Berikut ini adalah blue print dari skala Perceived Organizational Support tersebut:
Tabel 6 Blue Print Skala Perceived Organizational Support
Aspek Favorable
Unfavorable Total
Prosentase
Fairness 6
6 12
33.3 Supervaisor Support
6 6
12 33.3
Organizational Reward dan Job Condicition.
6 6
12 33.3
Total: 18
18 36
100
F. VALIDITAS DAN RELIABILITAS ALAT UKUR
1. Validitas Skala
Menurut Taniredja dan Mustafid 2012, validitas adalah ketepatan antara alat ukur yang akan mengukur variabel penelitian. Menurut
Arikunto dalam Taniredja Mustafidah, 2012 validitas merupakan ukuran dari tingkat kevalidan alat ukur penelitian. Validitas dapat pula
dikatakan sebagai keadaan dimana instrument tersebut mampu mengukur apa yang akan diukur atau tidak. Validitas yang akan dipakai dalam
penelitian ini adalah validitas isi content validity dimana kebenaran sutu instrumen dapat diukur melalui isi dari apa yang akan diukur. Menurut
Kontur 2003, validitas isi dapat dilakukan dengan cara meminta pendapat ahli. Pada penelitian ini validitas akan diuji dengan meminta pendapat dan
mendiskusikan skala penelitian dengan dosen pembimbing expert judgment.
2. Seleksi Aitem Pada tahap seleksi aitem, ukuran penting yang digunakan adalah
adanya daya diskriminasi aitem karena dapat membedakan individu maupun kelompok individu yang memiliki dan yang tidak memiliki atribut
yang akan diukur. Reliabilitas suatu konstruk variabel dikatakan baik jika nilai
Cronbach’s Alpha dari 0,06. Selain itu penghitungan daya diskriminasi aitem akan menghasilkan koefisien korelasi aitem-total r
ix
. Aitem yang akan dipilih adalah aitem yang baik dengan koefisien korelasi
≥0,30. Aitem yang memiliki nilai koefisien korelasi kurang dari 0,30 dianggap sebagai aitem yang kurang baik dan tidak akan digunakan.
Meskipun demikian, apabila jumlah aitem yang lolos tidak mencukupi jumlah yang diinginkan, maka peneliti dapat menurunkan kriteria
penilaian menjadi 0,25 tetapi tidak sampai dibawah 0,20 Azwar, 2009. a. Skala Stres Kerja
Berdasarkan hasil uji coba skala stres kerja yang dilakukan kepada 30 responden, didapatkan 38 aitem sahih dan 10 aitem yang tidak sahih.
38 aitem yang sahih tersebut memiliki koefisien korelasi aitem total r
ix
≥0,30. Untuk penyeimbangan jumlah aitem, maka dilakukan pula pengguguran 2 aitem pada Aspek Intelektual. Pengguguran dilakukan
dengan cara mencari nilai koefisien korelasi aitem total r
ix
paling kecil pada Aspek Intelektual. Selain melihat nilai koefisien korelasi
aitem total r
ix
, dilihat pula nilai Cronbachs Alpha if Item Deleted. Aitem yang dipilih untuk digugurkan adalah item yang akan
meningkatkan nilai Cronbachs Alpha apabila dihilangkan. Distribusi
aitem dapat dilihat sebagai berikut: Tabel 7
Distribusi Aitem Skala Stres Kerja Aspek
Aitem Total
Favorable Unfavorable
Fisik
1
, 18, 31, 39, 48, 47
3 , 14, 15, 16,
26, 27 9
Emosi 11, 12, 13, 17,
33, 37 2, 10, 28, 30,
45, 46 9
Intelektual 8, 9, 23, 24,
25, 29 6,
32, 38, 40, 41, 42
9 Interpersonal
4, 5, 19, 35, 43, 44
7, 20, 21, 22, 34, 36
9
Total: 19
17 36
Keterangan : aitem yang dicetak tebal dan berbintang adalah aitem
yang tidak sahih. Dan aitem yang berbintang tanpa ditebalkan adalah aitem yang digugurkan untuk menyeimbangkan jumlah aitem.
