Dampak Stimulus Ekonomi Terhadap Distribusi Pendapatan Rumahtangga

212 kerja yang dihasilkan secara agregat juga bervariasi, dimana hasil dari simulasi 12 adalah relatif lebih besar, yaitu 4.46 persen, dibandingkan dengan hasil simulasi 10; 11; 13; dan 14, yaitu berturut-turut sebesar 3.77; 3.98; 4.06; dan 3.90 persen. Keenam, hasil simulasi 15 menunjukkan juga hasil yang lebih besar penyerapan tenaga kerja kepada sektor Kehutanan. Tingkat pertumbuhannya sebesar 108.32 persen, relatif lebih rendah dibandingkan dengan hasil simulasi 12; 13; dan 14 akan tetapi relatif lebih tinggi dibanding dengan hasil simulasi lainnya, kecuali simulasi 1. Selain itu dapat dikemukakan bahwa secara agregat penyerapan tenaga kerja akan tumbuh dari hasil simulasi ini mencapai 4.03 persen, relatif lebih rendah dibandingkan dengan hasil simulasi 12 dan 13, dan lebih tinggi dari hasil simulasi lainnya.

7.3. Dampak Stimulus Ekonomi Terhadap Distribusi Pendapatan Rumahtangga

Hasil analisis simulasi dampak peningkatan investasi kelima sektor potensial, pendapatan rumahtangga berpenghasilan rendah dan kombinasinya terhadap pendapatan rumahtangga di provinsi Jawa Barat diperlihatkan pada Tabel 25. Berdasarkan Tabel 25 diperlihatkan, Pertama, hasil simulasi 1-3 menunjukkan hasil yang sama-sama akan menumbuhkan pendapatan yang lebih besar bias ke rumahtangga golongan buruh tani. Besar tingkat pertumbuhannya dari simulasi 1, yaitu sebesar 2.00 persen, relatif lebih besar dibandingkan dengan simulasi 2 dan 3, yaitu masing-masing sebesar 1.94 dan 0.82 persen. Sedangkan simulasi 4 dan 5 menunjukkan hasil yang sama-sama akan menumbuhkan Tabel 25. Dampak Stimulus Ekonomi Terhadap Pendapatan Rumahtangga Rumahtangga Nilai Dasar Simulasi 1 Simulasi 2 Simulasi 3 Pendapatan RT Perubahan Pendapatan RT Perubahan Pendapatan RT Perubahan Pendapatan RT Total juta rp Per RT ribu rp Nilai juta rp Total juta rp Per RT ribu rp Nilai juta rp Total juta rp Per RT ribu rp Nilai juta rp Total juta rp Per RT ribu rp Buruh Tani 11765268.37 9676.93 235337 0.21 12000605.57 9870.50 227717 0.25 11992985.01 9864.23 96574 0.22 11861842.03 9756.36 Pengusaha Pertanian 23129187.07 30792.88 165483 0.17 23294669.64 31013.19 161674 0.18 23290860.74 31008.12 120486 0.18 23249673.13 30953.29 Golongan Rendah di Desa 34366416.78 12091.16 166520 0.27 34532936.63 12149.74 168805 0.32 34535222.04 12150.55 154749 0.29 34521166.21 12145.60 Penerima Pendapatan di Desa 5236217.70 23937.08 27892 0.33 5264109.57 24064.59 27581 0.39 5263798.89 24063.17 24096 0.35 5260313.91 24047.24 Golongan Atas Desa 15656429.98 29089.12 69997 0.34 15726426.76 29219.17 69727 0.38 15726156.74 29218.67 59079 0.38 15715508.71 29198.88 Golongan Rendah di Kota 33086191.16 12818.09 118167 0.28 33204358.09 12863.87 127062 0.37 33213253.01 12867.32 143133 0.31 33229323.75 12873.54 Penerima Pendapatan di Kota 14624859.44 39358.99 55193 0.37 14680052.27 39507.53 56301 0.43 14681160.39 39510.51 53839 0.41 14678698.65 39503.89 Golongan Atas Kota 41965344.91 63031.81 128448 0.31 42093793.05 63224.74 135763 0.38 42101107.82 63235.73 128672 0.35 42094017.16 63225.08 Jumlah 179829915.42 19579.20 503200 0.28 180796951.59 19684.49 609100

