32
Cerita pendek adalah cerita yang pendek dan di dalamnya terdapat pergolakan jiwa pada diri pelakunya sehingga secara keseluruhan cerita bisa
menyentuh nurani pembaca itu, sehingga pembaca seperti diteror dan akan terus bertanya-tanya Nursisto:165.
2.2.2.1 Pengertian Cerita Pendek Cerpen
Cerita pendek adalah cerita bentuk prosa yang relatif pendek kata, pendek dalam batasan isi tidak jelas ukurannya. Ukurannya pendek disini di artikan
sebagai dapat dibaca sekali duduk dalam waktu kurang lebih satu jam. Dikatakan pendek juga karena genre ini hanya mempunyai efek tunggal, karakter, plot,
setting, yang terbatas, tidak beragam dan tidak kompleks Sumardjo 1986:30. Jenis menulis cerpen adalah kegiatan menuangkan gagasan yang senantiasa
memusatkan perhatian pada tokoh utama dan permasalahannya yang paling menarik dan menonjol. Menurut Notosusanto 1957 dalam Tarigan 1986:176,
mengatakan bahwa cerita pendek adalah cerita yang panjangnya sekitar 5000 kata atau kira - kira 17 halaman kuarto spasi rangkap yang terpusat dan lengkap pada
dirinya. Sedg wick dalam Tarigan 1986:176 mengatakan bahwa cerita pendek adalah penyajian suatu keadaan tersendiri atau suatu kelompok keadaan yang
membarikan kesan yang tunggal bagi jiwa pembaca. Cerita pendek tidak boleh dipenuhi dengan hal - hal yang tidak perlu atau a short - story must not be
cluttered up with irrelevance. Notosusanto 1957 dalam Tarigan 1986:176. Jenis karya sastra certa pendek adalah wadah yang biasanya dipakai oleh
pengarang untuk menyuguhkan sebagian saja dan kehidupan tokoh yang paling menarik perhatian pengarang Suharianto 1982:39.
33
Dari pengertian - pengertian cerita pendek tersebut dapat di simpulkan bahwa pengertian cerita pendek adalah sebuah karya sastra yang menyuguhkan sebagian
saja dari tokoh kehidupan yang paling menarik yang terdiri dari bagian - bagian yang semua bagian dari sebuah cerpen mesti terikat pada suatu kesatuan jiwa =
pendek, padat, dan lengkap.
2.2.2.2 Unsur-Unsur Pembangun Cerita Pendek
Sebuah cerita pendek atau novel mempunyai unsur - unsur yang saling mengikat, membentuk kebersamaan dalam penyajiannya. Adapun unsur-unsur itu
adalah tema dan fakta cerita. Seperti yang di ungkapkan Suminto 1988:3 yaitu sebagai berikut: unsur-unsur yang membangun sebuah fiksi atau cerita rekaan,
novel termasuk didalamnya terdiri atas tema, fakta cerita. Fakta cerita terdiri atas tokoh, plot atau alur cerita, dan setting atau latar.
Aminuddin 2002:91 menyatakan bahwa: tema berasal dari bahasa latin yang berarti tempat meletakkan suatu perangkat. Disebut demikian karena tema
adalah ide yang mendasari suatu cerita sehingga berperanan juga pangkal tolak pengarang dalam memaparkan karya fiksi yang diciptakan.
a. Tokoh dan Penokohan Tokoh dan penokohan adalah melahirkan peristiwa saleh saad dalam
Lukman Ali, 1967:122 . Tokoh utama, menurut Sayuti 1988:32 dapat ditentukan dengan tiga cara yaitu 1 tokoh itu yang paling terlibat dengan makna
atau tema, 2 tokoh itu yang paling banyak berhubungan dengan tokoh lain, 3 tokoh yang paling banyak memerlukan waktu penceritaan.
34
b.Alur dan pengaluran Alur adalah rangkaian peristiwa yang tersusun dalam hubungan sebab
akhibat Saleh saad dalam Lukman Ali, 1967:120 . Pengaluran adalah cara pengarang menyususn alur.
c Latar dan pelataran Latar adalah waktu, tempat, atau lingkungan terjadinya peristiwa.
Pelataran adalah teknik menampilkan latar. d Sudut pandang
Sudut pandang adalah cara pengarang memandang siapa yang bercerita di dalan cerita itu atau sudut pandang yang di ambil pengarang untuk melihat
kejadian cerita e Gaya dan nada
Gaya adalah pribadi pengarang itu sendiri Jakob Sumardjo 1986:92. Sayuti mengatakan gaya merupakan sarana sedangkan nada merupakan tujuan.
2.2.7 Hakikat Pengalaman Pribadi