Dari uraian di atas dinyatakan bahwa Standardisasi internasional dibentuk untuk berbagai teknologi yang mencakup berbagai bidang, antara lain bidang
informasi dan telekomunikasi, tekstil, pengemasan, distribusi barang, pembangkit energi dan pemanfaatannya, pembuatan kapal, perbankan dan jasa keuangan, dan
masih banyak lagi. Hal ini akan terus berkembang untuk kepentingan berbagai sektor kegiatan industri pada masa-masa yang akan datang.
2.6. ISO International Organization for Standardization 11620
Pengukuran kinerja perpustakaan mulai banyak dibicarakan. Hal ini dibuktikan tahun 1993 adanya laporan implementasi pengukuran 14 indikator kinerja
perpustakaan pada Institute of Development Studies University of Sussex Inggris Postnett 1993. Kemudian pada tahun berikutnya Counsil of Australian State
Librarians Public Libreries Group berhasil mengidentifikasi 10 indikator kunci untuk perpustakaan umum oleh Poustie 1995. Pada konfrensi IFLA ke 61 di Turki tahun
1995 telah disosialisasikan pengukuran 20 indikator kinerja yang dapat digunakan untuk semua jenis perpustakaan di semua negara Carbone, 1995. Selanjutnya
Evaluation and Quality in Library Performanc: System for Europe EQLIPSE tahun 1997 menetapkan pengukuran 54 indikator dengan 71 lembar data. Setelah
mengalami proses yang panjang, Internatioan Organization for Standardization menerbitkan ISO 11620 pada tahun 1998 mengenai pengukuran kinerja perpustakaan.
Purnomowati, 2003: 35. Sementara Lasa 2005: 318 menyatakan bahwa: “Standar ini dapat digunakan
oleh semua jenis perpustakaan di dunia untuk mengetahui perbandingan perpustakaan satu dengan perpustakaan yang lain.”Sebagaimana disebutkan di atas bahwa terbitnya
ISO 11620-1998 merupakan hal yang pantas ditunggu-tunggu agar dapat dijadikan rujukan dalam penyusunan pedoman untuk mengevaluasi kinerja perpustakaan.
Sedangkan menurut Saleh 2001: 5. bahwa: Kinerja perpustakaan didefenisikan sebagai efektivitas jasa yang disediakan
oleh perpustakaan dan efisiensi sumber daya yang dialokasikan dan digunakan untuk menyiapkan jasa tersebut. Adapun indikator kinerja adalah pernyataan
numerik, simbol atau verbal yang diperoleh dari statistik dan data perpustakaan yang digunakan untuk memberi ciri terhadap kinerja sebuah
perpustakaan.
Universitas Sumatera Utara
Dari pengertian di atas dapat diketahui bahwa pengukuran indikator kinerja perpustakaan dimaksudkan untuk membandingkan kinerja suatu perpustakaan dari
waktu ke waktu, atau dengan alasan yang sangat kuat, dapat juga digunakan untuk membandingkan kinerja perpustakaan yang satu dengan yang lain dengan
mempertimbangkan perbedaan misi perpustakaan, indikator yang digunakan dan hati- hati dalam menginterpretasikan data. Mengingat begitu bervariasinya perpustakaan
yang ada, maka tidak semua indikator yang disusun cocok untuk semua perpustakaan. Untuk memilih indikator yang akan digunakan, perpustakaan dapat berkonsultasi
dengan pihak lain, seperti: lembaga induk, instansi terkait, pemakai dan lain-lain.
2.7. Standar Indikator Kinerja Perpustakaan Perguruan Tinggi 2.7.1. Standarisasi