Pentopikalan BPD Paparan Hasil Penelitian .1 Predikasi dan Struktur Argumen BPD

148 preposisi mi ‘kepada’. Kehadiran argumen ketiga OTL baik yang didahului preposisi FNPrep maupun tanpa preposisi ditentukan oleh verba yang menempati kedudukan predikat klausa tersebut. Penjelasan yang sama berlaku untuk contoh-contoh kalimat berikutnya Perubahan ketransitifan yang berakibat pada perubahan valensi argumen verba terdapat dalam suatu mekanisme yang berkaidah.sehingga memerlukan suatu penelusuran lebih dalam dalam pembahasan berikut.

5.1.3 Pentopikalan BPD

Paparan tentang pentopikalan topicalisation BPD, masih berkaitan dengan word ordertata urut kata BPD. Urutan kata yang paling lazim dan berterima dalam BPD adalah V-O-S, walaupun tidak dapat disangkal bahwa ada juga urut kata lain yang ujaran kalimatnya masih berterima dengan syarat penekanan pada kata yang ingin dipentingkan, misalnya S-V-O. Mari perhatikan contoh berikut. 98a Meng-enum susu dukak-na P-S-O V-O-S AKT-minum susu anak-POS3TG ‘anaknya minum susu’ 98b Dukak-na meng-enum susu S-P-O S-V-O anak-POS3TG AKT-minum susu ‘anaknya minum susu’ 99a I juma popung P-S di ladang nenek ‘nenek di ladang’ UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 149 99b Popung i juma S-P nenek di ladang ‘nenek di ladang’ Kalimat 98a,99a adalah kalimat dengan pola V-O-S dan V-S, pola yang paling lazim dan berterima,sedang kalimat 98b,99b berpola S-V-O dan S-V dengan intonasipenekanan pada unsur yang dipentingkan sehingga menjadikan kalimat tersebut berterima. Kalimat 98b,99b disebut dengan kalimat pentopikalan. Bagian unsur yang ditopikkan diletakkan pada posisi depan Selanjutnya perhatikan contoh berikut. 100a merdemu kalaki i sapo V-S- K AKT-temu 3JM di rumah ‘mereka bertemu di rumah’ 100b Kalak i merdemu i sapo S-V- K 3JM AKT-temu di rumah ‘mereka bertemu di rumah’ 100c I sapo kalak i mer-demu K-S-V Di rumah 3JM AKT-temu ‘mereka bertemu di rumah’ Dari paparan di atas, ternyata. kalimat `100a merupakan kalimat paling berterima , sementara 100b,c merupakan kalimat yang mendapat penekanan pada S kalak i pada 100b dan i sapo 100c dan dua unsur yang ditekankan tersebut diletakkan di awal. . kalimat 100b termasuk pentopikalan, sementara kalimat 100c dalam kajian tipologi bukan pentopikalan karena unsur yang ditopikkandipindahdepankan bukanlah argumen inti tetapi hanya unsur UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 150 komplemen i sapo, berbeda dengan 100b unsur yang ditopikkan adalah unsur argumen inti yaitu argumen subjek kalak i. Kedua kalimatklausa tersebut dan juga jenis klausa lain jika ada akan diperiksa secara lebih mendalam pada bagian pembahasan berikut.

5.1.4 Sistem Pivot BPD