b. Skala Work Family Conflict Berdasarkan hasil uji coba skala work family conflict terhadap 30
orang responden, terdapat 5 aitem yang tidak sahih dari 24 aitem awal. 19 aitem yang sahih ini memiliki koefisien korelasi aitem total r
ix
≥0,30. Untuk penyeimbangan jumlah aitem dilakukan pengguguran 3 aitem pada Aspek Time Based Conflict. Pengguguran dilakukan
dengan cara mencari nilai koefisien korelasi aitem total r
ix
paling kecil pada Aspek Time Based Conflict. Selain melihat nilai koefisien
korelasi aitem total r
ix
, dilihat pula nilai Cronbachs Alpha if Item Deleted. Aitem yang dipilih untuk digugurkan adalah item yang akan
meningkatkan nilai Cronbachs Alpha apabila dihilangkan. Distribusi aitem dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 8 Distribusi Aitem Skala Work Family Conflict
Aspek Aitem
Total Favorable
Unfavorable
Time Based Conflict
1, 2, 9, 16, 21, 20
6 , 8, 10, 14,
15, 17 8
Strait Based Conflict
5 , 7, 13, 18,
11 , 23
3 , 4, 12, 19, 24,
22 8
Total: 8
8 16
Keterangan : aitem yang dicetak tebal dan berbintang adalah aitem
yang tidak sahih. Dan aitem yang berbintang tanpa ditebalkan adalah aitem yang digugurkan untuk menyeimbangkan jumlah aitem.
c. Skala Perceived Organizationalal Support Berdasarkan hasil uji coba skala work family conflict terhadap 30
orang responden, terdapat 10 aitem yang tidak sahih dari 36 aitem awal. 26 aitem yang sahih ini memiliki nilai koefisien korelasi aitem
total r
ix
≥0,30. Untuk penyeimbangan jumlah aitem dilakukan pula pengguguran 1 aitem pada Aspek Fairness dan 1 aitem pada Aspek
Supervisor Support. Pengguguran dilakukan dengan cara mencari nilai koefisien korelasi aitem total r
ix
paling kecil pada Aspek Fairness dan Aspek Supervisor Support. Selain melihat nilai koefisien korelasi
aitem total r
ix
, dilihat pula nilai Cronbachs Alpha if Item Deleted. Aitem yang dipilih untuk digugurkan adalah item yang akan
meningkatkan nilai Cronbachs Alpha apabila dihilangkan. Distribusi aitem dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 9 Distribusi Aitem Skala Perceived Organizational Support
Aspek Aitem
Total Favorable
Unfavorable
Fairness 1, 18, 28, 20,
30, 33 2,
8, 14, 21, 22, 23,
8 Supervaisor
Support 3, 5, 13, 16,
35, 32, 4, 6, 10, 29,
34, 36
8 Organizational
Reward dan Condition
7, 9, 11, 19, 26, 24
12, 17,
15 ,
25
, 27, 31 8
Total: 14
10 24
Keterangan : aitem yang dicetak tebal dan berbintang adalah aitem
yang tidak sahih. Dan aitem yang berbintang tanpa ditebalkan adalah aitem yang digugurkan untuk menyeimbangkan jumlah aitem.
Berdasarkan uji validitas aitem yang dilakukan, maka didapatkan beberapa aitem yang sahih. Pada skala stres kerja terdapat 10 aitem yang
gugur dari 48 aitem, akan tetapi untuk mengimbangi tiap indikator maka terdapat 2 aitem tambahan yang digugurkan sehingga terdapat 36 aitem
yang sahih. Pada skala work family conflict terdapat 5 aitem yang gugur dari 24 aitem, akan tetapi untuk mengimbangi tiap indikator maka
terdapat 3 aitem tambahan yang digugurkan sehingga terdapat 16 aitem yang sahih. Pada skala perceived organizational support terdapat 10
aitem yang gugur dari 36 aitem, akan tetapi untuk mengimbangi tiap indikator maka terdapat 2 aitem tambahan yang digugurkan sehingga
terdapat 24 aitem yang sahih.
