Data Hasil Analisis Wawancara dengan Guru

2. Data Hasil Analisis Wawancara dengan Guru

Analisis wawancara dilakukan dengan guru kelas V SD Jetis. Analisis tersebut dilaksanakan pada tanggal 20 Oktober 2014. Analisis wawancara dengan guru terdiri atas sepuluh pertanyaan. Berikut ini hasil wawancara dengan guru. Peneliti memberikan pertanyaan pertama mengenai pemahaman guru terhadap Kurikulum 2013, guru menjawab bahwa pemahaman terhadap Kurikulum 2013 masih kurang paham. Hal ini dikarenakan guru belum sepenuhnya mendapatkan sosialisasi secara mendalam mengenai Kurikulum 2013. Dalam mengelola proses pembelajaran di kelas, guru belum mampu mengelola proses pembelajaran secara maksimal sesuai dengan Kurikulum 2013. Guru masih sering berperan sebagai aktor utama selama pembelajaran berlangsung. Selain itu, guru juga masih kebingungan dalam penanaman karakter kepada siswa. Pertanyaan kedua yang diajukan peneliti adalah pemahaman terkait dengan pendekatan sains dalam pembelajaran, guru menjawab bahwa sudah paham dengan teori pendekatan sains tersebut. Guru juga menjelaskan bahwa pendekatan sainssaintifik ini sangat penting dalam Kurikulum 2013. Akan tetapi, dalam prakteknya guru masih kesulitan untuk menerapkan semua tahapan dalam pendekatan sains tersebut ke dalam kegiatan pembelajaran. Guru juga belum mampu mengajakmenggiring siswa untuk berpikir secara ilmiah sesuai dengan pendekatan sains. Padahal menurut teori, pembelajaran dengan pendekatan saintifik lebih menekankan pada keterlibatan peserta didik dalam berbagai kegiatan yang memungkinkan mereka untuk secara aktif mengamati, menanya, mencoba, menalar, mengkomunikasikan, dan membangun jejaring Mulyasa,2014:99. Dengan demikian, sebaiknya guru memberikan pendekatan kepada siswa agar siswa lebih aktif dan melibatkan dirinya ke dalam semua kegiatan pembelajaran sehingga guru dapat melaksanakan pembelajaran dengan pendekatan saintifik sesuai Kurikulum 2013 dengan baik. Pertanyaan ketiga yang diajukan peneliti adalah pemahaman terkait dengan penggunaan media pembelajaran dengan Kurikulum 2013, guru menjawab bahwa masih ada kesulitan dalam menggunakan media pembelajaran serta kesulitan dalam mengaplikasikan media tersebut ke dalam pembelajaran Kurikulum 2013. Hal ini dikarenakan guru masih belum paham dan belum terbiasa dengan Kurikulum 2013. Padahal media sangat penting dan bermanfaat dalam pembelajaran. Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima pesan Sadiman, 2008. Dengan media pembelajaran, siswa dapat melihat sesuatu secara nyatakonkret. Pertanyaan keempat yang diajukan peneliti adalah ketersediaan media pembelajaran, guru menjawab bahwa di sekolah sudah disediakan beberapa media yang dapat digunakan untuk pembelajaran, namun dalam pemanfaatannya belum dimanfaatkan secara maksimal. Media pembelajaran tersebut jarang digunakan oleh guru. Padahal media yang dimiliki SD Jetis lebih bagus dan komplit dibandingkan sekolah-sekolah lainnya. Dalam hal ini sebenarnya guru sangat membutuhkan media pembelajaran yang sesuai dengan Kurikulum 2013 karena guru belum pernah menggunakan media pembelajaran terkait Kurikulum 2013. Pertanyaan kelima yang diajukan peneliti adalah mengenai kesulitan- kesulitan dalam melaksanakan Kurikulum 2013, guru menjawab bahwa untuk prakteknya dalam melaksanakan Kurikulum 2013 guru masih sangat kerepotan dengan tugas administrasi yang banyak, membuat penilaian untuk siswa, dan kesiapan guru dalam mengajar menjadi kendala guru dalam melaksanakan Kurikulum 2013. Selain itu, pemahaman guru terhadap Kurikulum 2013 juga kurang mendalam dan perbedaan persepsi antar guru mengakibatkan pelaksanaan Kurikulum 2013 kurang maksimal. Guru juga belum mampu menciptakan pembelajaran yang inovatif dan kreatif sesuai dengan Kurikulum 2013. Guru