Pengkausatifan BPD Valensi dan Ketransitifan BPD

159 Mekanisme perubahan valensi verba BPD dapat dikaji melalui dua jenis konstruksi verbal, yaitu konstruksi kausatif dan konstruksi aplikatf lokatif, instrumental, benefaktif, sumber, resipienpenerima. Pembahasan kedua konstruksi ini diharapkan dapat memperlihatkan mekanisme perubahan valensi verba BPD, baik secara sintaksis maupun secara semantis. Tinjauan teoritis serta data bahasa secara lintas bahasa akan ditampilkan untuk memperkuat kajian tipologisnya. .

5.2.2.1 Pengkausatifan BPD

Menurut Goddard 1998:266, kausatif adalah ungkapan yang di dalamnya sebuah peristiwa peristiwa yang disebabkan digambarkan sebagai yang terjadi karena disebabkan seseorang melakukan sesuatu atau karena sesuatu terjadi. Berdasarkan uraian Goddard 1998: 260-290, pembagian kausatif beserta sifat-sifatnya dan konstruksinya secara umum dapat dirangkum dengan bagan berikut: Bagan 6: Pembagian Kausatif. Goddard,1998 Pembagian Bentuk Kausatif Kausatif analitik Kusatif morfologis Kausatif leksikal Perifrastik Kausatif Langsung - I made him work - Membunuh - I got him to do it - Memecah UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 160 - I had him to do it Sufiksasi Kausatif Produktif Kausatif tak produktif Comrie 1989:165-171 juga mengemukakan tiga cara pengkausatifan yaitu: kausatif analitis, kausatif morfologis, dan kausatif leksikal. Kausatif analitis adalah konstruksi kausatif, yang dalam hal ini terdapat predikat terpisah yang mengungkapkan sebab-akibat; penyebab diwujudkan oleh kata terpisah dari kata yang menunjukkan, yang disebabkan akibat. Kausatif morfologis yaitu hubungan antara predikat non-kausatif dan yang kausatif dimarkahi oleh perangkat morfologis, misalnya, oleh adanya afiksasi Kausatif leksikal adalah verba yang saling berhubungan dalam predikat non-kausatif tetapi tidak berkaitan secara morfologis dengan predikat kausatif; hubungan predikat yang mengungkapkan akibat dan yang mengungkapkan sebab tidak sistematis hanya diungkapkan dengan leksikon yang bermakna sebab- akibat, seperti kata die ‘mati’ dan kill ‘membunuh’ dalam bahasa Inggris. Dalam disertasi ini, pembagian konstruksi kausatif menjadi tiga dijadikan landasan teoritis dalam pembahasan selanjutnya. lihat Goddard 1988; Comrie 1989; Artawa 1989 Sebelum sampai pada pembahasan lebih jauh tentang pengkausatifan, ada baiknya dijelaskan perihal bentuk afiks pembentuk kausatif BPD tersebut. Dalam BPD, sufiks –ken dengan atau tanpa prefik me- merupakan afik produktif pembentuk kausatif Bentuk dasar dari verba kausatif yang dimarkahi oleh –ken dalam BPD dapat berupa verba, adjektiva, atau prakategorial. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 161 108 Verba : ndabuh ‘jatuh’ ndabuhken ‘jatuhkan’ pedem ‘tidur’ pedemken ‘tidurkan’ ajar ‘ajar’ ajarken ‘ajarkan’ tutung ‘bakar’ tutungken ‘bakarken’ jemak ‘pegang’ jemakken ‘pegangkan’ tutung ‘bakar’ tutungken ‘bakarkan’ 109 adjektiva belgah ‘besar’ belgahken ‘besarkan’ bergoh ‘dingin’ bergohken ‘dinginkan’ milas ‘panas’ milasken ‘dinginkan’ majal ‘tajam’ majalken ‘tajamkan’ bueh ‘banyak’ buehken ‘banyakkan’ 110 prakategorial kundul ‘duduk’ kundulken ‘dudukkan’ jemak ‘pegang’ jemakken ‘pegangkan’ alap ‘jemput’ alapken ‘jemputkan’ roh ‘datang’ rohken ‘datangkan’ medem ‘tidur’ medemken ‘datangkan’ Berikut ini akan disajikan penelaahan kausatif morfologis dengan afiks -ken dalam BPD seperti diperlihatkan oleh contoh-contoh berikut ini: 111a Nciho ngo lae i jernih T air-ART UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 162 ‘air itu