3. Reliabilitas Reliabilitas adalah konsistensi dan stabilitas dari nilai suatu skal
pengukuran Sarwono, 2006. Koefisien reliabilitas r
xx’
berada dalam rentang 0 sampai 1,00. Koefisien reliabilitas yang semakin mendekati
angka 1,00 menunjukkan reliabilitas yang semakin tinggi. Sebaliknya, bila koefisien reliabilitas semakin mendekati angka 0 maka reliabilitasnya akan
semakin rendah Azwar, 2009. Reliabilitas pada penelitian ini menggunakan Alpa Cronbach melalui penghitungan SPSS 17.0 for
Windows. a. Skala Stres Kerja
Koefisien skala stres kerja sebelum dipilih adalah α = 0,895. Sementara koefisien skala stres kerja setelah dipilih menjadi 36
aitem terbaik adalah α = 0, 923. Sehingga dapat dikatakan bahwa
aitem dalam skala stres kerja ini reliabel karena nilai koefisien reliabilitasnya mendekati 1,00.
b. Skala Work Family Conflict Koefisien skala work family conflict
sebelum dipilih adalah α = 0,815. Sementara koefisien skala work family conflict setelah dipilih
menjadi 16 aitem terbaik adalah α = 0, 883. Sehingga dapat
dikatakan bahwa aitem dalam skala work family conflict ini reliabel karena nilai koefisien reliabilitasnya mendekati 1,00.
c. Skala Perceived Organizational Support Koefisien skala perceived organizational support sebelum dipilih
adalah α = 0,903. Sementara koefisien skala perceived organizational support setelah dipilih menjadi 24 aitem terbaik
adalah α = 0, 947. Sehingga dapat dikatakan bahwa aitem dalam skala perceived organizational support ini reliabel karena nilai
koefisien reliabilitasnya mendekati 1,00.
G. METODE ANALISIS DATA
Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi karena penelitian ini memiliki dua variable independen yaitu work
family conflict dan perceived organizational support serta satu variabel dependen yaitu stres kerja. Sebelum melakukan analisis regresi, diperlukan
Uji Normalitas, Uji Homogenitas, Uji Linieritas untuk melihat persebaran data pada sampel. Setelah ketiga tahap pengujian terpenuhi, maka tahapan
analisis dilakukan untuk membuktikan model mana yang lebih sesuai dengan data dengan cara:
1. Model Work Family Conflict sebagai Mediator a. Meregresikan variabel perceived organizational support pada work
family conflict
b. Meregresikan variabel work family conflict pada stres kerja Perceived
Organizational Support Work Family Conflict
Work Family Conflict Stres Kerja
c. Meregresikan variabel perceived organizational support pada stres kerja
d. Meregresikan kedua variabel independen pada variable dependen
Pada model ini, konformitas dapat dikatakan mediator jika hasil regresi dari perceived organizational support dan work family conflict,
work family conflict dengan stres kerja, perceived organizational support dengan stres kerja dan kedua variabel dependent dengan stres kerja
signi ficant p ≤ 0,05. Jika hasil regresi kesemuanya menunjukkan
signifikan terhadap setiap tahapan maka dapat disimpulkan bahwa model peelitian ini adalah mediator Baron dan Kney, 1989.
2. Model Work Family Conflict sebagai Moderator Pada model moderator, variabel perceived organizational support
akan dikalikan dengan variabel work family conflict. Kemudian lakukanlah Perceived
Organizational Support Stres Kerja
Perceived Organizational Support
Work Family Conflict Work Family Conflict
regresi pada semua variable independent termasuk variable baru hasil dari perkalian variabel perceived organizational support dan variabel work
family conflict ke variable dependent yaitu stres kerja.
Work family conflict dikatakan moderator jika seluruh variabel independen dan dependen
menghasilkan signifikan p ≤ 0,05. Apabila regresi tersebut menunjukkan angka yang signifikan maka dapat
disimpulkan bahwa model penelitian ini adalah moderator Baron dan Kney, 1989
Apabila kedua model memiliki signifikansi maka peneliti akan menggunakan metode structural equation modeling untuk memperoleh
nilai Akaike. Model yang memiliki nilai Akaike yang terkecil adalah model yang terbaik Baron dan Kney, 1989.
