirumuskan berdasarkan Tujuan
Mata Pelajaran Standar Kompetensi Lulusan
Mata Pelajaran yang dirinci menjadi Standar
Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata
Pelajaran Standar Isi diturunkan dari
Standar Kompetensi Lulusan melalui
Kompetensi Inti yang bebas mata pelajaran
3. Pemisahan antara mata
pelajaran pembentukan sikap, pembentukan
keterampilan, dan pembentukan
Semua mata pelajaran harus berkontribusi
terhadap pembentukan sikap, keterampilan, dan
pengetahuan
pengetahuan 4.
Kompetensi diturunkan dari mata pelajaran
Mata pelajaran diturunkan dari kompetensi yang ingin
dicapai 5.
Mata pelajaran lepas satu dengan yang lain,
seperti sekumpulan mata pelajaran terpisah
Semua mata pelajaran diikat oleh Kompetensi Inti
tiap kelas
Perubahan atau pengembangan kurikulum menunjukkan bahwa sistem pendidikan itu dinamis. Hidayat 2013: 111 berpendapat bahwa
jika sistem pendidikan tidak ingin terjebak dalam stagnasi, semangat perubahan perlu terus dilakukan dan merupakan suatu keniscayaan. Kita
berharap, perubahan dan pengembangan kurikulum 2013 tak hanya perampingan mata pelajaran semata, tetapi juga harus mampu menjawab
tantangan perubahan dan perkembangan zaman.
c. Penguatan Pendidikan karakter
Menurut Maksudin, 2013:3 mengatakan bahwa karakter adalah jati diri daya qalbu yang merupakan saripati kualitas batiniahrohania
manusia yang menanamkannya berupa budi pekerti sikap dan perbuatan lahiriah. Menurut Raka Gede Raka dkk, 2011:10-20 pendidkan karakter
bukanlah hal baru dalam sejarah manusia. Orangtua, dengan berbagai cara,
sejak dulu kala sebelum ada lembaga pendidikan anak-anak mereka menjadi anak yang baik dan menurut norma-norma yang berlaku dalam
budaya mereka. Pengembangan berbagai karakter sebagai tujuannya, seperti beriman, bertakwa, berhaklak mulia, kreatif, mandiri, dan menjadi
warga negara yang demokrasi dan bertanggung jawab. Berdasarkan beberapa pengertian di atas, pendidikan karakter
merupakan suatu istilah yang dapat mengembangkan kemampuan jati diri individual menjadi kuat, bernilai, dan mampu mengatasi keterbatasan
kondisi karakternya kearah yang lebih baik. Sehingga pembentukan karakter seorang dapat menemukan nilai-nilai kemanusian yang positif
bertujuan untuk mengurangai kecenderungan perilaku negatif akan berkurang, proses pengembangan karakter dilakukan dengan kekuatan dan
keunikan sesorang secara batiniahrohania, didukung oleh orangtua, lembaga pendidkan, dan dipengaruhi oleh budaya sehingga tercerminlah
karakter seorang yang interpesonal, dermawan, kepedulian, dan kecerdasan sosial.
d. Pendekatan Tematik Integratif
1 Pengertian Pembelajaran Tematik
Rusman, 2011:254 mengatakan bahwa pengertian pembelajaran tematik merupakan salah satu model pembelajaran terpadu integrated
instruction yang merupakan suatu sistem pembelajaran yang memungkinkan siswa, baik secara individual maupun kelompok, aktif
menggali dan menemukan konsep serta prinsip-prinsip keilmuan secara holistik, bermakna, dan autentik. Pembelajaran terpadu berorentasi pada
praktek pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan siswa. Perkembangan ini berangkat dari teori pembelajaran ini yang
menolak proses latihanhafalan drill sebagai dasar pembentukan pengetahuan dan struktur intelektual anak. Teori pembelajaran dimotori
para tokoh Psikologi Gestatl, termasuk Piaget yang menekankan bahwa pembelajaran itu haruslah bermakna dan berorentasi pada kebutuhan
perkembangan anak.Pendekatan pembelajaran terpadu menekankan pada penerapan konsep belajar sambil melakukan sesuatu lerning by doing.