belum mampu memberikan contoh-contoh yang konkret, menciptakan media pembelajaran yang kreatif dan mengajak siswa untuk melakukan pengamatan secara langsung terhadap objek dari materi yang diajarkan sehingga membuat guru merasa kesulitan dalam melaksanakan Kurikulum 2013. Menurut peneliti sebaiknya guru harus mampu menangani kesulitan-kesulitan tersebut agar guru dapat mewujudkan pembelajaran sesuai dengan implementasi Kurikulum 2013. Dalam hal ini setiap guru harus mampu memilih serta menggunakan strategi dan metode pembelajaran yang memungkinkan siswa mempelajari apa-apa yang dipelajari Mulyasa, 214:134. Pertanyaan keenam yang diajukan peneliti adalah mengenai bahan ajar Kurikulum 2013, guru menjawab bahwa bahan ajar Kurikulum 2013 perlu diperbaiki karena materi dalam buku tersebut terlalu dangkal sedikit dan memerlukan pengembangan materi dari sumber belajar yang lainnya. Pertanyaan ketujuh yang diajukan peneliti adalah mengenai media pembelajaran yang mengacu pada langkah-langkah saintifik, guru menjawab bahwa pembelajaran yang sesuai dengan Kurikulum 2013 sangat memerlukan media yang mengacu pada pendekatan saintifik, namun dalam pemilihan media yang sesuai dengan Kurikulum 2013 dan materi yang diajarkan guru masih kebingungan. Selama ini guru belum pernah menggunakan media terkait pembelajaran Kurikulum 2013. Hal ini dikarenakan guru belum sempat membuat media pembelajaran dan membuat media tersebut membutuhkan waktu. Pertanyaan kedelapan yang diajukan peneliti adalah apakah mampu mengembangkan secara mandiri media pembelajaran sesuai dengan Kurikulum 2013, guru menjawab bahwa belum mampu mengembangkan media pembelajaran secara mandiri. Guru masih menggunakan media pembelajaran yang ada di sekolah. Guru juga jarang menggunakan media pembelajaran serta mengaplikasikan ke dalam pembelajaran yang sedang diajarkan. Pertanyaan kesembilan yang diajukan peneliti adalah mengenai bahan Kurikulum 2013 sesuai dengan budaya lokal sekolah, guru menjawab bahwa untuk bahan ajar sebenarnya sudah sesuai dengan budaya lokal sekolah namun guru harus mengembangkan serta menyisipkan materi budaya dari sabang sampai merauke ke dalam materi pembelajaran yang dibahas guna untuk menambah pengetahuanwawasan siswa tentang budaya yang dimiliki Indonesia. Pertanyaan terakhir yang diajukan peneliti adalah mengenai saran terkait dengan bahan ajar Kurikulum 2013 yang sudah tersedia, guru menjawab bahwa pemerintah harus memperbaiki lagi bahan ajar yang digunakan dalam melaksanakan Kurikulum 2013. RPP, silabus dan penilaian ternyata belum disiapkan oleh pemerintah. Padahal pemerintah menjanjikan bahwa bahan ajar tersebut akan disediakan oleh pemerintah sehingga guru tinggal melaksanakan proses belajar mengajar. Berdasarkan hasil wawancara yang diajukan oleh peneliti kepada narasumber guru dapat disimpulkan bahwa pemahaman guru terkait dengan Kurikulum 2013 belum sepenuhnya paham. Ada beberapa faktor yang menjadi kendala guru dalam melaksanakan pembelajaran sesuai dengan Kurikulum 2013. Pertama, guru belum mampu mengelola proses pembelajaran sesuai dengan Kurikulum 2013. Kedua, guru belum mampu mengembangkan secara mandiri media pembelajaran yang sesuai dengan Kurikulum 2013. Ketiga, guru belum mampu menciptakan pembelajaran yang inovatif dan kreatif. Keempat, tugas administrasi yang banyak harus diselesaikan serta waktu yang sangat terbatas dalam melaksanakan satu pembelajaran secara penuh menjadi kendala guru. Dengan demikian, hasil analisis kebutuhan guru menunjukkan bahwa guru masih mengalami kesulitan dalam melaksanakan Kurikulum 2013 serta guru membutuhkan suatu media pembelajaran yang dapat mengaplikasikan beberapa mata pelajaran ke dalam satu media pembelajaran yaitu video tematik.

3. Data Analisis Wawancara dengan Siswa