Pengertian Produk Bank Syariah

produk kegiatan sosial dan produk-produk perbankan syariah terkodifikasi menjadi dua yaitu kodifikasi produk bank syariah domestik dan kodifikasi produk perbankan syariah internasional, dan produk domestik adalah produk- produk perbankan syariah yang selama ini digunakan, seperti digambarkan pada gambar berikut: 29 Akad dan Produk Bank Syariah Pendanaan Pembiayaan Jasa Perbankan Sosial Pola titipan - Wadiah yad dhamanah Giro, Tabungan Pola Bagi Hasil Mudharabah Musyarakah Invesment Financing Pola Lainya Wakala, Kafala, Hawalah, Rahn, Ujr, Shar fjasa Keuangan Pola Pinjaman Qardhul Hasan Pijaman Kebajikan Pola Pinjaman Qardh Giro, Tabungan Pola Jual beli Murabahah Salam Istishna Trade Financing Pola Titipan Wadhi’ah yad Amanah Jasa Nonkeuangan Pola Bagi Hasil -Mudharabah Mutlaqah Mudharabah Muqayadah executing Tabungan, Deposito. Investasi, Obligasi Pola sewa Ijarah Ijarah wa Iqtina Trade Financing Pola Bagi hasil Mudharabah Muqayyadah channeling Jasa Keuangan Pola sewa Ijarah Obligasi Pola Pinjaman Qardh talangan Tabel 1. Akad dan Produk Bank Syariah 29 Ibid, Ascarya, h. 39 Dan sedangkan produk internasional adalah produk-produk perbankan syariah yang diambil dari berbagai negara yang menerapkan perbankan syariahIslam dalam sistem perbankan di negaranya, seperti Malaysia, Yordania, Sudan, Bahrain, Pakistan dan lain sebagainya. Produk perbankan syariah internasional ini terdiri dari produk penghimpunan dana, produk penyaluan dana dan produk jasa, dan berikut produk-produknya: A. Produk Penghimpunan dana terdiri dari 8 delapan produk: 1. Deposito - mudharabah muqayyadah – murabahah dari Malaysia; 2. Deposito - mudharabah muqayyadah - komoditi murabahah dari Malaysia; 3. Deposito dan reksadana - mudharabah, Deposito – musyarakah dari Malaysia; 4. Deposito Unrestricted Recurring Investment – mudharabah Uni Emirat Arab UEA; 5. Deposito – Wakalah bil Ujrah dari Uni Emirat Arab UEA; 6. Giro – Wadhiah dan Qard dari Uni Emirat Arab, Pakistan, Inggris, dan Bahrain; 7. Tabungan dan Giro Automatic Transfer – Mudharabah dan wadhiah} dari Malaysia. B. Produk Penyaluran Dana terdiri dari 30 tiga puluh produk: 1. Car Financing – Al-Ijarah thumma Al-Ba’i AITAB dari Malaysia; 2. Home Financing – BBA Ba’i Bithaman Ajil dari Malaysia; 3. Home Financing – Musyarakah Mutanaqishah dan Ijara dari UEA, Inggris, dan Pakistan; 4. Islamic Card – Bai Al Inah dari Malaysia; 5. Islamic Card – Tawaruq dari Saudi Arabia; 6. Personal Financing – Ba’i Al Inah dari Malaysia; 7. Personal Financing – Murabahah dari Bahrain. Inggris, UEA, Saudi Arabia; 8. Personal Financing – Tawaruq dari UEA, Saudi Arabia; 9. Agriculture Implements Investment – Shirkatul Melk Ijarah, Ba’i dari Bangladesh; 10. Micro Industries Investment – Shirkatul Melk Ijarah, Ba’i; 11. Islamic Overdraft Cash Line facility – BBA dan Ba’i Al Inah; 12. Cash Line Facility – Ba’i Bithaman Ajil dari Bahrain; 13. Revolviing Financing – Ba’i Bithaman Ajil BBA dai Malaysia; 14. Revolving Financing – Mudharabah dari Malaysia; 15. Term Financing Fixed and Variable Rate – Ba’i Bithaman Ajil BBA dari Malaysia; 16. Industrial Hire Purchase – Al Ijarah Thumma Al Bai’ dari Malaysia; 17. Hire Purchase – Shirkatul Melk dari Bangladesh; 18. Unsecured Business Financing – Tawaruq dari Inggris dan UEA; 19. Working Capital and erm Financing – Tawaruq dari Inggris, Bahrain, dan saudi Arabia; 20. Export Credit Refinancing – Bai’ Dayn dari Malaysia; 21. Export Credit Refinancing – Murabahah dari Malaysia; 22. Export Credit Refinancing – Murabahah dan Bai’ Dayn dari Malaysia; 23. Export Refinancing – Musyarakah dari Uni Emirat Arab; 24. Forward Rate Agreement – Murabahah dari Malaysia; 25. Islamic Profit Rate Swap – Murabahah dari Malaysia; 26. Islamic Treasurry Instrument – Salam Pararel dari Saudi Arabia; 27. Sukuk Investment – Wakalah Bil Ujrah dari Arab Saudi; 28. Pembiayaan dengan penjaminan – semua akad pembiayaan syariah dari Malaysia; 29. Share Financing – Murabahah Trading dari Malaysia dan UEA; 30. Share Financing – Murabahah Investment dari UEA. C. Produk Jasa terdiri dari 8 delapan produk: 1. Escrow Account – Wakalah Bil Ujrah dari UEA; 2. Shipping Guarantee – Kafalah dari Malaysia; 3. Documentary Credit – wakalah Bil Ujrah dari Malaysia; 4. Bill Collection Outward – Wakalah Bil Ujrah dari Malaysia; 5. Bill Collection Inward – Wakalah Bil Ujrrah dari Malaysia; 6. Islamic Will surat wasiat – Wakalah Bil Ujrah dari Malaysia; 7. Administrasi Asset – Wakalah Bil Ujrah dari Malaysia; 8. Islamic Trust – Wakalah Bil Ujrah dari malaysia.

