Kol  dan  brokoli  adalah  makanan  kaya  serat  dan  nutrisi,  tetapi  serat  pangan  dan senyawa  dalam  kubis  sulit  dicerna,  sehingga  kubis  juga  menjadi  makanan  yang  sedap
bagi  mikroflora  bakteri  dalam  usus.  Mikroflora  inilah  yang  menghasilkan penumpukan  gas  yang  mengandung  belerang  dalam  usus  besar  kita.  Sehingga,  perut
terasa sesak akibat penumpukan gas dalam usus. 3
Nangka, Sirsak dan Cempedak
Makan  nangka,  sirsak,  dan  cempedak  dalam  jumlah  sangat  banyak  dapat menghadirkan rasa kembung seharian.
4
Kacang-Kacangan
Aneka  jenis  kacang  memang  bermanfaat  untuk  mengobati  penyakit  jantung, kolesterol,  diabetes,  kanker,  hingga  menurunkan  berat  badan.  Namun,  kacang  juga
dapat  menyebabkan  timbulnya  stres  pada  lambung,  sebab  kadar  lemak  dalam  kacang mencapai 60.
5  Es Krim
Lemak pada es krim yang dimakan akan melekat di perut lebih lama dari makanan lain, sebelum akhirnya dapat dicerna.
d. Zat Aditif Pada Makanan
Zat  aditif  adalah  zat-zat  yang  ditambahkan  pada  makanan  selama  proses  produksi, pengemasan  atau  penyimpanan  untuk  tujuan  tertentu.  Penambahan  zat  aditif  dalam
makanan berdasarkan pertimbangan agar mutu dan kestabilan makanan tetap terjaga dan untuk  mempertahankan  nilai  gizi  yang  mungkin  rusak  atau  hilang  selama  proses
pengolahan.
1 Macam zat aditif makanan
Pada  awalnya  zat-zat  aditif  tersebut  berasal  dari  bahan  tumbuh-tumbuhan  yang selanjutnya disebut zat aditif alami. Umumnya zat aditif alami tidak menimbulkan efek
samping  yang  membahayakan  kesehatan  manusia.  Zat  aditif  alami  antara  lain  bunga cengkeh, pala, merica, dan cabai.
Jumlah  penduduk  bumi  semakin  bertambah  menuntut  jumlah  makanan  yang  lebih besar sehingga zat aditif alami tidak mencukupi lagi. Oleh karena itu, industri makanan
memproduksi  makanan  yang  memakai  zat  aditif  buatan  sintetis.  Bahan  baku pembuatannya adalah dari zat-zat kimia yang tidak alami kemudian direaksikan. Contoh
zat aditif buatan adalah monosodium glutamat, natrium benzoat, dan tartrazin. perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
2 Kegunaan zat aditif makanan
Berikut adalah beberapa kegunaan dari zat aditif makanan a. Penguat rasa
Monosodium Glutamat MSG sering digunakan sebagai penguat rasa makanan buatan  dan  juga  untuk  melezatkan  makanan.  Adapun  penguat  rasa  alami  diantaranya
adalah bunga cengkeh, pala, merica, cabai, laos, ketumbar. Contoh penguat rasa buatan adalah monosodium glutamatvetsin.
b. Pemanis Zat  pemanis  buatan  biasanya  digunakan  untuk  membantu  mempertajam  rasa
manis. Beberapa jenis pemanis buatan yang digunakan adalah sakarin, siklamat, dulsin, dan  aspartam.  Pemanis  buatan  ini  juga  dapat  menurunkan  resiko  diabetes,  namun
siklamat merupakan zat yang bersifat karsinogen. Pemakaian  pemanis  buatan  di  Indonesia  diatur  oleh  peraturan  Menteri
Kesehatan  RI  No  208MenkesPer1V85  tentang  pemanis  buatan  dan  Peraturan Menteri  Kesehatan  RI  No  722MenkesPer1X88  tentang  bahan  tambahan  pangan.
Peraturan  Menteri  tersebut  menyatakan  bahwa  pada  makanan  atau  minuman  olahan khusus  yang  berkalori  rendah  dan  untuk  penderita  diabetes  mellitus  kadar  maksimum
sakarin yang diperoleh adalah 300mgkg bahan makananminuman, sedangkan menurut WHO batas konsumsi harian siklamat yang aman adalah 11 mgkg berat badan.
c. Pengawet Bahan  pengawet  adalah  zat  kimia  yang  dapat  menghambat  kerusakan  pada
makanan,  karena  serangan  bakteri,  ragi,  cendawan.  Reaksi-reaksi  kimia  yang  sering harus dikendalikan adalah reaksi oksidasi, pencoklatan browning dan reaksi enzimatis
lainnya.  Pengawetan  makanan  sangat  menguntungkan  produsen  karena  dapat menyimpan  kelebihan  bahan  makanan  yang  ada.  Contoh  bahan  pengawet  adalah
natrium benzoat dan natrium nitrat. d. Pewarna
Warna  dapat  memperbaiki  dan  memberikan  daya  tarik  pada  makanan. Penggunaan pewarna dalam bahan makanan seperti kunyit, daun pandan, angkak, daun
suji, coklat, wortel, dan karamel. Zat warna sintetis mulai digunakan sejak tahun 1956 dan saat ini ada kurang lebih 90 zat warna buatan digunakan untuk industri makanan.
Salah satu contohnya adalah tartrazin, yaitu pewarna makanan buatan yang mempunyai perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
banyak macam pilihan warna, diantaranya tartrazin CI 19140. Selain tartrazin ada pula pewarna  buatan,  seperti sunsetyellow  FCF jingga,  karmoisin  merah, dan  brilliant
blue FCF biru. e.
Pengembang Bahan pengembang digunakan untuk mengembangkan adonan kue. Contoh bahan
pengembang yaitu ragi dan natrium bikarbonat.
3 Bahaya zat aditif
Jika  mengonsumsi  zat  aditif  buatan  pada  makanan  dalam  jumlah  berlebih  dan dalam  jangka  waktu  yang  lama  dapat  menyebabkan  gangguan  kesehatan  seperti  pada
pada table 2.3. Tabel 2.3:Zat aditif dan penyakit yang ditimbulkan
No Nama zat aditif
Penyakit yang ditimbulkan
1 Formalin
Kanker paru-paru, gangguan pada alat pencernaan, penyakit jantung dan merusak sistem saraf.
2 Borak
Mual, muntah, diare, penyakit kulit, kerusakan ginjal, serta gangguan pada otak dan hati.
3 Kalium Asetat
Kerusakan fungsi ginjal 4
Nitrit dan Nitrat Keracunan, mempengaruhi kemampuan sel darah
membawa oksigen ke berbagai organ tubuh, sulit bernapas, sakit kepala, anemia, radang ginjal, dan
muntah-muntah. 5
Kalsium Benzoat Memicu terjadinya serangan asma.
6 Tartrazin
Meningkatkan kemungkinan hiperaktif pada masa kanak-kanak.
7 Sunset Yellow
Menyebabkan kerusakan kromosom 8
Karmoisin merah
Menyebabkan kanker hati dan menimbulkan alergi.
9 Quinoline Yellow
Hipertropi, hiperplasia, karsinomas kelenjar tiroid 10
Siklamat Kanker karsinogenik
11 Aspartam
Gangguan saraf dan tumor otak perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
f. Sistem Pencernaan Pada Manusia