pustakawan, lRasio pustakawan terhadap total pegawai perpustakaan, m Library registration, nRegistration as a percentage of population;
2. Kinerja Proses: a Kecepatan pengadaan, b Kecepatan Pengolahan;
3. Kinerja Keluaran output: a Sirkulasi tahunan, b Sirkulasi per kapita,
c Jumlah koleksi yang dibaca di tempat setahun, d Jumlah koleksi yang dibaca di tempat per kapita, e Jumlah pengunjung selama satu tahun, f
Jumlah pengunjung per kapita, g Jumlah pengunjung ke acara perpustakaan setahun, h Jumlah pengunjung ke acara perpustakaan per
kapita, i Annual Reference transaction, j Reference transaction per capita, k Number of Reference transaction, l Number of Reference
transaction completed, m Reference fill rate, n Number title sought, o Number title found, p Title fill rate, q Number subject and author
sought, r Number subject and author found, s Subject and Author fill rate, t Turnover rate.
Dari teori-teori di atas dapat dikemukakan bahwa masing-masing tolak ukur tersebut pada dasarnya mempunyai dimensi kuantitas, kualitas, waktu dan kecepatan,
nilai dan biaya, persentasi dan indeks yang menggunakan sistem pembobotan. Dimana, maju tidaknya suatu organisasiperusahaan harus memiliki tolak ukur
penilaian kinerja.
2.2.6. Evaluasi Kinerja
Untuk mengetahui apakah suatu perpustakaan telah berhasil mencapai tujuannya, diperlukan suatu evaluasi. Banyak kegiatan perpustakaan yang dapat
dievaluasi untuk mengetahui keberhasilan pemanfaatan perpustakaan. Hasil evaluasi akan berguna untuk mempertimbangkan dan menentukan plihan program untuk
memperbaiki pelayanan perpustakaan atau bila perlu mengubah prosedur pengoperasiannya. Untuk mengevaluasi keberhasilan suatu perpustakaan merupakan
pekerjaan yang agak sukar, namun hal ini setidaknya akan memberikan suatu ukuran yang obyektif untuk seluruh pendayagunaan perpustakaan. Ada dua kriteria ukuran
dalam menilai keberhasilan perpustakaan seperti yang dikemukakan oleh Surono, 1997 yaitu:
1. Evaluasi yang berorientasi pada output keluaranatau hasil perpustakaan,
yang mencakup hal-hal seperti: a keberhasilan pemenuhan kebutuhan pengguna, b pencapaian target penampilan, c kinerja pelayanan dan, d
mutu pelayanan;
2. Evaluasi yang berorientasi pada input masukan yang terbagi menjadi dua
tingkatan yaitu: a Pengevaluasian terhadap keberhasilan pemanfaatan
Universitas Sumatera Utara
biaya, b Pengevaluasian keuntungan terhadap modal yang telah dikeluarkan terutama di bidang pelayanan.
Kemudian menurut Simanjuntak 2005: 103 mengatakan bahwa: Evaluasi kinerja perpustakaan berarti memberi nilai atas pekerjaan yang
dilakukan oleh seseorang dan untuk itu diberikan imbalan konpensasi atau penghargaan. Evaluasi kinerja merupakan cara yang paling adil dalam
memberikan imbalan atau penghargaan kepada pekerja. Sedangkan Van House 1990 menjelaskan bahwa: ”Beberapa pengukuran
kinerja dilakukan untuk menilai seberapa banyak suatu jasa dimanfaatkan oleh masyarakat pengguna. Sebagai contoh, jumlah populasi yang dilayani, rata-rata
pinjaman pertahun per kapita, dan penggunaan dokumen pada perpustakaan perkapita.”
Berdasarkan pendapat di atas dapat dikemukakan bahwa suatu metode atau cara untuk menilai pelaksanaan tugas seseorang atau kelompok atau unit lainnya
dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dan akuntabilitas dalam rangka menilai keberhasilankegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan
sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi, misi dan tujuan suatu organisasi perpustakaan.
2.3. Layanan Perpustakaan Perguruan Tinggi 2.3.1. Pengertian Layanan