0.34 180804544.64 19685.31 554800

0.31 180610543.55 19664.19 Simulasi 4

Simulasi 5 Simulasi 6 Simulasi 7 Perubahan Pendapatan RT Perubahan Pendapatan RT Perubahan Pendapatan RT Perubahan Pendapatan RT Nilai juta rp Total juta rp Per RT ribu rp Nilai juta rp Total juta rp Per RT ribu rp Nilai juta rp Total juta rp Per RT ribu rp Nilai juta rp Total juta rp Per RT ribu rp 49197 0.19 11814465.10 9717.40 64883 0.21 11830151.53 9730.30 134741 0.22 11900009.85 9787.76 1088960 8.79 12854228.21 10572.60 122474 0.19 23251660.63 30955.93 123351 0.14 23252537.78 30957.10 138693 0.17 23267880.38 30977.53 122111 0.17 23251297.84 30955.45 172858 0.23 34539274.43 12151.97 214756 0.32 34581173.11 12166.71 175538 0.29 34541954.49 12152.92 160104 0.23 34526520.88 12147.49 27516 0.35 5263734.17 24062.87 29978 0.33 5266195.51 24074.12 27413 0.35 5263630.41 24062.40 30962 0.51 5267180.15 24078.63 83901 0.26 15740331.20 29245.00 117619 0.23 15774048.54 29307.65 80064 0.32 15736494.39 29237.88 68791 0.26 15725220.60 29216.93 141942 0.24 33228132.98 12873.08 187989 0.49 33274180.16 12890.92 143658 0.34 33229849.60 12873.75 139387 0.26 33225577.85 12872.09 74176 0.29 14699035.71 39558.62 106222 0.34 14731081.72 39644.86 69146 0.37 14694005.75 39545.08 65217 0.35 14690076.15 39534.51 154534 0.22 42119879.16 63263.92 249077 0.38 42214422.35 63405.93 159299 0.33 42124643.91 63271.08 137192 0.24 42102537.07 63237.88 420800 0.23 180656513.38 19669.20 588200 0.33 180923790.70 19698.30 535220 0.30 180758468.77 19680.30 1456100 0.81 181642638.75 19776.56 239 Tabel 25. Lanjutan Simulasi 8 Simulasi 9 Simulasi 10 Simulasi 11 Perubahan Pendapatan RT Perubahan Pendapatan RT Perubahan Pendapatan RT Perubahan Pendapatan RT Nilai juta rp Total juta rp Per RT ribu rp Nilai juta rp Total juta rp Per RT ribu rp Nilai juta rp Total juta rp Per RT ribu rp Nilai juta rp Total juta rp Per RT ribu rp 293778 1.64 12059046.24 9918.56 1045710 8.78 12810978.75 10537.03 1281047. 6 10.8 9 13046315.95 10730.59 1273427 9.02 13038695.39 10724.3 2 135930 0.17 23265116.63 30973.85 56022 0.16 23185209.20 30867.46 221504.7 0.96 23350691.77 31087.78 217696 0.34 23346882.86 31082.7 1 172965 0.28 34539382.22 12152.01 69885 0.22 34436301.86 12115.74 236404.9 3 0.69 34602821.72 12174.33 238690 0.54 34605107.12 12175.1 4 28004 0.38 5264222.03 24065.10 13896 0.50 5250113.63 24000.61 41787.80 1 0.80 5278005.50 24128.11 41477 0.89 5277694.82 24126.6 9 78185 0.31 15734615.42 29234.38 29150 0.25 15685579.60 29143.28 99146.39 7 0.63 15755576.38 29273.33 98876 0.63 15755306.35 29272.8 3 142946 0.33 33229137.64 12873.47 59792 0.24 33145983.41 12841.26 177959.1 7 0.54 33264150.33 12887.04 186854 0.62 33273045.25 12890.4 8 68491 0.37 14693350.82 39543.32 27510 0.33 14652369.18 39433.03 82702.56 7 0.57 14707562.01 39581.56 83811 0.77 14708670.13 39584.5 5 155615 0.31 42120959.44 63265.55 -942847 -2.15 41022498.38 61615.66 -814398.38 -1.94 41150946.53 61808.59 -807084 -1.76 41158261.30 61819.5 8 688700 0.38 180905830.43 19696.34 438400 0.24 180189034.01 19618.30 1326155 0.74 181156070.18 19723.59 1047500