Work Family Conflict
Perceived Organization Support
Work Family Conflict Perceived Organizational
Support Stres Kerja
60
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. PERSIAPAN PENELITIAN
Sebelum melakukan penelitian, peneliti mempersiapkan blue print untuk menentukan jumlah aitem yang akan disiapkan. Setelah itu peneliti
membuat pernyataan-pernyataan untuk setiap aitem berdasarkan definisi oprasional dan indikator dari beberapa teori. Kemudian peneliti berkonsultasi
kepada dosen pembimbing yaitu Dewi Soerna Anggraeni, M.Psi. selaku professional judge agar alat ukur layak untuk diuji coba try out.
1. Uji Coba Alat Ukur
Setelah beberapa kali melakukan revisi, alat ukur yang dipersiapkan siap untuk diujikan. Uji coba dilaksanakan pada tanggal 28
Juni 2014 dan dilakukan secara purposive sampling yaitu dengan cara mengambil subjek sesuai dengan kriteria dari peneliti. Kriteria dari
subjek yang dipilih adalah karyawan bank yang telah menikah. Peneliti membagikan alat ukur dalam bentuk skala kepada 50 orang
subjek yang sesuai dengan kriteria penelitian. Dari 50 skala yang dibagikan, hanya 38 skala yang dikembalikan kepada peneliti. Dari skala
yang kembali, terdapat 8 skala yang tidak dapat dianalisis karena subjek mengisi dengan kurang lengkap. Sehingga skala yang dapat digunakan
untuk uji coba alat ukur berjumlah 30 buah. Setelah mendapatkan 30
skala, maka peneliti melakukan uji validitas dan reliabilitas alat ukur menggunakan alpha crombach.
2. Perizinan
Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti meminta surat izin penelitian dari Fakultas Psikologi untuk melakukan penelitian kepada
beberapa karyawan bank di Yogyakarta. Setelah itu peneliti mengirimkan proposal penelitian, surat izin dari Fakultas Psikologi dan contoh skal
kepada beberapa bank pusat di Yogyakarta. Setelah 2 minggu menunggu dan melakukan follow up, hanya bank BRI Pusat Yogyakarta yang
memberi ijin secara formal untuk melakukan penelitian. Akan tetapi terdapat beberapa bank yang tidak memberikan izin secara formal namun
mengijinkan peneliti untuk masuk dan mengambil data. Selain peneliti juga meminta izin secara pribadi kepada beberapa karyawan bank yang
ada di Yogyakarta.
B. PELAKSANAAN PENELITIAN
Penelitian yang dilaksanakan di beberapa bank di Yogyakarta mulai tanggal 20 Juli 2014. Pada proses penyebaran skala di Bank BRI pusat
Yogyakarta, pihak bank membantu peneliti untuk menyebarkan skala kepada karyawan-karyawan yang sesuai dengan kriteria penelitian yaitu karyawan
bank yang telah menikah. Dari proses penyebaran data tersebut terdapat 26 skala yang dapat digunakan. Beberapa skala tidak dapat digunakan karena
tidak sesuai dengan kriteria penelitian dan terdapat pula skala yang belum terisi secara lengkap.
Penelitian juga dilaksanakan di dua bank di Yogyakarta yang secara non formal memperbolehkan peneliti masuk ke bank-bank tersebut untuk
membagikan skala kepada karyawannya. Akan tetapi bank-bank tersebut meminta peneliti untuk tidak menyebutkan identitasnya. Peneliti diijinkan
untuk masuk dan menyebarkan skala saat pulang kerja yaitu pukul 16.00 –
17.30 pada tanggal 28 Juli 2014 sampai 10 Agustus 2014. Dari penyebaran skala tersebut, didapatkan 28 skala yang dapat terpakai. Terdapat 22 skala
dari bank tersebut tidak dapat digunakan karena subjek tidak mengisi skala dengan lengkap dan beberapa skala di jawab kurang tepat misalnya:
menjawab membentuk suatu pola tertentu atau menjawab-jawaban yang sama dari awal hingga akhir.
