29
Karya kreatif merupakan interpretasi evaluatif yang dilakukan oleh pengarang terhadap kehidupan yang kemudian direflesikan melalui medium bahasa pilihan.
Jadi sumber penciptaan karya sastra tidak lain adalah kahidupan kita secara keseluruhannya. Karya kreatif bisa saja merupakan penemuan kembali kekuatan dan
kelemahan kita dimasa lalu, keberhasilan kita kini, atau juga kegagalankita dalam menyongsong masa depan. Oleh karena itu, di dalam karya sastra menyuguhkan
nilai kahidupan yang mengarahkan dan meningkatkan kualitas hidup kita sebagai manusia.
2.2.5.3 Langkah-langkah Menulis cerpen
Langkah-langkah menulis cerpen Komaidi 2007:182: 1.
Mencari ide, gagasaan atau inspirasi Kadang sering muncul pertanyaan dari penulis pemula, seseorang tidak punya
ide, seseorang kehabisan ide menulis cerita. Sebenarnya ide cerita itu banyak sekali kalau seseorang mau kritis dan peka pada lingkungan sekitarnya. Ide bisa diperoleh dari
baca buku, majalah, Koran atau apa saja, ngobrol sama teman, atau alam sekitar. Misalnya, kehidupan sehari-hari, keluarga, tetangga, masyarakatkampong, pasar,
sekolah, kampus, atau apa saja kita lihat. Atau coba naik sepeda atau motor ke mana seseorang suka barangkali menemukan ide, atau kita pergi memancing di sungai,
barangkali kita menemukan ide lalu kita tulis. Semua kejadian di sekitar kita kalau kita peka adalah ide-ide yang bagus. Namun tidak semua ide bisa ditulis karena begitu
banyaknya. Untuk mengabadikan ide-ide tersebut cobalah senantiasa membawa buku catatan kecil ke mana saja seseorang pergi, ketika muncul ide sebaiknya dicatat, siapa
tahu suatu saat nanti ide-ide dapat dijadikan cerita atau jenis karangan lainnya.
30
2. Membuat kerangka karangan
Kerangka karangan adalah berisi garis besar cerita atau poin-poin penting cerita pada bagian awal, tengah, dan akhir. Seperti setting, alur, cerita, masalah atau konflik,
solusi atau pemecahan ending cerita. Dengan kerangka tersebut akan sangat membantu bagi penulis menyusun cerita secara lebih detail dan mau di bawa ke mana
cerpennya. 3.
Menulis cerita Menulis cerita dengan mesin ketik atau computer. Kiat awal adalah selesaikan
dulu cerita Anda apapun bentuknya, bagaimana pun jeleknya, jangan berhenti di jalan. Sebab, banyak yang menulis cerita tapi tak rampung, lalu ditinggal, lagi dan lagi. Hal
ini sering penulis dengar dari para penulis pemula. Sering banyak cerita ditulis tapi tak pernah selesai, tapi hanya sepenggal lalu ditinggalkan. Menulis cerita atau karya
apapun hendaknya ditulis sampai selesai. Yang penting selesaikan dulu, soal kualitas abaikan dulu. Soal baik atau jelek itu urusan belakang, yang penting cerita harus selesai
dulu. Dengan selesainya cerita kita bisa membaca dan menemukan kelebihan dan kekurangannya lalu memperbaikinya.
4. Mengoreksi naskah
Setelah sebuah cerita selesai ditulis dari awal hingga akhir cobalah endapkan dulu beberapa saat atau sehari dua hari, lalu cobalah baca dan koreksi, nantinya akan
kelihatan dengan sendirinya apa yang kurang sehingga bisa diperbaiki. Setelah itu, perbaikilah cerita Anda dengan mata seorang redaktur yang kritis seolah bukan milik
Anda.
31
Sebab cerita yang baik pun tak bisa ditulis sekali jadi, tapi kadang harus dikoreksi atau ditulis berkali-kali hingga sempurna. Namun demikian, kadang penulis tak pernah
puas dengan hasil akhirnya. Tetapi, yang penting sang penulis sudah berusaha semaksimal mungkin menulisnya, lalu biarkan orang lain yang mengkritik. Untuk
mengukur kualitas cerita cobalah berikan kepada orang lain untuk mengomentari, bagaimana kritik dan sarannya, apa kelebihan dan kelemahannya, lalu coba perbaiki
lagi. 5.
Mengirimkan tulisan ke media massa Dengan mengirim naskah cerpen ke media massa, kita bisa menguji kualitas
cerpen kita, lebih dari itu, barangkali cerpen kita bisa member manfaat bagi orang lain, setidaknya menghibur, member inspirasi, pelajaran baik kepada orang lain. Atau bisa
juga cerpen kita bisa menghasilkan honorarium alias rezeki dari hasil jerih payah kita bekerja menyelasikan naskah tersebut.
Jadi setelah naskah cerpen dikoreksi secara sempurna, cobalah kirim karya cerpen kita ke media massa sehingga cerpen tersebut betul-betul teruji oleh redaksi,
termasuk mendapat penilaian dari para pembaca. Siapa tahu, karya kita bermamfaat dan member inspirasi bagi orang lain. Banyak manfaat yang kita dapat dari menulis di
media massa, orang Jawa bilang kita memperoleh jenang uang dan jeneng popularitas, tambah pengetahuan, tambah teman, dan lainnya.
2.2.6 Hakikat Cerita Pendek Cerpen