Dampak Stimulus Ekonomi Terhadap Output

VII. DAMPAK STIMULUS EKONOMI TERHADAP OUTPUT, PENYERAPAN

TENAGA KERJA DAN DISTRIBUSI PENDAPATAN RUMAHTANGGA

7.1. Dampak Stimulus Ekonomi Terhadap Output

Sebagaimana telah diuraikan pada bab sebelumnya simulasi dampak stimulus ekonomi yang dimaksud dalam hal ini adalah peningkatan investasi dan pendapatan rumahtangga berpenghasilan rendah. Kemudian terdapat 5 Lima sektor potensial di provinsi Jawa Barat. Sehubungan dengan itu maka analisis dampak stimulus ekonomi tersebut terhadap output pada pembahasan berikut difokuskan terhadap sektor-sektor potensial tersebut. Hasil analisis simulasi dampak peningkatan investasi kelima sektor potensial, pendapatan rumahtangga berpenghasilan rendah dan kombinasinya terhadap ouput di provinsi Jawa Barat diperlihatkan pada Tabel 23. Berdasarkan Tabel 23 diperlihatkan, Pertama, dampak peningkatan investasi sebesar 1 triliun rupiah ke masing-masing sektor potensial simulasi 1, 2, 3, 4 dan 5 menunjukkan hasil yang normal. Peningkatan sebesar 1 triliun rupiah pada sektor Perkebunan simulasi 1 akan meningkatkan pendapatan sektornya sendiri yang lebih besar. Pola yang sama ditunjukkan juga dari dampak peningkatan investasi sebesar 1 triliun rupiah masing-masing pada sektor : Peternakan simulasi 2, Industri Makanan, Minuman dan Tembakau simulasi 3, Perdagangan, Hotel dan Restoran simulasi 4 dan Jasa-Jasa simulasi 5. Dari kelimanya, hasil simulasi 2 dan simulasi 5 akan menumbuhkan total output relatif lebih besar, yaitu 0.49 persen. Hal ini mengindikasikan bahwa 203 adanya peningkatan investasi pada salah satu sektor, yaitu Pertanakan atau Jasa- Jasa, 228 Tabel 23. Dampak Stimulus Ekonomi Terhadap Output Sektor Produksi Nilai Dasar juta rp Perubahan Simulasi 1 Simulasi 2 Simulasi 3 Simulasi 4 Simulasi 5 Simulasi 6 Simulasi 7 Simulasi 8 Nilai juta rp Nilai juta rp Nilai juta rp Nilai juta rp Nilai juta rp Nilai juta rp Nilai juta rp Nilai juta rp Tanaman bahan makanan 28526026.00 152423 0.53 276227 0.97 486660 1.71 130955 0.46 163497 0.57 241952 0.85 319849 1.12 254935 0.89 Perkebunan 2895393.00 1037066 35.82 16957 0.59 32685 1.13 8127 0.28 10574 0.37 221082 7.64 17389 0.60 187133 6.46 Peternakan 