jernih’ 111b Aku nciho- ken lae i saya jernih-KAU air-ART ‘saya jernihkan air itu’ 111c Lae i aku nciho-ken air-ART 1TG jernih-KAU ‘air itu saya jernihkan’ 111d Aku ngo men-ciho-ken lae i 1TG T PRE-bersih-KAU air ART ‘saya membersihkan air itu’ 112a Bellen sapo na besar rumah- POS1TG ‘rumahnya besar’ 112b Membellen-ken sapo- na penetua i AKT-besar-AKU rumah-POS3TG orang tua ART ‘orang tua itu membesarkan rumahnya’ 112c Penetua i mem-bellen-ken sapo na orang tua itu AKT-besar-AKU rumah- POS3TG ‘orang tua itu membesakan rumahnya’ Predikat klausa asal 111a dan 112a pada contoh di atas adalah adjektiva nciho ‘bersih’ dan bellen ‘besar’. Apabila adjektiva tersebut dimarkahi oleh sufiks –ken, dengan atau tanpa prefik me- maka akan muncul verba transitif yang mempunyai makna kausatif. Hal ini terlihat pada contoh 111b dan 112b pelengkap agen penyebab dimunculkan yaitu aku ‘saya’ pada 111b dan UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 163 penetua i ‘orang tua itu’ pada 112b. Dalam konstruksi itu, subjek klausa bukan kausatif aek na ‘airnya’ pada 111a dan sapo na ‘rumahnya’ pada 112a tidak lagi berfungsi sebagai subjek gramatikal tetapi berfungsi sebagai topik yang diturunkan dari konstruksi dasar melalui pentopikalan. Dengan demikian, tersebab ditandai sebagai objek atau topik. Kenyataan ini juga terlihat pada contoh 111c dan 112c yang merupakan konstruksi pilihan bentuk lazim klausa kausatif dalam BPD. Berikut adalah contoh klausa dasar BPD yang mempunyai predikat verba intransitif disertai pengkausatifannya. 113a dabuh kepeng na jatuh uang -POS3TG ‘uangnya jatuh’ 113b Ndabuh-ken kepeng- na si Rihat jatuh -KAU uang -POS3TG ART-Rihat ‘menjatuhkan uangnya si Rihat’ 113c Si Rihat men-dabuh-ken kepeng- na ART-Rihat AKT- jatuh-KAU uang- POS3TG ‘si Rihat menjatuhkan uangnya’ 114a Berkat puhun mi Silencang. berangkat paman ke Silencang ‘paman berangkat ke Silencang’ 114b Kami memberkat-ken puhun mi Silencang nai kami berangkat-KAU paman ke Silencang T ‘kami berangkatkan paman ke Silencang’ UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 164 114c Mem-berkat -ken puhun kami mi Silencang nai AKT-berangkat-KAU paman kami ke Silencang T ‘kami memberangkatkan paman ke Silencang’ 115a Medem popung i pedeman na tidur nenek di tempat tidur- POS3TG ‘nenek tidur di tempat tidurnya’ 115b Popung kami pedem-ken i pedemen na nenek kami tidur-KAU di tempat tidur- POS3TG ‘nenek kami tidurkan di tempat tidurnya’ 115c Kami me-medem-ken popung i pedemen na kami AKT- tidur-KAU nenek di tempat tidur-POS3TG ‘kami tidurkan nenek di tempat tidurnya’ Dari contoh di atas terlihat bahwa pengkausatifan klausa verbal dengan predikat intransitif memperlihatkan pembubuhan prefiks –ken pada verba tersebut memunculkan makna kausatif verba kausatif. Subjek gramatikal klausa dasarnya adalah kepeng ‘uang’ 113a, puhun ‘paman’ 114a dan popung ‘nenek 115a. Pada konstruksi kausatif, dengan hadirnya agen penyebab si Rihat 113b dan kami 114b dan kami 115b, maka subjek gramatikal klausa dasar ditandai sebagai objek. Subjek gramatikal konstruksi kausatif adalah agen penyebab. Keadaan ini berlaku juga pada konstruksi kausatif yang verbanya ditandai dengan prefiks nasal lihat contoh 113c, 114c dan 115c. Klausa kausatif BPD tidak selalu diturunkan dari klausa dasar seperti di atas, tapi pengkausatifan dengan -ken dapat juga diturunkan dari verba dasar yang merupakan verba transitif. Mari dicermati contoh-contoh berikut ini. