dengan memperbaharui pembelajaran dengan dilaksanakannya siklus II.
2. Siklus II
Pada tahapan siklus II secara umum sama halnya dengan kegiatan yang dilakukan pada siklus I.
a. Perencanaan Planning
1 Identifikasi masalah dan perumusan masalah berdasarkan hasil
dan refleksi pada siklus I. 2
Peneliti dan guru menggali data hasil refleksi siklus I mengenai karakteristik siswa untuk memetakan kembali
kelompok baru. 3
Kelompok baru beranggotakan 4 siswa. Kelompok ini dibentuk oleh peneliti berdasarkan hasil evaluasi siklus I.
4 Menyiapkan seluruh instrumen pembelajaran dan instrumen
pengumpulan data. b.
Pelaksanaan Acting 1
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. 2
Guru mengorientasi siswa kepada masalah, masalah yang diberikan mencangkup materi. Materi pada siklus II ini
dikhususkan pada mekanisme sistem sirkulasi, kelainan dan gangguan sistem sirkulasi serta sistem sirkulasi hewan.
3 Guru mengajak siswa masuk ke dalam kelompok yang telah
ditentukan. Penentuan kelompok pada siklus II ditentukan dengan hasil posttest siklus I yaitu pemerataan seperti nilai
yang baik disatukan dengan nilai yang kurang baik agar hasil dalam pengerjaan lembar kerja maksimal. Setiap kelompok
beranggotakan 4 siswa serta memberikan LKS. 4
Guru memantau kinerja siswa secara mandiri maupun kelompok.
5 Setelah selesai diskusi siswa diminta untuk mempresentasikan
di depan kelas. 6
Guru merangkum hasil pembelajaran yang telah dipelajari. 7
Siswa mengerjakan posttest diakhir di setiap siklus. c.
Pemantauan Observing Tahap observasi siklus II, secara operasional masih sama
seperti pada siklus I. Pada tahap ini observer tetap akan bergabung kedalam kelompok untuk mengetahui pencapaian hasil belajar
ranah afektif. d. Evaluasi
Evaluasi berupa posttest. Semua tahap-tahap di atas digunakan sebagai bahan analisis dan refleksi terhadap tindakan
yang sudah dilakukan.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan ada 2 macam, yaitu instrumen pembelajaran
dan instrumen pengumpulan data penelitian adalah sebagai berikut.
1. Instrumen Pembelajaran
Instrumen pembelajaran berupa silabus lampiran 1 dan rencana pelaksanaan pembelajaran lampiran 2 untuk siklus I dan siklus II serta
Lembar Kerja Siswa lampiran 16-19 untuk siklus I dan siklus II. 2.
Instrumen Pengumpulan Data Penelitian Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian tindakan
kelas ini berupa tes dan non-tes. a.
Tes Tes yang digunakan berupa tes akhir posttest. Tes ini merupakan
alat ukur hasil belajar siswa dalam ranah kognitif. Posttest digunakan untuk mengukur pengetahuan siswa mengenai materi yang telah
diajarkan. Pada penelitian tindakan kelas kali ini terdapat 2 siklus sehingga menggunakan 2 kali posttest dan diberikan pada akhir siklus
yaitu pertemuan kedua. Posttest I dan posttest II siswa diberikan soal sebanyak 20 soal pilihan ganda dan 5 uraian.
b. Non-tes
1 Observasi
Observasi merupakan salah satu instrumen pengumpulan data yang digunakan untuk mengetahui kemampuan afektif siswa.
Observasi dilakukan dengan mengamati kegiatan selama proses
pembelajaran berlangsung. Dalam penelitian ini yang melakukan terdiri dari 3 observer yaitu 2 mahasiswa dan 1 guru. Observer
melakukan pengamatan berdasarkan lembar observasi yang telah disediakan oleh praktikan dan mengisinya sesuai dengan skala
penilaian yang diamati sesuai dengan situasi pembelajaran dan aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung saat itu.
Kriteria penilaian yang akan diamati dalam pembelajaran ini adalah semangat, perhatian, kerjasama, dan interaksi sikap percaya
diri, sikap menghargai dalam mengkritik dan menerima kritikan, mengajukan dan menjawab pertanyaan. Observasi dilakukan pada
setiap kegiatan pembelajaran dan difokuskan pada saat kegiatan diskusi dan presentasi. Data yang diperoleh berupa data kuantitatif
dan dapat dihitung secara kuantitatif kemudian dianalisis secara kualitatif.