9370864.00 59178 0.63 1078309 11.51 94553 1.01 46824 0.50 55516 0.59 266876 2.85 117149 1.25 241921 2.58 Kehutanan 395200.00 1404 0.36 1271 0.32 1011 0.26 1028 0.26 1523 0.39 1247 0.32 2663 0.67 1483 0.38 Perikanan 3547805.00 19967 0.56 25299 0.71 32216 0.91 17682 0.50 20213 0.57 23075 0.65 43111 1.22 26415 0.74 Pertambangan Penggalian 21356413.00 68368 0.32 59390 0.28 50708 0.24 70707 0.33 88255 0.41 67486 0.32 101752 0.48 73197 0.34 Ind. Makanan, Minuman Tbkau 36918126.00 196840 0.53 531742 1.44 1243228 3.37 184239 0.50 217451 0.59 474700 1.29 389650 1.06 460525 1.25 Ind. Tekstil, P. Jadi, Kulit A. Kaki 72603670.00 128199 0.18 127725 0.18 101446 0.14 111098 0.15 149103 0.21 123514 0.17 250775 0.35 144724 0.20 Ind. Kayu, Bambu, Rtn Furnitur 3976677.00 6137 0.15 4897 0.12 4092 0.10 4114 0.10 6621 0.17 5172 0.13 9183 0.23 5841 0.15 Ind. Kertas, Prctkan Penerbitan 11945013.00 18038 0.15 22371 0.19 27931 0.23 35165 0.29 60384 0.51 32778 0.27 31134 0.26 32504 0.27 Ind. Kimia, B.Kimia, Krt Plastik 37134154.00 148720 0.40 95951 0.26 79867 0.22 82461 0.22 138736 0.37 109147 0.29 160897 0.43 117772 0.32 Ind. Pengilangan Minyak Bumi 9805655.00 30441 0.31 29117 0.30 25616 0.26 36108 0.37 44421 0.45 33141 0.34 48962 0.50 35778 0.36 Ind. Barang Mineral Bukan Logam 6780396.00 3924 0.06 2045 0.03 1672 0.02 2118 0.03 6839 0.10 3319 0.05 2990 0.04 3264 0.05 Ind. Logam Dasar B.Jadi Logam 157397142.00 130466 0.08 124053 0.08 100916 0.06 109871 0.07 235322 0.15 140126 0.09 234719 0.15 155891 0.10 Ind. Pengolahan Lainnya 5694905.00 7655 0.13 8404 0.15 8444 0.15 7768 0.14 13307 0.23 9116 0.16 14817 0.26 10066 0.18 Listrik, Gas Air Bersih 18579354.00 57090 0.31 58865 0.32 49190 0.26 83566 0.45 83878 0.45 66518 0.36 104516 0.56 72851 0.39 BangunanKontruksi 22908981.00 18868 0.08 7322 0.03 5864 0.03 8077 0.04 31838 0.14 14394 0.06 8513 0.04 13414 0.06 Perdagangan, Hotel Restoran 74638462.00 220067 0.29 274323 0.37 229084 0.31 1198490 1.61 284790 0.38 441351 0.59 411566 0.55 436387 0.58 Pengangkutan Komunikasi 24526963.00 66175 0.27 68602 0.28 59061 0.24 87600 0.36 97649 0.40 75817 0.31 96248 0.39 79223 0.32 Keuangan, Persewaan J. Prshaan 15342293.00 50453 0.33 50827 0.33 46728 0.30 111569 0.73 82930 