Kelebihan dan Kelemahan Model pembelajaran Problem Based Learning PBL

Pencemaran Lingkungan dan Cara Menanggulanginya di kelas VII B SMP Negeri 1 Prambanan Klaten Tahun Ajaran 20102011” menyimpulkan bahwa pelaksanan model pembelajaran PBL paling efektif meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik kelas VII B SMP Negeri 1 Prrambanan Klaten pada siklus II. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan nilai rata-rata posttest pada setiap siklusnya, siklus I rata-rata posttest 71,28 meningkat menjadi 76,16 pada siklus II dengan indikator keberhasilan sebesar 92,30.

E. KERANGKA BERPIKIR

Proses pembelajaran akan lebih aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan jika guru secara cerdas dapat menggunakan apersepsi pengalaman atau bahan ajar baru dikaitkan dengan bahan ajar yang lalu atau pengalaman lama yang telah dimiliki peserta didik. Berdasarkan hal tersebut pemilihan model pembelajaran dengan menerapkan model Problem Based Learning diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hasil observasi menunjukkan bahwa hasil belajar dari siswa kelas XI IPA 1 masih rendah. Rendahnya hasil belajar dikarenakan guru masih menggunakan metode ceramah dalam proses pembelajarannya. Guru memberi pelajaran dengan metode ceramah di depan kelas, siswa justru bermain sendiri dengan teman sebangkunya tanpa memperdulikan dan memperhatikan penjelasan dari guru. Untuk mengatasi permasalahan ini, maka perlu diterapkan model pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar. Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan adalah Problem Based Learning. Model ini akan membuat siswa lebih aktif dalam proses belajar mengajar di kelas karena dengan model ini menuntut siswa untuk mencari tahu, mengembangkan, dan mempresentasikan hasil diskusi. Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan oleh Rahayu 2011 penerapan pembelajaran model Problem Based Learning memberikan dampak yang positif terhadap peningkatan hasil belajar siswa. Oleh karena itu peneliti akan menerapkannya kepada siswa kelas XI IPA 1 pada materi sistem sirkulasi. Dalam hal ini, peneliti akan menerapkan model Problem Based Learning diukur berdasarkan pada hasil belajar yaitu aspek afektif dan aspek kognitif. Model pembelajaran diharapkan dapat meningkatkan pemahaman siswa tentang materi sistem sirkulasi. Berdasarkan kerangka pemikiran tersebut, dapat dituangkan dalam bagan sebagai berikut : Gambar 2.1. Kerangka Berpikir Penelitian

F. HIPOTESA

Berdasarkan kajian pustaka dan kerangka berpikir yang ada, maka dirumuskan hipotesis dalam penelitian ini yaitu Penggunaan model Problem Kondisi Awal Penelitian Relevan 1. Siswa bosan dan malas belajar 2. Metode pembelajaran yang monoton yaitu guru menggunakan metode ceramah 3. Siswa tidak terlibat aktif dalam pembelajaran 4. Hasil belajar yang rendah PBL dapat meningkatkan: 1. Motivasi belajar siswa 2. Hasil belajar siswa 3. Berpikir kritis siswa Tindakan Penggunaan model Problem Based Learning PBL pada materi sistem sirkulasi yaitu sistem sirkulasi pada manusia dan sistem sirkulasi pada hewan Kondisi Akhir Peningkatakan hasil belajar kognitif dan afektif