Kerangka Berpikir LANDASAN TEORI

penelitian yang akan dilakukan adalah diterapkan pada pengembangan modul IPA Terpadu. 18. Maria Sundus Retno Wijayanti 2013 Tujuan penelitian ini adalah untuk 1 mengetahui tingkat kevalidan perangkat pembelajaran berbasis masalah bervisi SETS yang dikembangkan. 2 mengetahui apakah model pembelajaran berbasis masalah bervisi SETS yang dikembangkan dapat meningkatkan keterampilan proses sains pada kompetensi yang terkait dengan pokok bahasan larutan penyangga 3 mengetahui apakah model pembelajaran berbasis masalah bervisi SETS yang dikembangkan dapat meningkatkan penguasaan konsep siswa 4 mengetahui apakah model pembelajaran berbasis masalah bervisi SETS yang dikembangkan dapat meningkatkan aktivitas siswa 5 mengetahui apakah siswa memberikan respon positif terhadap model pembelajaran berbasis masalah bervisi SETS yang dikembangkan. Persamaan dengan penelitian yang akan dilakukan adalah menggunaka STS. Perbedaan dengan penelitian yang akan dilakukan adalah diterapkan pada pengembangan modul IPA Terpadu dengan tema makanan sehat dan tubuhku.

C. Kerangka Berpikir

Berdasarkan latar belakang dan kajian teori dapat disusun kerangka pemikiran guna merumuskan jawaban sementara atas permasalahan yang telah dikemukakan. Bahan ajar yang bersifat terpadu sangat diperlukan untuk menunjang kegiatan pembelajaran IPA Terpadu di SMPMTs sesuai dengan anjuran kurikulum 2013. Kebutuhan bahan ajar yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa dapat diakomodasi melalui modul IPA terpadu berbasis SETS. Modul berbasis SETS memiliki karakteristik dan keunggulan diantaranya dapat digunakan sebagai saran belajar mandiri, mengatasi keterbatasan bahan ajar dan waktu, tidak tergantung pada pihak dan media lain, serta mengembangkan kemanpuan siswa dalam berinteraksi langsung dengan lingkungan. Basis SETS dalam modul diharapkan dapat membuka wawasan peserta didik untuk memahami materi pelajaran, lingkungan, teknologi dan masyarakat secara utuh, sehingga siswa dapat paham dan mampu mengambil sikap untuk mengatasi permasalahan yang terjadi di lingkungan secara konkrit. SETS juga dapat melatihkan keterampilan proses, dengan mengembangkan keterampilan proses anak akan mampu menemukan dan mengembangkan sendiri fakta dan konsep serta menumbuhkan dan perpustakaan.uns.ac.id commit to user mengembangkan sikap dan nilai yang dituntut. Dengan demikian, keterampilan itu menjadi roda penggerak penemuan dan pengembangan fakta dan konsep, serta menumbuhan dan mengembangan sikap dan nilai yang pada akhirnya akan berimbas pada hasil belajar yang dicapai juga meningkat. Kerangka berpikir dari penelitian ini dapat digambarkan Gambar 2.7 sebagai berikut. Gambar 2.7 Bagan Kerangka Berpikir Bahan ajar belum mencukupi untuk siswa, bahan ajar masih terpisah- pisah, pembelajaran IPA Terpadu belum dikaitkan dengan lingkungan sekitar, hasil belajar rendah Invitasi Pengembangan modul IPA Terpadu berbasis SETS Evaluasi Pembentukan Konsep Aplikasi Konsep Pemantapan Konsep Modul IPA Terpadu berbasis SETS Bahan ajar IPA Terpadu berbasis SETS memberikan waktu lebih kepada siswa untuk belajar mandiri Tujuan Untuk menunjang kegiatan pembelajaran IPA Terpadu berbasis SETS dan meningkatkan hasil belajar siswa Masalah commit to user

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Model Pengembangan

Model pengembangan yang digunakan dalam pengembangan modul IPA Terpadu adalah penelitian dan pengembangan research and development. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan sebuah produk dalam bidang pendidikan yaitu modul IPA Terpadu. Modul IPA Terpadu yang dikembangkan berbasis SETS. Penelitian ini mengembangan modul dengan berbagai pertimbangan, yaitu modul dapat digunakan berulang-ulang, ada materi dan latihan soal dan kunci jawaban untuk guru sehingga dapat digunakan untuk belajar mandiri. Materi yang disajikan dalam modul IPA Terpadu ini adalah materi IPA MTs kelas VIII pada KD.3.6 dan KD.3.7 Model yang digunakan sebagai dasar untuk mengembangkan modul IPA Terpadu adalah model pengembangan oleh Borg and Gall yang direduksi menjadi 9 tahap yang terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut : 1 analisis kebutuhan, 2 perencanaan, 3 pengembangan produk, 4 uji lapangan awal, 5 revisi produk awal, 6 uji lapangan utama, 7 revisi produk utama, 8 uji lapangan operasional, 9 revisi produksi operasional.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian adalah MTs YAPPI Jetis yang beralamatkan Jetis, kecamatan Saptosari, kabupaten Gunungkidul dan MTs YAPPI Mulusan, dengan alamat Mulusan, kecamatan Paliyan, kabupaten Gunungkidul, propinsi DIY. Penelitian dilaksanakan mulai bulan September sampai dengan Desember 2014.

C. Subyek Penelitian

Subyek pengembangan melibatkan 2 orang pakar pendidikan IPA dari Universitas Sebelas Maret berlatar belakang doktor, 1 orang ahli bahasa, 2 orang praktisi. Subyek uji lapangan awal 3 siswa dan uji lapangan utama 12 siswa MTs YAPPI Jetis Saptosari dan 5 guru IPA. Subyek uji lapangan operasional siswa kelas VIII MTs YAPPI Mulusan. perpustakaan.uns.ac.id commit to user