Tujuan Menulis Kreatif Cerpen

26

2.2.5.2 Tujuan Menulis Kreatif Cerpen

Terdapat dua tujuan yang dapat dicapai melalui pengembangan penulisan kreatif, yakni yang bersifat apresiatif dan yang bersitat ekspresif. Apresiatif maksudnya bahwa melalui kegiatan penulisan kreatif orang dapat mengenali, menyenangi, menikmati, dan memungkinkan menciptakan kembali baca: menulis secara kreatif secara kritis hal yang dijumpai dalam teks - teks kreatif karya orang lain dengan caranya sendiri, ekspresif dalam arti bahwa seseorang dimungkinkan mengekspresikan atau mengungkapkan berbagai pengalaman atau berbagai hal yang menggejala dalam diri seseorang untuk dikomunikasikan kepada orang lain dalam dan melalui tulisan kreatif baca : karya sastra sebagai sesuatu yang bermakna Sayuti 2002:5. Dalam menulis cerpen seseorang dituntut untuk kreatif dengan cara menuangkan ide-ide atau gagasanya. Kedua tujuan tersebut sekaligus memberikan peluang bagi pembetukan pribadi kreatif. Dalam kaitan ini, kepribadian hendaknya dipahami tidak hanya sebagai kumpulan sejumlah unsur kepribadian. Ciri-ciri pribadi kreatif tersebut adalah 1 keterbukaan terhadap pengalaman baru, 2 keluwesan dalam berpikir, 3 kebebasan dalam mengemukakan pendapat, 4 kaya imajinasi 5 perhatian besar terhadap kegiatan cipta mencipta, 6 keteguhan dalam mengajukan pendapat atau pandangan dan 7 kemandirian dalam mengambil keputusan Sayuti 2002:2. Dalam mengemukakan suatu ide, gagasan, atau pikiran penulis sebenarnya ingin menyampaikan tujuan-tujuan tertantu kepada pembaca. Setiap jenis tulisan 27 yang dibuat mengandung beberapa tujuan. Tujuan itu dapat beraneka ragam sesuai dengan maksud si penulis. Menurut Jabrohim 2003:71 tujuan yang ingin dicapai melalui kreatif yakni yang bersifat epresiatif dan ekspresif melalui kegiatan penulisan kreatif cerpen orang dapat mengenal, menyenangkan, dan menikmati, serta menciptkan tulisan-tulisan yang lebih kreatif. Selain itu, tujuan menulis kreatif juga untuk mendapatkan finansial, mengekspresikan atau pengungkapan pengalaman. Proses kreatif adalah perubahan organisasi kehidupan pribadi jadi, proses kreatif itu bersitat personal. Setiap pengarang memiliki daya juang kreatif yang tidak dimiliki oleh orang lain. Dalam ha kreatifitas penulisa cerita pendek cerpen menurut Tamsir 1991 : dalam Endraswara 2003:239 memberikan petunjuk bahwa penulisan ibarat kameramen yang membidik perjalanan panjang kehidupan manusia atau sesuatu yang dimanusiakan. Menurut Roekhan 1991:1 proses penulisan kreatif sastra pada hakikatnya yaitu proses penciptaan karya sastra Proses ini dimulai dari 1 munculnya ide dalam benak penulis 2 mematangkan ide agar menjadi jelas dan utuh 3 menangkap dan merenungkan ide tersebut biasanya dengan cara dicatat 4 membahasakan ide tersebut dan menatanya ini masih dalam benak penulis dan di akhiri dengan 5 menuliskan ide tersebut dalam bentuk karya sastra. Sastra adalah suatu kegiatan kreatif, sebuah karya seni. wellek dan warren 1989:3.Dalam penulisan kreatif sastra dapat tiga unsur penting yakni 1 kreatifitas 2 bekal kemampuan bahasa 3 bekal kemampuan sastra. Kreatifitas sangat penting untuk memacu munculnya ide-ide baru, menangkap dan 28 mematangkan ide, mendayagunakan bekal sastra untuk dapat menghasilkan karya - karya sastra yang berwaran baru. Karya sastra merupakan hasil yang disatu pihak tidak dapat diubah sebagai kenyataan sosial. Budaya masyarakat yang melahirkannya, tetapi di lain pihak karya tersebut mandiri sekalipun bagi anak yatim piatu tak berbapak dan beribu walaupun sebelum kelahiran ada pengarang dan penyair yang menciptakannya Purwo 1991:42. Bahasa sangat penting artinya, karena bahasa merupakan sarana untuk menulis. Tanda bahasa tidak akan lahir karya sastra. Tanpa memiliki bekal bahasa yang memadai, baik tentang kaidah bahasa ataupun keterampilan berbahasa sulit bagi penulis dalam memantaatkan bahasa tersebut dengan sungguh - sungguh untuk kepentingan proses kreatifhya Bekal bahasa juga amat penting bagi penulis untuk memahami apa faktor -faktor penting dalam sastra, pada aspek kebaruan karya sastra itu dapat dikenal, dan untuk memahami letak kekuatan karya sastra. Bekal sastra ini ,mencakup pengetahuan tentang sastra dan pengalaman bersastra, baik pengalaman apresiasi sastra maupun pengalaman menu is sastra Bahasa dalam sastra pun mengemban tungsi utamanya fungsi komunikatifNurgiyantoro 1993:1 Dalam penulisan kreatif atau creative writing sama dengan menulis biasa, pada umumnya Unsur kreativitas mendapat tekanan dan perhatian besar karena dalam hal ini sangat penting peranannya dalam pengembangan proses kreatif seorang penulis atau pengarang dalam karya - karyanya, kreativitas ini dalam ide maupun akhimya Titik, dkk 2003:31 kreativitas dapat di artikan sebagai perilaku yang berbeda dengan perilaku umum, kecenderungan jiwa untuk mencipyakan sesuatu yang baru lain dari yang umum, bentuk berpikir yang cenderung jlimet dan menentang arus. 29 Karya kreatif merupakan interpretasi evaluatif yang dilakukan oleh pengarang terhadap kehidupan yang kemudian direflesikan melalui medium bahasa pilihan. Jadi sumber penciptaan karya sastra tidak lain adalah kahidupan kita secara keseluruhannya. Karya kreatif bisa saja merupakan penemuan kembali kekuatan dan kelemahan kita dimasa lalu, keberhasilan kita kini, atau juga kegagalankita dalam menyongsong masa depan. Oleh karena itu, di dalam karya sastra menyuguhkan nilai kahidupan yang mengarahkan dan meningkatkan kualitas hidup kita sebagai manusia.

2.2.5.3 Langkah-langkah Menulis cerpen