2. Proses Penerbitan Produk

30 Bank wajib melaporkan rencana pengeluaran produk baru kepada Bank Indonesia Pasal 2 ayat 1 PBI No. 1017PBI2008. Laporan rencana pengeluaran produk baru harus disampaikan paling lambat 15 lima belas hari sebelum produk baru dimaksud dikeluarkan pasal 3 ayat 1 PBI No. 1017PBI2008. Bank Indonesia memberikan penegasan atas laporan itu paling lambat 15 lima belas hari sejak seluruh persyaratan dipenuhi dan dokumen pelaporan diterima secara lengkap pasal 3 ayat 2 PBI No. 1017PBI2008. Bank dilarang mengeluarkan produk baru dalam jangka waktu 15 lima belas hari itu, apabila belum memperoleh penegasan tidak keberatan dari Bank Indonesia pasal 3 ayat 3 PBI No. 1017PBI2008. Apabila dalam jangka waktu 15 lia belas hari setelah seluruh persyaratan dipenuhi dan dokumen pelaporan diterima secara lengkap. Bank Indonesia tidak memberikan penegasan, maka bank dapat mengeluarkan produk baru dimaksud pasal 3 ayat 4 PBI No. 1017PBI2008. Bank Indonesia memberikan persetujuan atau penolakan atas permohonan rencana pengeluaran produk baru paling lamabat 15 lima belas hari sejak seluruh persyaratan dipenuhi dan dokumen pelaporan diterima secara lengkap pasal 4 PBI No. 1017PBI2008. 30 Zubairi Hasan, Undang-Undang Perbankan Syariah- Titik Temu Hukum Islam dan Hukum Nasional, jakarta: Rajawali Pers 2009, h.89 Bank wajib melaporkan realisasi pengeluaran produk baru paling lambat 10 sepuluh hari setelah produk baru dimaksud dikeluarkan pasal 5 PBI No. 1017PBI2008. Bank wajib memberikan penjelasan kepada Bank Indonesia atas produk baru yang wajib mendapatkan persetujuan Bank Indonesia pasal 6 ayat 1 PBI No. 1017PBI2008. Bank Indonesia dapat meminta kepada bank untuk memberikan penjelasan atas: a. Produk baru wajib dilaporkan kepada bank Indonesia; b. Produk yang telah dikeluarkan; c. Produk non bank yang dipasarkan oleh bank pasal 6 ayat 2 PBI No. 1017PBI2008.

3. Macam-macam Produk Bank Syariah

Tidak dipungkiri lagi, bahwa produk perbankan syariah berperan dalam perkembangan perbankan syariah di Indonesia. Karena produk perbankan syariah ini menjadi pembeda antara bank syariah dengan bank konvensiaonal, karena produk bank syariah menawarkan kemaslahatan bagi setiap orang, karena tidak tidak ada unsur gharar, maysir dan riba. Contohnya bunga yang diterapkan oleh bank konvensional. Sejalan dengan itu, seperti Peraturan Bank Indonesia tentang produk bank syariah adalah bahwasanya transaksi dalam bank syariah tidak boleh mengandung unsur gharar, maysir, riba, zalim, risywah, barang haram dan maksiat. Dalam penjelasan pasal 2 ayat 3 Peraturan Bank Indonesia Nomor 746PBI2005 tentang akad penghimpunan dan penyaluran dana bagi bank yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah, dijelaskan sebagai berikut; 31 1. Gharar adalah transaksi dengan objek yang tidak jelas, mengandung tipuan dari salah satu pihak sehingga pihak lain dirugikan. 2. Maysir adalah transaksi yang mengandung unsur perjudian, untung- untungan, atau spekulatif yang tinggi. 3. Riba adalah transaksi dengan pengambilan tambahan, baik dalam transaksi jual-beli maupun simpan pinjam secara batil atau bertentangan dengan ajaran Islam. 4. Zalim adalah tindakan atau perbuatan yang mengakibatkan kerugian dan penderitaan pihak lain. 5. Risywah adalah tindakan suap dalam bentuk uang, fasilitas, atau betuk lainya yang melanggar hukum sebagai upaya mendapatkan fasilitas atau kemudahan dalam bertransaksi. 6. Barang haram dan maksiat adalah barang atau fasilitas yang dilarang dimanfaatkan atau digunakan menurut hukum Islam. Menurut Muhammad Syafi’i Antonio, prinsip-prinsip dalam dunia bank syariah ruang lingkup usaha perbankan syariah yaitu: 31 Dr. Abd. Shomad, Hukum Islam panorama prinsip syariah dalam hukum Islam. Jakarta: prenada media group ,h. 125