Untuk menambah variasi bank, peneliti juga membagikan skala secara pribadi kepada beberapa karyawan bank CIMB, BII, Mutiara, Danagung,
Danamon, BCA, BNI, Mega, Panin, BPD, Bukopin yang dapat ditemui. Peneliti mendatangi karyawan-karyawan tersebut di rumah, tempat kerja
ataupun di tempat makan. Peneliti mulai menyebarkan skala dari tanggal 15 Agustus 2014 sampai 30 Agustus 2014. Dari penyebaran tersebut, peneliti
mendapatkan 46 skala yang dapat terpakai. Terdapat 12 skala ada yang tidak dapat dianaliasis karena tidak kembali ke peneliti.
C. DESKRIPSI SUBJEK PENELITIAN
1. Usia
Komposisi subjek berdasarkan usia adalah sebagai berikut:
Tabel 10 Tabel Karakteristik Subjek Berdasarkan Usia
Usia Jumlah
Presentase
25 – 35 tahun
68 68
36 – 45 tahun
28 28
46 – 55 tahun
4 4
Total: 100
100
2. Jenis Kelamin
Komposisi subjek berdasarkan jenis kelamin adalah sebagai berikut:
Tabel 11 Tabel Karakteristik Subjek Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah
Presentase
Pria 47
47 Wanita
53 53
Total: 100
100
3. Jabatan
Komposisi subjek berdasarkan jabatan adalah sebagai berikut:
Tabel 12 Tabel Karakteristik Subjek Berdasarkan Jabatan
Jabatan Jumlah
Presentase
Kepala Cabang 3
3 Kepala Bagian
7 7
Bagian Pemasaran 28
28 Bagian Administrasi Kredit
8 8
Bagian Oprasional 47
47 Bagian Rumah Tangga
2 2
Bagian Keamanan 5
5
Total: 100
100
4. Lama Bekerja
Komposisi subjek berdasarkan lama bekerja adalah sebagai berikut:
Tabel 13 Tabel Karakteristik Subjek Berdasarkan Lama Bekerja
Lama Bekerja Jumlah
Presentase
1 – 5 tahun
46 46
6 – 10 tahun
38 38
11 – 15 tahun
7 7
16 – 20 tahun
8 8
21 – 25 tahun
1 1
Total: 100
100
5. Waktu Untuk Bekerja Dalam Satu Hari
Komposisi subjek berdasarkan lamanya waktu untuk bekerja perhari adalah sebagai berikut:
Tabel 14 Tabel Karakteristik Subjek Berdasarkan Waktu Untuk Bekerja
Lama Bekerja Jumlah
Presentase
8 Jam 60
60 9 Jam
23 23
10 Jam 5
5 12 Jam
12 12
Total: 100
100
D. HASIL PENELITIAN
1. Deskripsi Data Penelitian
Deskripsi data penelitian dilakukan untuk mengetahui gambaran datapenelitian seperti rata-rata, skor minimum, skor maksimum dan
standar deviasi. Berikut merupakan deskripsi data penelitian :
Tabel 15 Tabel Deskripsi Data Penelitian
Descriptive Statistics Mean
Std. Deviation N
SK WFC
POS 124.8100
55.2300 85.5300
19.14944 9.71810
13.59847 100
100 100
Pada tabel diatas diketahui bahwa nilai rata-rata mean pada skala stres kerja adalah 124.810. Sedangkan nilai rata rata-rata mean pada skala
work family conflict adalah 55.2300 dan nilai rata-rata mean pada skala perceived organizational support adalah 84.5300. Nilai rata-rata tersebut
merupakan mean secara empirik ME yang akan dibandingkan dengan mean secara teoritis MT untuk melihat tinggi rendahnya stres kerja, work
family conflict dan perceived organizational support pada seluruh subjek. Mean secara teoritis MT dapat diperoleh menggunakan rumus sebagai
berikut : a. Mean Teoritis Skala Stres Kerja
MT = skor terendah x jumlah aitem + skor tertinggi x jumlah aitem 2
MT = 1 x 36 + 6 x 36 2
MT = 36 + 216 2
MT = 252 2
MT = 126