83 tersebut digunakan untuk menganalisis sumber-sumber pertumbuhan yang
menyertakan perubahan struktural ekonomi di Provinsi Jawa Barat. Perubahan struktural ekonomi yang terjadi ditunjukkan secara alamiah
oleh relatif lebih besar share kontribusi sektor Industri Pengolahan dan Jasa terhadap perekonomian, baik dari sisi output maupun tenaga kerja. Kontribusi
sektor tersebut menjadi lebih bermakna apabila memiliki tingkat keterkaitan yang kuat dengan sektor Pertanian. Selain itu dalam perubahan struktural ekonomi
tersebut diikuti juga oleh tingkat distribusi pendapatan yang lebih merata antar golongan rumahtangga. Secara teori tingkat keterkaitan antar sektor dan distribusi
pendapatan antar golongan rumahtangga dapat diidentifikasi melalui model SAM Social Accounting Matrix Model. Sehubungan dengan itu model SAM
digunakan untuk melihat tingkat keterkaitan antar sektor dan distribusi pendapatan antar golongan rumahtangga di Provinsi Jawa Barat.
3.1.1. Model Ekonometrik
Chenery dan Taylor 1968 dalam Budiharsono 1996 menggunakan pendekatan ekonometrik yang berbentuk persamaan tunggal dalam memprediksi
pola perubahan struktural ekonomi. Berdasarkan data silang cross section dalam
model tersebut dinyatakan tiga persamaan sebagai berikut :
Ln X
i
= a + b
1
LnY + b
2
Ln Y
2
+ g Ln N + s Ln I + i
1
Ln ep + i
2
Ln em Ln
X
i
= a + b
1
Ln Y + b
2
Ln Y
2
+ d Ln N Ln
X
i
=a + b Ln Y + g Ln N ……………………………………. 3.1
Sedangkan untuk data seri waktu time series digunakan model sebagai berikut : Ln X
i
=a + b Ln Y ....................................................................... 3.2
dimana :
84 X
i
= kontribusi sektor i terhadap PDB dalam persentase Y
= PDB per kapita N
= jumlah penduduk I
= kontribusi pembentukan modal tetap bruto terhadap PBD IPDB ep
= kontribusi ekspor sektor primer terhadap PDB epPDB em = kontribusi eskpor sektor manufaktur terhadap PDB emPDB
i = 1, 2, 3 berturut-turut sektor primer Pertanian dan Pertambangan,
sektor industri Industri Pengolahan dan Bangunan dan sektor Jasa
sektor selain sektor primer dan sektor industri. Selanjutnya Chenery dan Syrquin 1975 dalam Budiharsono 1996
mengembangkan model dalam memprediksi pola perubahan struktural ekonomi tersebut dengan menambahkan variabel periode waktu dan membagi sektor
ekonomi dalam 4 sektor. Berdasarkan data silang cross section dalam model tersebut dinyatakan dua persamaan sebagai berikut :
X
i
= a + b
1
LnY + b
2
Ln Y
2
+ g
1
Ln N + g
2
Ln N
2
+ e
t
T
i
X
i
= a + b
1
LnY + b2 Ln Y
2
+ g
2
Ln N + g
2
Ln N
2
+ e
t
T
i
+ e
i
F 3.3 Sedangkan berdasarkan data seri waktu dinyatakan model sebagai berikut :
X
i
= a + b
1
LnY + b
2
Ln Y
2
+ e
t
T
i
+ e
i
F ……………………… 3.4
dimana : T
i
= periode waktu i = 1, 2, 3, 4 berturut-turut sektor primer Pertanian dan Pertambangan,
sektor industri Industri Pengolahan dan Bangunan, sektor utilitas Listrik, Gas, Air Minum dan Pengangkutan dan Komunikasi dan
sektor jasa sektor selain sektor primer, sektor industri dan sektor utilitas
3.1.2. Model Dekomposisi IO
Mencatat output bruto sebagai bentuk keseimbangan dasar dalam perhitungan IO dari setiap sektor i adalah sebagai berikut :
i M
i E
i F
i W
i X
− +
+ =
………………………………………… 3.5
85 dimana :
X
i
= output bruto dari sektor i W
i
= permintaan antara terhadap output dari sektor i F
i
= permintaan akhir terhadap output dari sektor i Ei = permintaan ekspor terhadap output dari sektor i
M
i
= impor dari sektor i Kemudian dari persamaan model IO 3.5 dapat dituliskan dalam notasi matriks
sebagai berikut : M
- E
F W
X +
+ =
……………………………………………. 3.6
atau E
F W
M X
+ +
= +
……………………………………………. 3.7
Selanjutnya persamaan 3.7 dapat dibagi dalam dua bagian : E
F W
X
d d
+ +
= ……………………………………………….
3.8
m m
F W
M +
= ……………………………………………….
3.9 dimana :
W
d
= input antara domestik F
d
= permintaan akhir domestik W
m
= impor input antara F
m
= impor permintaan akhir Mengasumsikan bahwa terdapat koefisien tetap u
w
, u
f
, m
w
dan m
f
dan didefinisikan sebagai berikut :
W W
u
d w
= ……………………………………………………
3.10 F
F u
d f
= ……………………………………………………
3.11 W
W m
m w
= ……………………………………………………
3.12 F
F m
m f
= ……………………………………………………
3.13 Dengan demikian produksi domestik dan impor sebagaimana ditunjukkan dalam
persamaan 3.8 dan 3.9 dapat dituliskan sebagai berikut :
86 E
F u
W u
X
f w
+ +
= …………………………………………….
3.14 F
m W
m M
f w
+ =
……………………………………………. 3.15
dimana : u
w
= matriks diagonal dari rasio tetap dari permintaan antara domestik terhadap total permintaan antara
u
f
= matriks diagonal dari rasio tetap dari permintaan akhir domestik terhadap total permintaan akhir
m
w
= matriks diagonal dari rasio tetap dari impor permintaan antara terhadap total permintaan antara
m
f
= matriks diagonal dari rasio tetap dari impor permintaan akhir terhadap total permintaan akhir
Mengasumsikan bahwa input antara dibutuhkan untuk menghasilkan output dengan proporsi yang tetap, permintaan input antara bagi setiap sektor i
dapat dituliskan sebagai fungsi dari inputnya sendiri dan diperlihatkan :
∑ ∑
= =
j j
ij j
ij i
X a
X W
………………………………………….. 3.16
dimana : X
ij
= penggunaan antara dari output i oleh sektor j a
ij
= koefisien input-output Jika
A menunjukkan matrik koefisien input-output maka matrik permintaan antara, W, dituliskan :
AX W
= …………………………………………………………
3.17 Menyusun kembali persamaan 3.14 dan memecahkan bagi output X akan
dihasilkan : E
F u
A u
I X
f 1
w
+ −
=
−
…………………………………….... 3.18
menyatakan R = I- u
w
A
-1
sehingga diperoleh dari persamaan 3.18 : E
F Ru
X
f
+ =
……………………………………….…….... 3.19
87 ini merupakan persamaan sebagai titik awal untuk analisis dekomposisi yang akan
digunakan sebagai suatu kerangka umum untuk analisis sumber-sumber pertumbuhan terkait dengan perubahan struktural ekonomi.
3.1.3. Model SAM