Pengendalian persediaan Model Pengendalian Persediaan Economic Order Quantity EOQ

25 c. Persediaaan diterima dengan segera, dengan kata lain, persediaan yang dipesan tiba dalam bentuk kumpulan produk pada satu waktu. d. Tidak mungkin diberikan diskon. e. Biaya variabel yang muncul hanya biaya pemasangan atau pesanan dan biaya penahanan atau penyimpanan persediaan sepanjang waktu. f. Keadaan kehabisan kekurangan dapat dihindari sama sekali bila pemesanan dilakukan dengan tepat.

2.7 Penelitian Terdahulu

Khaerunnisa 2009 melakukan penelitian mengenai Analisis Peramalan Penjualan unrtuk Perencanaan Pengendalian Persediaan Kecap Manis Sate PT. Korma Jaya Utama KJU. Hasil penelitian menunjukan pola data penjualan kecap manis sate periode Januari 2003 hingga Desember 2007 pola stasioner dan pola musimam. Berdasarkan pola data tersebut didapatkan nilai penjualan yang relatif konstan berada disekitar garis rata-rata. Pola musiman disebabkan oleh perilaku sales agen dan pengaruh hari besar keagamaan. Berdasarkan pengolahan data, metode peramalan penjualan yang terbaik yaitu metode indek musiman dengan nilai MSE terkecil yaitu 153086792 sedangkan penggunakan metode EPQ menghasilkan prediksi produksi sebesar 115.020,34 botol, kemudian dikonversikan ke dalam hari kerja dihasilkan jumlah produksi sebesar 3.995,15 botolproduksi. 26 Perusahaan menerapkan persediaan berupa persediaan pengaman yakni 31.795,28 botol memerlukan biaya sebesar Rp. 470.252,19, sedangkan dengan perhitungan EPQ dengan presentase tingkat pelayanan 99,9 persen perusahaan dapat memenuhi permintaan pelanggan, dihasilkan persediaan pengaman 28.922,8 botol memerlukan biaya Rp. 427.776,21. Dengan selisih sebesar 42.475,98 maka, metode EPQ lebih optimal dibandingkan dengan metode yang diterapkan perusahaan. Penelitian mengenai Analisis Perencanaan Pengadaan Persediaan Tuna pada PT. Tridaya Eramina Bahari Muara Baru Jakarta oleh Elawati 2010. Sistem pengadaan bahan baku yang dilakukan PT. Tridaya Eramina Bahari belum optimal. Hal ini dapat dilihat dari belum adanya perencanaan dalam pengadaan persediaan bahan baku dengan menggunakan metode tertentu sehingga penggunaan bahan baku belum tertata baik dan biaya persediaan bahan baku belum minimum. Analisis perbandingan antara metode perusahaan dengan metode EOQ, menunjukkan pengendalian persediaan bahan baku dengan menggunakan metode EOQ lebih efisien. Peramalan permintaan volume ekspor tuna loin untuk tahun 2010 dilakukan dengan menggunakan metode time series. Berdasarkan nilai MAD terkecil didapatkan metode peramalan terbaik untuk digunakan yaitu Dekomposisi Aditif dengan indeks musiman 12. Perencanaan persediaan bahan baku perusahaan tahun 2010 dengan menggunakan metode EOQ yang didasarkan pada proyeksi kebutuhan bahan baku berdasarkan hasil ramalan permintaan