55
2. Uji Reliabilitas Instrumen
Nana Sudjana 2005: 16 mengemukakan reliabilitas alat penilaian adalah ketetapan atau keajegan alat tersebut menilai apa yang dinilai. Hal ini maksudnya
sejauh mana alat penilaian dapat diyakini memberikan informasi yang konsisten tentang apa yang dinilai. Tes hasil belajar dikatakan ajeg atau konsisten apabila
hasil pengukurannya saat ini menunjukkan hasil yang relatif sama pada saat yang berlainan waktunya terhadap siswa yang sama.
Pengujian reliabilitas instrumen dalam penelitian ini dengan menggunakan rumus Kuder-Richardson keduapuluh KR
20
: KR
20
=
� �−1
�
2
−∑ �
2
Keterangan: K
: jumlah butir soal S²
: simpangan baku p
: proporsi siswa yang menjawab butir itu benar q
: proporsi siswa yang menjawab butir itu salah Kaplan Eko Putro Widyoko, 2009: 155 menyatakan bahwa mutu
instrumen dikatakan reliabel jika indeks reliabilitas instrumen memiliki nilai koefisien sekurang-kurangnya 0,70. Setelah dilakukan perhitungan dengan
bantuan program excel, maka hasil reliabilitas butir soal siklus I yang didapatsebesar 0,91 maka sudah reliabel lihat lampiran halaman144. Hasil
reliabilitas butir soal siklus II yang didapat sebesar 0,88 maka sudah reliabel lihat lampiran halaman 154.
56 Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes prestasi belajar
yang digunakanberupa tes objektif berupa soal pilihan ganda.Maka dari itu diperlukan adanya perangkat pertanyaan yang memiliki kualitas yang memadai.
Ada dua jenis analisis butirsoal, yakni analisis tingkat kesukaran soal dan daya beda soal disamping validitas dan reliabilitas yang sudah dijelaskan di atas.
Berikut rumus yang digunakan untuk menghitung indeks kesukaran dandaya beda soal pilihan ganda:
1. Indeks kesukaran
Indeks kesukaran adalah bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal.Suharsimi Arikunto 2009: 207 menyatakan besarnya indekskesukaran
antara 0,00 sampai dengan 1,0. Semakin tinggi indeks kesukaran butir maka soal semakin mudah. Soal yang baik adalah soal tidak terlalu mudah atau tidak terlalu
sukar. Soal dengan indeks kesukaran 0,00 menunjukkan bahwa soal tersebut terlalu sukar, sebaliknya indeks 1,0 menunjukkan bahwa soalnya terlalu mudah.
Analisis tingkat kesukaran soal adalah mengkaji soal-soal dari segi kesulitannya sehingga dapat diperoleh soal-soal mana yang termasuk mudah, sedang, dan
sukar. Rumus untuk menghitung indeks kesukaran adalah sebagai berikut.
� = �
Keterangan: I
: indeks kesukaran untuk setiap butir soal B
: banyaknya siswa yang menjawab benar setiap butir soal N
: jumlah butir soal
57 Suharsimi Arikunto 2009: 210, indeks kesukaran sering diklasifikasikan
sebagai berikut: a.
Soal dengan P 1,00 sampai 0,30 adalah soal yang sukar b.
Soal dengan P 0,30 sampai 0,70 adalah soal yang sedang c.
Soal dengan P 0,70 sampai 1,00 adalah soal yang mudah Setelah dilakukan perhitungan dengan bantuan program excel dari 25
butirsoal siklus I yang masuk dalam kategori mudah ada 7 butir dan kategori sedang ada 18butir lihat lampiran halaman 145.Selanjutnya dari 25 butir soal
siklus II yang masuk dalam kategori mudah ada 7 butir dan kategori sedang ada 18 butir lihat lampiran halaman 155.
2. Daya beda