Pembentukan Dewan Syariah Nasional merupakan langkah efisiensi dan koordinasi para ulama dalam menanggapi isu-isu yang berhubungan dengan masalah
ekonomikeuangan. Dewan Syariah Nasional diharapkan dapat berfungsi untuk mendorong penerapan ajaran Islam dalam kehidupan ekonomi.
DSN-MUI dibentuk oleh Majelis Ulama Indonesia MUI pada tahun 1998 dan dikukuhkan oleh SK Dewan Pimpinan MUI No. Kep-754MUIII1999. Dewan ini
bertugas dan memiliki kewenangan untuk memastikan kesesuaian antara produk, jasa dan kegiatan usaha lembaga keuangan syariah dengan prinsip syariah.
35
Adapun latar belakang pembentukan DSN antara lain: 1. Untuk mewujudkan aspirasi umat Islam dalam mendorong penerapan ajaran
Islam dalam bidang perekonomian keuangan; 2. Terciptanya koordinasi dan langkah yang efisien para ulama dalam
mengahdapi isu-isu yang berkaitan dengan masalah ekonomikeuangan; 3. Menanggapi munculnnya kasus-kasus di bank syariah sehingga diperoleh
dengan Dewan Pengawas Syariah DPS di masing-masing bank syariah.
C. Tugas dan Wewenang Dewan Syariah Nasional
Dewan syariah, mempunyai peran yang sangat besar dalam menentukan ekistensi atau menjamian ke-Islaman keuangan syariah diseluruh dunia. Di Indonesia, tugas ini
dijalankan oleh Dewan Syariah Nasional DSN.
35
Dr. Firdauz NH Muhamammad, Ghufron Sofiniyah, Aziz Hakim Muhammad, Alshodiq Mukhtar. Sistem Mekanisme Pengawasan Syariah, Jakarta: Renaisan, 2005, h. 20
Dalam pedoman dasar DSN-MUI dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan Dewan Syariah Nasional adalah Dewan yang dibentuk oleh Majelis Ulama Indonesia
untuk memenuhi masalah-masalah yang berhubungan denagn aktifitas lembaga keuangan syariah. menurut MUI SK MUI No, Kep.754II1999 dewan ini bertugas
sebagai berikut: pertama Menumbuh-kembangkan penerapan nilai-nilai syariah dalam kegiatan perekonomian pada umumnya dan keuangan pada khususnya, kedua
mengeluarkan fatwa atas jenis-jenis kegiatan keuangan, ketiga mengeluarkan fatwa atas produk dan jasa keuangan syariah, keempat mengawasi penerapan fatwa yang
telah dikeluarkan.
36
Selain itu DSN-MUI mempunyai tugas untuk mempublikasikan penerapan ekonomi Islam kepada masyarakat melalui fatwa-fatwanya sebagai pedoman
pelaksanaan bagi para pelaku ekonomi Islam serta mengawasi produk-produk lembaga keuangan syariah agar sesuai dengan syariah Islam. Untuk keperluan
pengawasan tersebut, Dewan Syariah Nasional membuat garis panduan Syariah yang bersumber dari hukum-hukum Islam yang menjadi dasar dalam pengawasan dan
pengembangan produk-produk yang akan dikeluarkan oleh lembaga keuangan syariah.
37
Selain itu Dewan Syariah Nasional berwenang: pertama, mengeluarkan fatwa yang mengikat Dewan Pengawas Syariah dimasing-masing lembaga keuangan
36
Adrian Sutedi, S.H., M.H. Perbankan Syariah-Tinjauan dan Beberapapa Segi Hukum, Ghalia Indonesia, 2009, h.147.
37
Dr. Muhamammad Firdauz NH, Sofiniyah Ghufron, Muhammad Aziz Hakim, Mukhtar Alshodiq. Sistem Mekanisme Pengawasan Syariah, Jakarta: Renaisan, 2005, h. 5