Tugas dan Wewenang Dewan Syariah Nasional

syariah dan menjadi dasar tindakan hukum pihak terkait, kedua, mengeluarkan fatwa yang menjadi landasan bagi ketentuanperaturan yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang, seperti Departemen Keuangan dan Bank Indonesia, ketiga, memberikan rekomendasi danatau mencabut rekomendasi nama-nama yang akan duduk sebagai Dewan Pengawas Syariah pada suatu lembaga keuangan syariah, keempat, mengundang para ahli untuk menjelaskan suatu masalah yang diperlukan dalam pembahasan ekonomi syariah, termasuk otoritas moneterlembaga keuangan dalam maupun luar negeri, kelima, memberikan peringatan kepada lembaga keuangan syariah untuk menghentikan penyimpangan dari fatwa yang telah dikeluarkan oleh Dewan Syariah Nasional, keenam, mengusulkan kepada instansi yang berwenang untuk mengambil tindakan apabila peringatan tidak diindahkan. Disamping itu, Dewan Stariah Nasional juga mempunyai kewenangan untuk: 1. Memberikan atau mencabut rekomendasi nama-nama yang akan duduk sebagai anggota Dewan Pengawas Syariah pada satu lembaga keuangan syariah; 2. Mengekuarkan fatwa yang mengikat Dewan Pengawas Syariah di masing-masing lembaga keuangan syariah dan menjadi dasar tindakan hukum pihak terkait; 38 3. Mengeluarkan fatwa yang menjadi landasan bagi ketentuan yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang, seperti Bank Indonesia dan BAPEPAM; 38 Adrian Sutedi, S.H., M.H. Perbankan Syariah Tinjauan dan Beberapa Segi Hukum,Ghalia Indonesia, 2009, h.148 4. Memberikan peringatan kepada lembaga keuangan syariah untuk menghentikan penyimpanan dari fatwa yang telah dikeluarkan oleh Dewan Syariah Nasional; 5. Mengusulkan kepada pihak yang berwenang untuk mengambil tindakan apabila peringatan tidak diindahkan.

D. Mekanisme Kerja Operasional Penetapan Fatwa DSN-MUI

Sejak dibentuk, DSN telah bekerja keras dan berusaha secara optimal untuk melaksanakan tugas-tugas tersebut. Agar lebih efektif, pelaksanaan tugas ini dibantu dan ditangani secara langsung oleh Badan Pelaksana Harian DSN BPH-DSN. BPH melakukan penelitian, penggalian dan pengkajian. Kemudian setelah dianggap cukup memadai, hasil pengkajian tersebut dituangkan dalam bentuk rancangan fatwa DSN. rancangan ini selanjutnya dibawa dalam rapat pleno Pengurus DSN untuk dibahas nama-nama pengurus DSN-MUI terlampir. Kemudian diputuskan menjadi fatwa DSN. finalisasi fatwa ini, terutama dari aspek redaksional, ditangani lagi oleh tim peyusun dari BPH-DSN. 39 Dewan Syariah Nasional mensahkan rancangan fatwa yang diusulkan oleh Badan Pelaksana Harian DSN, dan berikut adalah mekanisme kerja Penetapan Fatwa DSN- MUI: 39 Dewan Syariah Nasional MUI, himpunan Fatwa Dewan Syariah Nasional MUI, Jakarta: DSN-MUI dan BI, 2010, h. Xiv.  Dewan Syariah Nasional melakukan rapat pleno paling tidak satu kali dalam tiga bulan, atau bilamana diperlukan.  Setiap tahunya membuat suatu pernyataan yang dimuat dalam laporan tahunan annual reprt bahwa lembaga keuangan syariah yang bersangkutan teahtidak memenuhi segenap ketentuan syariah sesuai dengan fatwa yang dikeluarkanoleh Dewan Syariah Nasional. Badan Pelaksana Harian a. Badan pelaksana harian menerima usulan atau pernyataan hukum mengenai suatu produk lembaga keuangan syariah, usulan atau pernyataan ditujukan kepada sekretariat Badan Pelaksana Harian. b. Badan Pelaksana Harian menerima usulan atau pertanyaan hukum mengenai suatu produk lembaga keuangan syariah. Usulan ataupun pertanyaan ditujukan kepada sekretariat Badan Pelaksana Harian. c. Sekretariat yang dipimpin oleh Sekretaris paling lambat 1 satu hari kerja setelah menerima usulan pertanyaan harus menyampaikan permasalahan kepada Ketua. d. Ketua Badan Pelaksana Harian bersama anggota dan staf ahli selambat- lambatnya 20 hari kerja harus membuat memorandum khusus yang berisi telaah dan pembahasan terhadap suatu pertanyaanusulan. e. Ketua Badan Pelaksana Harian selanjutnya membawa hasil pembahasan ke dalam Rapat Pleno Dewan Syariah Nasional untuk mendapat pengesahan. f. Fatwa atau memorandum Dewan Syariah Nasional ditandatangani oleh Ketua dan Sekretaris Dewan Syariah Nasional. 40 40 DSN-MUI, artikel tentang Dewan Syariah Nasional Diakses pada tanggal 20 mei dari http:www.mui.or.idindex.php?option=com_contentview=articleid=55:tentang-dewan-syariah- nasionalcatid=39:dewan-syariah-nasionalItemid=58