2. Tujuan pengembangan Seorang manajer mencoba untuk meningkatkan
kinerja seorang karyawan dimasa yang akan datang. Dari pendapat tersebut di atas dapat diketahui bahwa, fungsi dari pengukuran
kinerja pelayanan informasi sangat mempengaruhi kinerja karyawan terutama pada: karakteristik situasi, deskripsi pekerjaan, spesifikasi pekerjaan, dan standar kinerja
pekerjaan, tujuan-tujuan pengukuran kinerja, sikap para karyawan dan pimpinan terhadap penilaian. Kemudian tujuan pokok dari sistem pengukuran kinerja karyawan
adalah sesuatu yang menghasilkan informasi yang akurat dan valid berkenaan dengan prilaku dan kinerja anggota organisasi atau perusahaan, menyediakan data dan
informasi serta rekomendasi bagi pengambil kebijakan decision maker untuk memutuskan berlanjut tidaknya suatu kegiatan.
2.4.3. Alat Pengukuran
Pengukuran kepuasan kerja sangat bervariasi. informasi yang didapat dari kepuasan kerja ini bisa melalui tanya jawab secara perorangan, dengan angket
ataupun dengan pertemuan suatu kelompok kerja. Pada perpustakaan alat pengukuran kinerja yang dilakukan disini yaitu dengan menggunakan masukan input, proses
process, keluaran atau hasil output, dampak yang dihasilkandirasakan outcome, pengaruh impact, keuntungan benefit. Pendapat Sutarno 2006: 116. mengatakan
alat pengukuran tersebut lebih lanjut dapat dilihat sebagai berikut: 1.
Masukan input: masukan dalam pembinaan perpustakaan adalah semua sumber daya perpustakaan, baik yang bersifat fisik material seperti aset
atau kekayaan, koleksi bahan pustaka, sarana dan prasarana, sumber dana, prabot dan perlegkapan, dan lain sebagainya, maupun non fisik
immaterial seperti penetapan kebijakan, peraturan dan perundang- undangan, komitmen, semangat, minat kerja. Semua itu merupakan modal
yang sangat penting untuk mendorang membina dan mengembangkan perpustakaan;
2. Proses process: proses yang ada dan terjadi di perpustakaan adalah semua aktivitas yang diawali dengan penyusunan program dan
perencanaan atas semua kebutuhan, waktu, strategi, pengukuran kerja, penetapan peratura ketentuan, keterlibatan faktor pendukung, faktor yang
mempengaruhi efisiensi, dan lain sebagainya. Kemudian implementasi perencanaan tersebut kedalam berbagai kegiatan yang melibatkan semua
unsur yakni pimpinan, staf, pelaksana teknis di perpustakaan. Semua proses tersebut diarahkan, dikoordinasikan, dan diselenggarakan guna
mencapai target, sasaran dan tujuan akhir perpustakaan;
3. Luaran atau hasil output: keluaran atau hasil yang akan dicapai oleh perpustakaan adalah terjadinya transfer atau alih informasi dari berbagai
Universitas Sumatera Utara
sumber di perpustakaan dan di luar perpustakaan melalui perpustakaan sebagai medianya kepada masyarakat pemakai secara maksimal. Semakin
banyak transaksi informasi yang terjadi, maka akan makin besar manfaat atau hasil yang diperoleh. Selanjutnya dari proses peralihan informasi dan
ilmu pengetahuan itu maka para pemakai perpustakaan akan memperoleh nilai tambah atas keberadaan perpustakaan.
4. Dampak yang dihasilkan atau dirasakan. outcome: dampak yang dihasilkan atas pembinaan perpustakaan adalah semua akibat yang
mestinya baik terhadap perpustakaan dan masyarakat. Dampak tersebut antara lain perpustakaan makin berkembang, tumbuhnya kesadaran
masyarakat tentang pentingnya perpustakaan, tersebarnya informasi, ilmu pengetahuan, teknologi, dan budaya, terjadinya perubahan pengetahuan
knowledge keterampilan skill, dan sikap atau perilaku attitude masyarakat pemakai perpustakaan.
5. Pengaruh Impact: pengaruh yang ditimbulkan oleh keberhasilan pembinaan perpustakaan dapat dilihat pada tingkat perkembangan
kecerdasan masyarakat pemakai perpustakaan, baik langusung maupun tidak. Pengaruh ini misalnya terciptanya gemar membaca reading hobby
tumbuhnya kebiasaan membaca reading society dan terwujudnya budaya baca atau terciptanya masyarakat belajar learning society. Di sisi lain
akan berkembang penelitian, dan makin tersebarnya informasi melalui akses perpustakaan yang mudah, cepat, tepat waktu dan tepat obyeknya.
6. Keuntungan benefit: keuntungan yang dapat dipetik atas keberhasilan pembinaan perpustakaan dapat dirasakan oleh banyak pihak, baik
pengelola perpustakaan, masyarakat pemakai, dunia pendidikan, masyarakat perbukuan, peneliti dan pengembang ilmu pengetahuan,
maupun dalam rangka perkembangan perpustakaan ke berbagai strata sosial masyarakat. Perpustakaan yang berkembang dan maju akan
berpengaruh luas kepada masyarakat. Pada gilirannya akan ikut berpengaruh pula pada peningkatan kesejahteraan masyarakat dalam arti
luas.
Mengingat begitu bervariasinya kondisi perpustakaan dan banyaknya indikator yang tersedia, secara garis besar alat pengukuran dapat dibedakan menjadi dua macam
seperti yang dukemukakan oleh Umar 2002: 45 yaitu “tes dan non-tes. Alat pengukuran non-tes berupa 1 skala bertingkat untuk mengukur sikap, pendapat,
keyakinan dan nilai, 2 wawancara, dan 3 pengamatan. Penggunaan alat pengukuran ini tergantung pada apa yang akan dievaluas.”
2.4.4. Standar Pengukuran yang digunakan