0.54 68501 0.45 75262 0.49 69628 0.45 Jasa-Jasa 34479424.00 91561 0.27 89630 0.26 77812 0.23 95845 0.28 1136151 3.30 298200 0.86 138417 0.40 271569 0.79 Jumlah 598822916.00 2513041 0.42 2953329 0.49 2758783 0.46 2433412 0.41 2928997 0.49 2717512 0.45 2579562 0.43 2694521 0.45 Tabel 23. Lanjutan 229 Perubahan Simulasi 9 Simulasi 10 Simulasi 11 Simulasi 12 Simulasi 13 Simulasi 14 Simulasi 15 Nilai juta rp Nilai juta rp Nilai juta rp Nilai juta rp Nilai juta rp Nilai juta rp Nilai juta rp 172124 0.60 324547 1.14 448351 1.57 658784 2.31 303079 1.06 335621 1.18 414076 1.45 8320 0.29 1045386 36.1 1 25277 0.87 41005 1.42 16447 0.57 18894 0.65 229402 7.92 67188 0.72 126367 1.35 1145497 12.2 2 161741 1.73 114012 1.22 122705 1.31 334064 3.56 1523 0.39 2927 0.74 2795 0.71 2534 0.64 2551 0.65 3046 0.77 2771 0.70 24840 0.70 44807 1.26 50140 1.41 57056 1.61 42522 1.20 45053 1.27 47916 1.35 38643 0.18 107011 0.50 98034 0.46 89352 0.42 109350 0.51 126898 0.59 106129 0.50 177729 0.48 374569 1.01 709471 1.92 1420957 3.85 361968 0.98 395180 1.07 652429 1.77 110394 0.15 238594 0.33 238120 0.33 211841 0.29 221493 0.31 259497 0.36 233909 0.32 3987 0.10 10124 0.25 8884 0.22 8079 0.20 8100 0.20 10608 0.27 9159 0.23 12808 0.11 30846 0.26 35179 0.29 40739 0.34 47973 0.40 73192 0.61 45586 0.38 70018 0.19 218739 0.59 165969 0.45 149885 0.40 152480 0.41 208754 0.56 179165 0.48 18995 0.19 49436 0.50 48112 0.49 44611 0.45 55103 0.56 63416 0.65 52135 0.53 1070 0.02 4994 0.07 3115 0.05 2742 0.04 3188 0.05 7908 0.12 4389 0.06 98348 0.06 228814 0.15 222401 0.14 199264 0.13 208219 0.13 333670 0.21 238474 0.15 6416 0.11 14071 0.25 14820 0.26 14860 0.26 14185 0.25 19723 0.35 15532 0.27 33878 0.18 90968 0.49 92743 0.50 83068 0.45 117444 0.63 117756 0.63 100396 0.54 2386 0.01 21254 0.09 9708 0.04 8250 0.04 10464 0.05 34224 0.15 16780 0.07 203048 0.27 423115 0.57 477372 0.64 432133 0.58 1401538 1.88 487838 0.65 644399 0.86 20439 0.08 86614 0.35 89041 0.36 79500 0.32 108039 0.44 118088 0.48 96256 0.39 17564 0.11 68017 0.44 68391 0.45 64292 0.42 129133 0.84 100494 0.66 86065 0.56 31849 0.09 123409 0.36 121479 0.35 109660 0.32 127694 0.37 1168000 3.39 330048 0.96 1121568 0.19 3634609 0.61 4074897 0.68 3880352