Model pembelajaran tematik adalah model pembelajaran terpadu yang menggunakan pendekatan tematik yang melibtakan beberapa mata
pelajaran untuk memberikan pengalaman bermakna bagi siswa.Dalam pelaksanaannya pendekatan pembelajaran tematik ini bertolak dari suatu
tema yang dipilih dan dikembangkan oleh guru bersama siswa dengan memperhatikan keterkaitannya dengan isi mata pelajaran.
2 Pentingnya Tematik Terpadu
Menurut Permendikbud
2013:93-94 mengatakan
bahwa kurikulum terpadu sebagai panutan dalam tematik terpadu adalah salah
satu pendekatan pembelajaran dimana kompetensi [pengetahuan, keterampilan, dan sikap] dari berbagai mapel digabungkan menjadi satu
untuk merumuskan pemahaman yang lebih mendalam dan mendasar
tentang apa yang harus dikuasai siswa. Telah banyak peneliti pendidikan yang menekankan pentingnya pembelajaran terpadu seperti Susan Drake,
Heidi Hayes Jacobs, James Beane and Gordon Vars, dll yang menyatakan bahwa kurikulum adalah terkait, terpadu, lintas disiplin,
holistik, dan berbagai istilah lain yang memiliki arti yang sama. James Beane lebih jauh menekankan “When we are confronted in real life with
a compelling problem or puzzling situation, we don’t ask which part is mathematics, which part is science, which part is history, and so on.
Instead we draw on or seek out knowledge and skill from any and all sources that might be helpful
” Bagi sekolah dasar yang menganut sistem guru kelas, tematik terpadu akan memberikan banyak keuntungan antara
lain:
Fleksibilitas pemanfaatan waktu dan menyesuaikannya dengan
kebutuhan siswa.
Menyatukan pembelajaran siswa, konvergensi pemahaman yang
diperolehnya sambil mencegah terjadinya inkonsistensi antar mata pelajaran.
Merefleksikan dunia nyata yang dihadapi anak di rumah dan
lingkungannya.
Selaras dengan cara anak berpikir, dimana menurut penelitian otak
mendukung teori pedagogi dan psikologi bahwa anak menerima banyak hal dan mengolah dan merangkumnya menjadi satu. Sehingga
mengajarkan secara holistik terpadu adalah sejalan dengan bagaimana otak anak mengolah informasi.
e. Pendekatan Saintifik
Kurikulum 2013 yang baru saja dicanangkan lebih ditekankan pada dimensi pedagogik modern dalam proses belajar mengajar yaitu
dengan menggunakan pendekatan ilmiah. Pendekatan saintifik ini merupakan pendekatan yang menggunakan beberapa langkah dalam
pengembangannya yakni mengamati, menanya, mencoba, menalar, mengkomunikasikan untuk semua mata pelajaran. Langkah-langkah yang
dipaparkan di atas tidak harus dilakukan secara berurutan, lebih khusus di dalam pembelajaran yang menggunakan pendekatan tematik integratif.
Intinya di dalam pelajaran memuat 5 langkah tersebut. Pendekatan saintifik ini juga berguna untuk memberikan pemahaman kepada peserta
didik agar mereka mampu mengenal dan memahami berbagai macam informasi yang datang dari berbagai arah, dari siapa saja, kapan saja,
sehingga secara tidak langsung mengajarkan anak untuk mandiri dalam memahami informasi tanpa harus bergantung terus-menerus pada guru.
Pendekatan saintifik ini sangat membantu terbentuknya pembelajaran yang lebih bermakna. Bermakna dalam hal ini berarti
peserta didik dapat belajar dengan baik. Mereka mencari tahu sendiri dan menemukan sendiri materi yang dipelajari dari berbagai sumber melalui
informasi tanpa harus diberitahu terlebih dahulu oleh guru. Adapun