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 165 116a Bere panganen namberu beri makanan bibi ‘bibi beri makanan’ 116b Kami bere-ken namberu panganen kami beri-KAU bibi makanan ‘kami berikan bibi makanan’ 116c Panganen kami bere-ken mi namberu makanan kami beri-KAU untuk bibi ‘makanan kami berikan untuk paman’ 116d Kami membere-ken namberu panganen kami PRE-beri-AKU bibi makanan ‘kami memberikan bibi makanan’ 116e Kami bere-ken panganen mi namberu kami beri-AKU makanan pada bibi ‘kami memberikan makanan untuk bibi’ 117a Tenges surat bapa kirim surat bapa ‘bapak kirim surat’ 117b Surat bapa kami tenges-ken surat bapa kami kirim-AKU ‘surat bapa kami kirimkan’ 117c Surat kami tengnges-ken mi bapa surat kami kirim- KAU untuk bapak ‘surat kami kirimkan untuk bapak’ UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 166 117d Kami me-nengnges-ken bapa surat kami PRE-kirim- AKU bapak surat ‘kami mengirimkan bapak surat’ Konstruksi kalimat 116a dan 117a pada contoh di atas bukan konstruksi kausatif. Sedangkan kalimat 116b,c,d,e dan 117 b,c,d merupakan kalimat kausatif. Pada konstruksi 116a, namberu ‘bibi’ adalah subjek gramatikal dan sekaligus agen. Pada kalimat kausatif 116b, agen penyebab kami yang menempati posisi subjek, sementara namberu ‘bibi’ pada klausa dasar berperan sebagai agen dan subjek menjadi OTL pada 116c,e yang dimarkahi preposisi mi ‘untuk’. panganen ‘nasi’ yang merupakan OL pada klausa bukan kausatif tetap sebagai OL pada klausa kausatif. Pada 116d dan 117d predikat kausatifnya diisi oleh verba berprefiks nasal. Pengkausatifan klausa dengan pola kalimat seperti 117b juga memperlihatkan bahwa penyebab kami berperan sebagai agen dan juga sebagai subjek gramatikal klausa kausatif, dan bapa berubah menjadi OTL dengan atau tanpa pemarkah preposisi. Afiks pe- dengan atau tanpa ken- dalam BPD juga dapat menurunkan verba kausatif dari verba transitif atau adjektiva. Dalam mengkausatifkan adjektiva, kehadiran -ken pada konfiks tersebut bersifat opsional manasuka, tidak wajib, sedangkan untuk mengkausatifkan verba transitif, kehadiran –ken adalah wajib. Mari dicermati contoh-contoh berikut ini. 118aSelloh pengelako na baik perilaku-POS3TG ‘bagus perilakunya’ 118b Pengelako- na aku pe-selloh UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 167 perilaku-POS3TG aku KAU-bagus ‘perilakunya aku perbagus’ 118c Aku pe-selloh-ken pengelako-na aku AKUbagus perilaku-POS3TG ‘aku perbagus perilakunya’ 118d Pe-selloh-ken pengelako-na aku AKU-baik perilaku- POS3TG aku ‘perbagus perilakunya aku’ 118e Aku pedenggan-ken pengelako-na aku KAU-baik perilaku-POS3TG aku memperbagus perilakunya’ 119a Belgah ngo bekas poli besar T rumah kakek ‘besar rumah kakek’ 119b Bekas poli bapa pe-belgah rumah kakek bapak KAU-besar rumah kakek bapak perbesar’ 119c Bapa pe-belgah bekas poli bapak KAU-besar rumah kakeek ‘bapak perbesar rumah kakek’ 119d Bapa mem-pe-belgahken bekas poli bapak AKT-AKU-besar rumah kakek ‘bapak memperbesarkan rumah kakek 119e Mem-pe-belgahken bekas poli bapa UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 168 AKT-KAU-besar rumah kakek bapak ‘memperbesarkan rumah kakek bapak’ Dari contoh di atas, terlihat bahwa kalimat 118a dan 119a merupakan kalimat dasar yang bukan kausatif berpredikat adjektiva Kalimat-selebihnya adalah kalimat berkonstruksi kausatif dalam BPD. Makna kausatif pada kalimat-kalimat tersebut dimarkahi secara morfologis oleh prefiks pe-, dan konfiks -ken Selanjutnya dari contoh-contoh di atas dapat dikemukakan bahwa asaldasar predikat kausatif dalam BPD dapat berupa a predikat intransitif termasuk predikat adjektival; b predikat transitif;c prakategorial.

5.2.2.2 Pengaplikatifan BPD