0.58 181163663.23 19724.4

1 Keterangan Simulasi 1 : Peningkatan investasi pada sektor Perkebunan sebesar 1 triliun rupiah Simulasi 2 : Peningkatan investasi pada sektor Peternakan sebesar 1 triliun rupiah Simulasi 3 : Peningkatan investasi pada sektor Industri Makanan, Minuman dan Tembakau sebesar 1 triliun rupiah Simulasi 4 : Peningkatan investasi pada sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran sebesar 1 triliun rupiah Simulasi 5 : Peningkatan investasi pada sektor Jasa-Jasa sebesar 1 triliun rupiah Simulasi 6 : Mendistribusikan secara merata 1 triliun rupiah untuk peningkatan output pada keseluruhan sektor potensial Simulasi 7 : Transfer pendapatan ke rumahtangga buruh tani sebesar 1 triliun rupiah Simulasi 8 : Mendistribusikan secara merata 1 triliun rupiah untuk peningkatan output pada keseluruhan sektor potensial transfer pendapatan ke RT. B.tani Simulasi 9 : Redistribusi pendapatan dari rumahtangga golongan atas di kota ke rumahtangga buruh tani sebesar 1 triliun rupiah Simulasi 10 : Kombinasi simulasi 1 dan 9 Simulasi 11 : Kombinasi simulasi 2 dan 9 240 Tabel 25. Lanjutan Simulasi 12 Simulasi 13 Simulasi 14 Simulasi 15 Perubahan Pendapatan RT Perubahan Pendapatan RT Perubahan Pendapatan RT Perubahan Pendapatan RT Nilai juta rp Total juta rp Per RT ribu rp Nilai juta rp Total juta rp Per RT ribu rp Nilai juta rp Total juta rp Per RT ribu rp Nilai juta rp Total juta rp Per RT ribu rp 1142284 9.00 12907552.41 10616.46 1094907 8.97 12860175.48 10577.49 1110594 8.98 12875861.91 10590.39 1180452 8.99 12945720.23 10647.85 176508 0.34 23305695.25 31027.87 178496 0.35 23307682.76 31030.52 179373 0.30 23308559.90 31031.68 194715 0.33 23323902.51 31052.11 224635 0.51 34591051.29 12170.19 242743 0.45 34609159.52 12176.56 284641 0.54 34651058.20 12191.30 245423 0.51 34611839.57 12177.50 37992 0.85 5274209.84 24110.76 41412 0.85 5277630.10 24126.40 43874 0.83 5280091.44 24137.65 41309 0.85 5277526.34 24125.92 88228 0.63 15744658.32 29253.04 113051 0.51 15769480.81 29299.16 146768 0.48 15803198.15 29361.81 109214 0.57 15765644.00 29292.03 202925 0.55 33289115.99 12896.71 201734 0.48 33287925.22 12896.25 247781 0.74 33333972.41 12914.09 203451 0.58 33289641.84 12896.91 81349 0.75 14706208.39 39577.92 101686 0.63 14726545.45 39632.65 133732 0.67 14758591.46 39718.90 96656 0.70 14721515.49 39619.12 -814174 -1.80 41151170.64 61808.93 -788312 -1.93 41177032.63 61847.77 -693769 -1.77 41271575.83 61989.77 -783548 -1.82 41181797.38 61854.93 993200 0.55 180969662.14 19703.29 859200 0.48 181015631.97 19708.30 1026600 0.57 181282909.29 19737.40 973620 0.54 181117587.36 19719.40 Keterangan Simulasi 12 : Kombinasi simulasi 3 dan 9 Simulasi 13 : Kombinasi simulasi 4 dan 9 Simulasi 14 : Kombinasi simulasi 5 dan 9 Simulasi 15 : Kombinasi simulasi 6 dan 9 216 pendapatan yang lebih besar bias ke rumahtangga golongan atas di desa. Besar tingkat pertumbuhannya dari simulasi 5, yaitu sebesar 0.75 persen, relatif lebih besar dibandingkan dengan simulasi 4, yaitu sebesar 0.54 persen. Secara agregat hasil simulasi 5 akan menumbuhkan pendapatan rumahtangga yang relatif lebih besar, yaitu 0.61 persen, dibandingkan dengan hasil simulasi 1-4, yaitu masing- masing sebesar 0.54; 0.54; 0.43 dan 0.46 