Pola Penjualan Buah Durian Frozen Monthong

61 Thailand sedang tidak memiliki persediaan, mereka beralih ke durian frozen monthong yang tak lain adalah mothong Thaliand yang dibekukan. 24 22 20 18 16 14 12 10 8 6 4 2 2500 2000 1500 1000 500 Bulan P e n ju a la n Plot Time Series Penjualan Durian Frozen Monthong Periode Mar 2009-Feb 2011 Gambar 8. Grafik Penjualan Bulanan Buah Durian Frozden Monthong Periode Maret 2009-Februari 2011 Sumber : Data primer diolah, 2011 Pengidentifikasikan komponen unsur yang terkandung dalam deret data penjualan buah durian frozen monthong selain menggunakan plot time series yaitu dengan menggunakan uji akar unit atau ADF Augmented Dickey-Fuller. Hasil uji ADF menghasilkan bahwa nilai statistik penjualan buah durian frozen monthong lebih kecil dari nilai kritis MacKinnon pada derajat kepercayaan berapapun yaitu -1,650026 sehingga jelas bahwa pola data penjualannya tidak stasioner, untuk lebih jelas perhitungannya dipaparkan pada Lampiran 3. 62

5.2 Metode Peramalan Penjualan Buah Durian

Hasil identifikasi pada pola data penjualan buah durian telah memberikan informasi bahwa pola data penjualan ketiga jenis buah durian yaitu trend dan musiman. Berdasarkan pola data yang ada, maka metode peramalan time series yang sesuai untuk diterapkan diantaranya double moving average, double eksponesial smoothing, dekomposisi, indeks musiman dan winter’s. Metode peramalan time series yang terpilih nantinya akan menjadi acuan prediksi penjualan buah durian pada periode 1 tahun kedepan. Perhitungan disesuaikan dengan rumus, ketentuan yang berlaku dan dengan melihat tingkat error dari selisih antara nilai aktual dan nilai ramalan sehingga akan menghasilkan nilai kesalahan. Nilai kesalahan akan menjadi parameter terhadap pemilihan metode peramalan time series yang terbaik untuk mengestimasikan penjualan buah durian pada periode 1 tahun kedepan.

5.2.1 Metode Double Moving Average

Salah satu cara untuk meramalkan periode mendatang yang memiliki trend linier adalah dengan menggunakan model rata-rata bergerak ganda. Model ini sebagaimana namanya, kelompok pertama beregerak dihitung, dan kemudian kelompok kedua dhitung rata-rata bergerak hasil pada kelompok pertama Sugiarto dan Harjono, 2000:80. Banyaknya data yang diikutsertakan pada ramalan disebut ordo. Penentuan ordo yang sesuai dengan memberikan pengaruh terhadap ramalan yang dihasilkan. Ordo yang dicoba adalah 2 untuk menganalisa pola dua harian dan 7 untuk pola mingguan. Berikut nilai MSE dan hasil ramalan 63 permintaan buah durian yang dipasarkan oleh Rumah Durian Harum dari tiap ordo pada Tabel 4. Tabel 4. Nilai MSE Perhitungan Metode Double Moving Average Sumber : Data Primer diolah, 2011 Berdasarkan Tabel 4 dapat diketahui bahwa buah durian medan dengan pola 2 harian memiliki MSE terkecil, sedangkan untuk buah durian mothong Thailand dan frozen monthong menunjukkan bahwa pola 7 harian yang memiliki MSE terkecil untuk perhitungannya disajikan pada Lampiran 4,5 dan 6.

5.2.2 Metode Doubke Eksponensial Smoothing

Metode ini memproses data permintaan buah durian dengan mengekstrapolasi data atas trend terakhir pada data permintaan buah durian. Metode ini menggunakan dua koefisien pemulusan diantaranya adalah koefisien pemulusan α dan β. Koefisien pemulusan α menunujukkan nilai koefisein terhadap pemulusan model double eksponensial smoothing dan koefisien pemulusan β menunjukkan nilai koefisien terhadap trend. Penggunaan ini memiliki kelemahan yakni tingkat kerumitan dan kompleksitas yang cukup tinggi. Hal ini dapat dilihat dari penentuan nilai koe fisien pemulusan α dan β yang No. Ordo Durian Medan Durian Monthong Thailand Durian Frozen Monthong 1. 2 3880427,8 9250885,9 721289,7 2. 7 2138859,9 29148752,2 1089304,7