21 bukan verbal, sehingga kajian morfologi dalam hal ini morfofonemik verba
sangat penting artinya bagi kajian klausa dan sintaksis BPD.
2.2 Kerangka Teori
Penelitian ini didasarkan pada teori tipologi linguistik, khususnya tipologi gramatikal. Untuk mendapatkan hasil penelitian yang berhasil baik maka
penelitian ini mengarahkan kerangka kerjanya pada sejumlah pokok-pokok pikiran dari kerangka teori tersebut.
2.2.1 Tipologi Linguistik
Secara etimologis, kata tipologis berarti pengelompokan ranah classification of domain. Pengertian tipologi bersinonim dengan istilah
taksonomi. Istilah teknis tipologi yang masuk ke dalam linguistik mempunyai pengertian pengelompokan bahasa-bahasa berdasarkan ciri khas strukturnya. Di
antara bentuk kajian tipologi linguistik pada periode awal yang terkenal adalah word order typology atau tipologi tata urut dasar yang dilakukan oleh Greenberg
dalam Comrie1995:35. Kajian ini berusaha mencermati fitur-fitur dan ciri-ciri khas gramatikal bahasa-bahasa di dunia, dan membuat pengelompokan yang
bersesuaian dengan parameter tertentu, yang dikenal dalam dunia linguistik sebagai kajian tipologi linguistik linguistic typology . Hasil kajian seperti itu
melahirkan tipologi bahasa; pengelompokan bahasa-bahasa dengan sebutan
tertentu. Artawa, 1995 ; Jufrizal, 2004
Bahasa dapat dikelompokkan dalam batasan-batasan ciri khas strukturalnya, dan menetapkan pengelompokan luas berdasarkan sejumlah fitur
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
22 yang saling berhubungan. Greenberg dalam Mallinson dan Blake 1981,
menunjukkan bahwa bahasa-bahasa dapat dikelompokkan menurut tata urutan dasar basic order subjek, objek, dan verba S,O,V. Greenberg mengusulkan
suatu tipologi yang disebutnya sebagai Tipologi Urutan Dasar Basic Order yang menyimpulkan ada enam pola kalimat yaitu SVO, SOV, VSO, VOS, OSV,
OVS. Bahasa Latin dan bahasa Rusia misalnya dapat mempergunakan keenam pola tersebut. Bahasa- bahasa lain ada yang hanya memiliki satu pola dominan
misalnya bahasa Indonesia yaitu SVO, bahasa Inggris memiliki dua pola dominan yaitu SVO, dan VSO Tipologi urutan dasar ini merupakan kajian yang sangat
penting karena sejumlah fitur dan parameter lainnya dapat ditafsirkan dari urutan ketiga unsur dasar ini.
Meskipun kajian tipologi bahasa pada dasarnya berhubungan dengan pengelompokan bahasa-bahasa menurut strukturnya, bukan berarti
pengelompokan berdasarkan struktur bahasa ini saja yang mungkin dapat dilakukan. Pengelompokan bahasa berdasarkan bunyi fonetik , misalnya, juga
masih mungkin dapat dilakukan. Sehingga akan menghasilkan kajian tipologi fonologis. Sekurang-kurangnya dapat dibedakan tiga dasar pengelompokan
bahasa : yaitu pengelompokan berdasarkan genetis, pengelompokan berdasarkan tipologis, dan pengelompokan berdasarkan areal geografis .
2.2.2 Tipologi Bahasa dan Kesemestaan Bahasa