PENUTUP Faktor pertimbangan DSN-MUI dalam proses penetapan fatwa produk perbankkan internasional
hukum yang lebih kuat bagi keberadaan sistem perbankan syariah di Indonesia. Pada tahun 1999 dikeluarkan UU No. 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia yang
memberikan kewenangan kepada Bank Indonesia untuk dapat pula menjalankan tugasnya berdasarkan prinsip syariah
3
. Undang-undang tersebut semakin mempertegas perbankan syariah sebagai
lembaga keuangan, dan menjadikan perkembangan perbankan syariah kian menunjukkan eksistensinya. Karena semenjak undang-undang tersebut lahir, sistem
perbankan di Indonesia menganut sistem perbankan ganda dual banking system, sehingga ruang gerak perbankan syariah semakin luas, yaitu seperti dalam bentuk
bank umum syariah full fledged Islamic bank, unit usaha syariah bank konvensional yang membuka cabang syariah, dan office channeling gerai syariah di
kantor bank konvensional.
4
Pesatnya perkembangan perbankan syariah sendiri juga didukung dengan produk-produk perbankan syariah yang menawarkan kemaslahatan, karena tidak
menggunakan sistem riba didalamnnya seperti yang dilakukan oleh perbankan konvensional. Pengakajian setiap produk yang terdapat pada pebankan syariah
penting dilakukan, karena sebelum dipasarkan kemasyarakat produk-produk tersebut harus benar-benar murni sesuai syariat Islam yang sudah terbukti kebenaranya,
3
Adrian Sutedi. Perbankan Syariah; Tinjauan dan Beberapa Segi Hukum Bogor: Ghalia Indonesia 2009, h. v
4
Ascarya. Akad Produk Bank Syariah jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007, h. Kata pengantar.
disamping bersumber langsung dari Al-Qur’an juga ketetapan Nabi SAW, yang mencerminkan penerapan aturan, prinsip, dan perintah Allah dalam Alquran.
5
Pada tahun 1999 MUI membentuk Dewan Syariah Nasional DSN, lembaga ini beranggotakan para ahli hukum Islam fuqaha dan praktisi ekonomi, terutama sektor
keuangan baik bank maupun non bank, berfungsi untuk melaksanakan tugas-tugas MUI dalam mendorong dan memajukan ekonomi umat disamping itu lembaga ini pun
bertugas menggali, mengkaji, dan merumuskan nilai dan prinsip-prinsip hukum Islam syari’ah untuk dijadikan pedoman dalam kegiatan transaksi di lembaga-lembaga
keuangan syari’ah, serta mengawasi pelaksanaan dan implementasinya
6
. Produk dan jasa keuangan syariah yang ditawarkan bank syariah di Indonesia
cukup bervariasi, namun hal tersebut perlu adanya inovasi maupun pengembangan produk-produk bank syariah, agar bank syariah lebih maju lagi. Sejalan dengan ini
menurut M. Nur Rianto Al Arif dalam bukunya “Dasar-dasar Pemasaran Bank Syariah” menyebutkan bahwa strategi pengembangan produk perbankan merupakan
usaha meningkatkan jumlah nasabah dengan cara mengembangkan atau memperkenalkan produk-produk baru perbankan.
7
Namun produk bank syariah yang ada di Indonesia masih minim, hal ini diungkapkan oleh Direktur Direktorat Perbankan Syariah Mulya E. Siregar Bahwa
sebanyak 46 produk bank syariah masih terganjal di Dewan Syariah Nasional, produk
5
Mervyn K. Lewis Latifa M. Algaoud. Perbankan Syariah Prinsip, praktik prospek. Jakarta: PT Serambi Ilmu Semesta, 2007, h. 33
6
Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia. Himpunan FatwaDewan Syari’ah Nasional, h. xiv
7
M. Nur Rianto Al Arif, S.E., M.Si. Dasar-dasar Pemasaran Bank Syariah Bandung: ALFABETA CV, 2010, h.79