2 Kuesioner Kuesioner dalam penelitian ini untuk mengetahui aktifitas
siswa pada kegiatan pembelajaran yang dilakukan. Kuesioner berisi 20 butir pernyataan yang di isi oleh siswa dengan setiap
pernyataan terdiri dari 4 pilihan yaitu sangat tidak setuju STS, tidak setuju TS, setuju S, dan sangat setuju SS. Dalam
kuesioner ini terbagi 2 pernyataan yaitu positif dan negatif. Adapun pernyataan tersebut terdapat dalam tabel 3.1 berikut:
Tabel 3.1 Nomor Pernyataan Positif dan Negatif Kuesioner Pernyataan
Nomor Jumlah pernyataan
Positif 1,3,4,5,6,7,10,11,18,19,20
11 Negatif
2,8,9,12,13,14,15,16,17 9
Jumlah 20
F. Metode Pengambilan Data
Metode pengumpuan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah pada tabel 3.2 sebagai berikut.
Tabel 3.2 Metode Pengumpulan Data
Jenis Data Alat Pengumpulan
Data Sumber
Data Cara Analisis Data
Hasil Belajar 1.
Kognitif 2.
Afektif Tes
Lembar observasi Kuisioner
Siswa Siswa
Analisis Kuantitatif-Kualitatif
G. Metode Analisis Data
1. Analisis Kuantitatif
Analisis kuantitatif adalah analisa data yang berupa angka. Dalam penelitian ini analisa kuantitatif digunakan untuk data berupa hasil tes,
observasi, dan kuesioner. a.
Hasil Belajar Dalam penelitian ini data peningkatan hasil belajar siswa
digunakan untuk mengukur kemampuan kognitif siswa. Hasil belajar siswa dapat dilihat dari hasil tes uraian. Untuk mengetahui
kemampuan awal siswa dapat dilihat dari posttest di akhir siklus I dan
untuk melihat peningkatannya dari posttest di akhir siklus II. Cara menghitung nilai posttest siswa setiap individu adalah sebagai berikut:
Hasil posttest setiap siswa dihitung untuk mengetahui ketercapaian KKM siswa. KKM siswa kelas XI SMA Pangudi Luhur
St. Louis IX Sedayu minimal adalah 78. Kriteria skor ketuntasan siswa secara individu dapat dilihat pada tabel 3.3, yaitu:
Tabel 3.3 kriteria skor ketuntasan individu Nilai Posttest
Keterangan 78
Tidak Tuntas
≥78
Tuntas
Untuk mengetahui skor rata-rata kelas setiap siklus menggunakan rumus sebagai berikut:
∑
Ketuntasan klasikal dikatakan telah tercapai apabila nilai siswa memenuhi KKM dengan target pencapaian ideal lebih atau
sama dengan 75 dari jumlah seluruh siswa dalam kelas. Untuk mengetahui ketuntasan secara klasikal dapat menggunakan rumus
sebagai berikut:
b. Observasi
Observasi dilakukan untuk melihat bagaimana sikap siswa di kelas ketika metode Problem Based Learning sedang di aplikasikan
di kelas. Setiap observer pada setiap siklus menilai pada kelompok yang sama. Adapun hasil dari observasi dapat dihitung dengan rumus:
Keterangan: q = persentase skor hasil observasi aktivitas siswa
r = jumlah keseluruhan skor yang diperoleh siswa t = skor maksimal
Penetapan skor untuk menilai hasil belajar siswa dalam ranah afektif pada tabel 3.4, yaitu :
Tabel 3.4 Penetapan Skor Ranah Afektif Alternatif jawaban
Skor Tinggi
3 Sedang
2 Rendah
1
Adapun pedoman untuk menilai hasil belajar dalam ranah afektif pada tabel 3.5 yaitu :
Tabel 3.5 Kriteria Hasil Persentase Observasi Aspek Afektif Siswa Terhadap Pembelajaran
Persentase yang diperoleh Keterangan
77,79 q 100 Tinggi
55,56 q 77,78 Sedang
33,33 q ≤ 55,55
Rendah
q = x 100