persen. Kedua, hasil simulasi 6 akan menumbuhkan pendapatan yang relatif lebih besar bias ke rumahtangga golongan buruh tani yang memiliki kesamaan dengan hasil simulasi 1-3. Besar pertumbuhannya yaitu 1.15 persen, relatif lebih rendah dibandingkan dengan simulasi 1 dan 2, namun relatif lebih besar dibandingkan dengan simulasi 3. Secara agregat pendapatan akan tumbuh sebesar 0.52 persen, relatif lebih rendah dibandingkan dengan simulasi 1; 2 dan 5, namun relatif lebih tinggi dibandingkan dengan simulasi 3 dan 4. Ketiga, hasil simulasi 7 dan 9 diperoleh hasil yang normal, dimana pendapatan rumahtangga buruh tani sebagai golongan rumahtangga berpendapatan rendah akan tumbuh yang relatif lebih besar. Tingkat pertumbuhannya memiliki porsi yang relatif sama dari kedua simulasi tersebut. Kemudian dampak dari kedua simulasi tersebut akan menumbuhkan pendapatan rumahtangga secara agregat berturut-turut sebesar 1.01 dan 0.20 persen. Dibandingkan dengan hasil simulasi sebelumnya, tingkat pertumbuhan pendapatan dari hasil simulasi 7 relatif lebih besar, sedangkan hasil simulasi 9 relatif lebih rendah. Keempat, hasil simulasi 8 memberikan dampak pertumbuhan pendapatan rumahtanga golongan buruh tani yang relatif lebih besar yang memiliki 217 kesamaan dengan hasil simulasi 1-3; 7; dan 9. Besar pertumbuhannya sebesar 2.50 persen yang relatif lebih rendah dibandingkan dengan simulasi 7, namun relatif lebih tinggi dibandingkan dengan simulasi 1-3 dan 9. Kemudian simulasi ini memberikan dampak secara agregat pertumbuhan pendapatan sebesar 0.60 persen, relatif lebih rendah dibandingkan dengan simulasi 5 dan 7, namun relatif lebih besar dibandingkan dengan keenam simulasi lainnya. Kelima, hasil simulasi 10-14 menunjukkan hasil yang sama-sama menumbuhkan pendapatan rumahtangga lebih besar bias ke golongan buruh tani yang memiliki kesamaan dengan hasil simulasi 1-3 dan 6-9. Besar tingkat pertumbuhannya dari keempat simulasi tersebut relatif sama. Selain itu secara agregat simulasi 14 akan menumbuhkan pendapatan sebesar 0.81, relatif lebih rendah dibandingkan dengan simulasi 7, namun relatif lebih besar dibandingkan dengan kedua belas simulasi lainnya. Keenam, simulasi 15 akan menumbuhkan pendapatan rumahtangga yang relatif lebih besar bias ke golongan buruh tani yang memiliki kesamaan dengan hasil simulasi 1-3 dan 6-14. Selain itu secara agregat simulasi ini akan menumbuhkan pendapatan sebesar 0.72 yang relatif lebih rendah dibandingkan dengan simulasi 7; 10; 11; dan 14, namun relatif lebih tinggi dibandingkan dengan simulasi lainnya. Ketujuh, distribusi pendapatan per rumahtangga dari perhitungan Tabel 23 dan perhitungan gini rasio Gini Coefficient diperoleh angka yang relatif sama dari hasil simulasi 1-9, yaitu masing-masing sebesar 0.32. Sedangkan berdasarkan hasil simulasi lainnya diperoleh angka gini rasio yang relatif sama, yaitu masing- masing sebesar 0.31. Meskipun dari hasil simulasi dari kelompok yang terakhir 218 dikemukakan diperoleh angka gini rasio lebih rendah akan tetapi hasil tersebut menurut kriteria H.T. Oshima masih belum memberikan ketidakmerataan pendapatan di provinsi Jawa Barat yang rendah angka gini ratio kurang antara 0.3-0.4 tergolong ketidakmerataan sedang.

7.4. Ringkasan