0.65 3554980 0.59 4050566 0.68 3839081

0.64 205 dapat memacu pertumbuhan ekonomi Provinsi Jawa Barat relatif lebih besar dari sisi output pada periode-periode mendatang. Kedua, dampak peningkatan investasi sebesar 1 triliun rupiah yang didistribusikan secara merata kepada keseluruhan sektor potensial simulasi 6 menunjukkan pertumbuhan output sektor Perkebunan relatif lebih besar, yaitu 7.64 persen, dibandingkan pertumbuhan output baik dengan keempat sektor potensial maupun sektor lainnya. Kemudian total output akan tumbuh sebesar 0.45 persen, dimana tingkat pertumbuhannya relatif lebih besar dibandingkan pertumbuhan output yang dihasilkan dari simulasi 1 dan 4. Hal ini mengindikasikan bahwa alternatif lain untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di provinsi Jawa Barat relatif lebih besar dari sisi output adalah dengan menanamkan investasi yang dididistribusikan secara merata kepada sektor-sektor potensial. Ketiga, dampak transfer pendapatan ke rumahtangga buruh tani sebesar 1 triliun rupiah simulasi 7 dan redistribusi pendapatan dari rumahtangga golongan atas di kota ke rumahtangga buruh tani sebesar 1 triliun rupiah simulasi 9 menunjukkan hasil yang relatif sama, yaitu menumbuhkan output sektor Peternakan relatif lebih besar. Tingkat pertumbuhannya berdasarkan hasil simulasi 7 relatif lebih besar, yaitu 0.43 persen dibandingkan dengan hasil simulasi 9, yaitu sebesar 0.19 persen. Kemudian secara agregat output akan tumbuh berturut-turut sebesar 0.43 dan 0.19 persen, dimana tingkat pertumbuhannya relatif lebih rendah dibandingkan dengan hasil simulasi 1-6. Hal ini mengindikasikan bahwa pemberian stimulus berupa transfer payment upaya meningkatkan pendapatan rumahtangga golongan rendah memiliki kualitas yang 206 rendah dalam upaya mendorong tingkat pertumbuhan output yang lebih tinggi di provinsi Jawa Barat. Keempat, apabila peningkatan investasi sebesar 1 triliun rupiah didistribusikan secara merata untuk peningkatan investasi pada keseluruhan sektor potensial disertai transfer pendapatan ke rumahtangga buruh tani simulasi 8 menunjukkan output sektor Perkebunan akan tumbuh relatif lebih besar dibandingkan dengan pertumbuhan output sektor-sektor potensial dan sektor- sektor lainnya. Selanjutnya output yang dihasilkan secara agregat dari hasil simulasi 8, yaitu sebesar 0.45 persen yang relatif sama dengan hasil simulasi 6, relatif lebih rendah dibandingkan dengan hasil simulasi 2; 3; dan 5 dan relatif lebih besar dibandingkan dengan hasil simulasi 1; 4; 7 dan 9. Kelima, dampak peningkatan investasi sebesar 1 triliun rupiah ke masing- masing sektor unggulan yang dikombinasikan dengan redistribusi pendapatan dari rumahtangga golongan atas di kota ke rumahtangga buruh tani simulasi 10-14 menunjukkan juga hasil yang normal. Peningkatan investasi pada sektor Industri Makanan, Minuman dan Tembakau yang dikombinasikan dengan redistribusi pendapatan dari rumahtangga golongan atas di kota ke rumahtangga buruh tani akan akan meningkatkan pendapatan Industri Makanan, Minuman dan Tembakau yang lebih besar. Pola yang sama ditunjukkan juga pada keempat simulasi lainnya. Berdasarkan hasil simulasi tersebut terlihat bahwa sektor Perkebunan mengalami peningkatan pendapatan relatif lebih besar, yaitu sebesar 36.11 persen, dibandingkan sektor Peternakan; Industri Makanan, Minuman dan Tembakau; Jasa-Jasa dan Perdagangan, Hotel dan Restoran, yaitu masing-masing sebesar 12.22; 3.85; 3.39; dan 1.88 persen. Perbedaan lainnya adalah output yang 207 dihasilkan secara agregat juga bervariasi, dimana hasil dari simulasi 11 dan 14 adalah relatif lebih besar, yaitu masing-masing sebesar 0.68 persen, dibandingkan dengan hasil simulasi 10; 12; dan 13, yaitu berturut-turut sebesar 0.61, 0.65 dan 0.59 persen. Selain itu dapat dikemukan bahwa output yang dihasilkan secara agregat berdasarkan simulasi 10-14 relatif lebih besar dibandingkan dengan hasil simulasi yang telah ditunjukkan sebelumnya. Hal ini mengindikasikan bahwa hasil dari simulasi tersebut akan mempercepat pencapaian target pertumbuhan yang lebih tinggi di provinsi Jawa Barat. Keenam, dampak peningkatan investasi sebesar 1 triliun rupiah yang didistribusikan secara merata pada keseluruhan sektor potensial yang dikombinasikan dengan redistribusi pendapatan dari rumahtangga golongan atas di kota ke rumahtangga buruh tani simulasi 15 menunjukkan output sektor Perkebunan akan tumbuh lebih besar yang memiliki kesamaan dengan hasil simulasi 8. Selain itu dapat dikemukakan bahwa secara agregat output yang akan tumbuh dari hasil simulasi ini mencapai 0.64 persen. Meskipun masih rendah dari hasil simulasi 11; 12 dan 14, akan tetapi tingkat pertumbuhan tersebut masih lebih tinggi dibandingkan dengan hasil simulasi lainnya. Hal ini mengindikasikan bahwa hasil dari simulasi tersebut merupakan alternatif lain untuk mempercepat pencapaian target pertumbuhan yang lebih tinggi di provinsi Jawa Barat.

7.2. Dampak Stimulus Ekonomi Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja