xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : RPP Kelas Eksperimen Pertemuan Pertama Lampiran 2 : Teks Cerita Rakyat Kelas Eksperimen Pertemuan Pertama
Lampiran 3 : LKS Kelas Eksperimen Pertemuan Pertama Lampiran 4 : Evaluasi Kelas Eksperimen Pertemuan Pertama
Lampiran 5 : RPP Kelas Eksperimen Pertemuan Kedua Lampiran 6 : Teks Cerita Rakyat Kelas Eksperimen Pertemuan Kedua
Lampiran 7 : LKS Kelas Eksperimen Pertemuan Kedua Lampiran 8 : Evaluasi Kelas Eksperimen Pertemuan Kedua
Lampiran 9 : Kisi-kisi Soal pretest Instrumen Penelitian Lampiran 10 : Kisi-kisi Soal posttest Instrumen Penelitian
Lampiran 11 : Teks Cerita Rakyat Instrumen Penelitian Lampiran 12 : Soal Instrumen Penelitian pretest
Lampiran 13 : Kunci Jawaban Soal Instrumen Penelitian pretest Lamipran 14 : Soal Instrumen Penelitian posttest
Lampiran 15 : Kunci Jawaban Soal Instrumen Penelitian posttest Lampiran 16 : Pedoman Penskoran Instrumen Penelitian pretest
Lampiran 17 : Pedoman Penskoran Instrumen Penelitian pretest Lampiran 18 : Daftar Nilai Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen
Lampiran 19 : Daftar Nilai Pretest dan Posttest Kelas Kontrol Lampiran 20 : Daftar Nilai Tes Kemampuan Keceapatan Membaca
Lampiran 21 : Gambar Proses Pembelajaran Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Lampiran 22 : Daftar Nilai Hasil Belajar UTS Kelas IV A dan IV B
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa Indonesia merupakan bahasa resmi Republik Indonesia yang dijadikan sebagai bahasa pengantar dalam kegiatan pembelajaran di sekolah.
Bahasa Indonesia bahkan dijadikan salah satu mata pelajaran wajib dan tolak ukur kelulusan siswa di lembaga pendidikan sekolah. Oleh karena itu, keterampilan
berbahasa sangat diperlukan oleh semua orang, serta perlu dikembangkan sejak dini.
Zaman selalu berkembang dalam menghadapai era globalisasi dan semakin canggihnya teknologi, para siswa dituntut untuk menguasi pengetahuan
yang juga semakin berkembang. Agar tidak ketinggalan informasi siswa tentunya harus banyak membaca sebagai sarana untuk memperoleh informasi dan
pengetahuan. Mata pelajaran bahasa Indonesia memuat empat komponen keterampilan
berbahasa. Komponen keterampilan berbahasa tersebut yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.
1
Keempat keterampilan tersebut pada dasarnya merupakan suatu kesatuan yang hanya dapat diperoleh dan dikuasai dengan jalan
praktik dan banyak pelatihan. Dari keempat keterampilan berbahasa itu, kiranya keterampilan membaca
memerlukan perhatian khusus di sekolah-sekolah yang ada di Indonesia. Membaca merupakan keterampilan dasar yang harus dimiliki oleh setiap siswa,
yang harus dikuasai agar mereka dapat mengikuti seluruh proses pembelajaran. Keterampilan membaca sangat penting dimiliki setiap siswa karena banyak
kegiatan pembelajaran yang menuntut keterampilan membaca siswa. Membaca mempunyai manfaat yang penting, karena dengan membaca dapat memperluas
1
Henry Guntur Tarigan, Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, Bandung: Angkasa, 2008. h. 1.
2
wawasan dan pengetahuan seseorang. Membaca perlu diterapkan saat anak masih sedini mungkin, ketika anak memasuki lembaga pendidikan formal. Dengan
membaca siswa diharapkan akan memperoleh berbagai informasi, mencakup isi, dan memahami makna bacaan. Keterampilan membaca dapat dipelajari dengan
berbagai cara. Adapun cara yang harus ditempuh harus sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai dalam kegiatan membaca sesuai standar kompetensi dan
kompetensi dasar. Dalam pelajaran Bahasa Indonesia, membaca merupakan salah satu
keterampilan berbahasa yang harus dikuasi. Membaca merupakan pokok dalam pembelajaran, baik dalam belajar bahasa, atau pun mata pelajaran lainnya karena
membaca merupakan sarana untuk memahami pelajaran tersebut. Keterampilan membaca idealnya dimiliki oleh setiap orang. Oleh sebab itu, pembelajaran
membaca perlu dilaksanakan dengan seefektif mungkin agar dapat meningkatkan keterampilan membaca efektif secara cepat dan memiliki pemahaman yang kuat
dapat dilakukan dengan pembelajaran membaca cepat. Membaca banyak tekniknya, antara lain membaca cepat, nyaring, dan
memindai. Dengan memiliki keterampilan membaca cepat, siswa dapat dengan mudah memahami bacaan dengan cepat dan tepat sehingga waktunya pun efisien.
Ketika membaca cepat suatu bacaan, tujuan sebenarnya bukan untuk mencari kata dan gambar secepat mungkin, namun untuk mengidentifikasi dan memahami
makna dari bacaan tersebut seefisien mungkin. Dengan teknik membaca cepat, siswa pun diharapkan dapat menguasai materi kalimat utama. Hal tersebut
dikarenakan tujuan membaca sebenarnya adalah agar siswa dapat memahami makna bacaan. Memahami sebuah bacaan tidak terlepas dari pemahaman kalimat
utama, dalam sebuah bacaaan. Selain itu, materi kalimat utama merupakan salah satu Standar Kompetensi Kelulusan SKL SD Sekolah Dasar dan merupakan
salah satu soal yang diujikan. Sehingga materi tersebut harus dikuasai. Kenyataannya yang dapat dilihat hingga saat ini adalah masih rendahnya
keterampilan membaca siswa, karena masih banyak siswa yang malas untuk membaca dan tidak gemar membaca apalagi jika melihat teks begitu banyak.
Siswa juga merasa bosan belajar menentukan kalimat utama karena dari SD, SMP,
3
sampai SMA siswa dituntut selalu belajar untuk menentukan kalimat utama dalam membaca nyaring atau memindai maupun dengan cara membaca cepat. Di sisi
lain, nilai yang diperoleh siswa belum cukup memuaskan, padahal dengan membaca siswa dapat menjawab tantangan hidup dan menjawab berbagai
permasalahan yang dihadapai dalam kehidupannya. Kebosanan siswa dalam mempelajari materi kalimat utama dengan
membaca teks dan hasil belajar siswa yang belum memuaskan merupakan permasalahan yang harus dicari solusinya oleh guru. Dalam hal ini guru dituntut
untuk dapat menumbuhkan minat siswa untuk membaca dan mempelajari materi. Dengan tumbuhnya minat membaca guru dapat memasyarakatkan membaca
kepada siswa. Dengan terampil memahami kalimat utama paragraf, siswa dapat menjawab tantangan di masa sekarang ataupun masa yang akan datang.
Variasi teknik atau metode dalam Kegiatan Belajar Mengajar KBM perlu ditingkatkan untuk dapat memotivasi siswa dalam belajar sehingga dapat
menghilangkan rasa jenuh sekaligus meningkatkan hasil belajar. Teknik yang variatif dan inovatif seperti teknik membaca cepat untuk dapat memahami
kalimat utama, diharapkan dapat memotivasi siswa agar tertarik dan senang dalam membaca dan mempelajari kalimat utama. Dalam hal ini kegiatan dilakukan
dengan memberikan teknik pembelajaran agar siswa tidak merasa jenuh dan dapat membangun semangat siswa dalam belajar.
Berdasarkan dari masalah tersebut maka peneliti melakukan penelitian eksperimen yang berjudul
“Pengaruh Penerapan Teknik Membaca Cepat terhadap Penemuan Kalimat Utama pada Siswa Kelas IV SDN Cempaka
Putih 1 Kota Tangerang Selatan” .
4
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan dapat di identifikasi sebagai berikut:
1. Kemampuan membaca siswa yang relatif rendah.
2. Siswa tidak gemar membaca teks yang begitu banyak.
3. Siswa merasa bosan belajar dalam menemukan kalimat utama dengan
membaca teks. 4.
Hasil belajar siswa masih rendah untuk membaca dalam menemukan kalimat utama.
5. Guru kurangnya pembelajaran yang kreatif dalam melakukan pembelajaran
terhadap penemuan kalimat utama.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan masalah-masalah yang mungkin timbul, maka permasalahan dibatasi pada pengaruh penerapan teknik membaca cepat terhadap penemuan
kalimat utama pada siswa kelas IV semester genap SDN Cempaka Putih 1 Kota Tangerang Selatan tahun pelajaran 2013-2014.
D. Rumusan Masalah
Dengan memperhatikan permasalahan yang dihadapi siswa dan permasalahan yang dialami langsung oleh penulis dalam KBM, penulis
merumuskan masalah dalam Penelitian ini adalah “Apakah terdapat pengaruh
penerapan teknik membaca cepat terhadap penemuan kalimat utama pada siswa kelas IV SDN Cempaka Putih 1 Kota Tangerang Selatan?
”
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penerapan teknik membaca cepat terhadap penemuan kalimat utama pada siswa
kelas IV SDN Cempaka Putih 1 Kota Tangerang Selatan.
5
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoretis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan kajian ilmu pengetahuan dan menambah wawasan khususnya mengenai penerapan teknik
membaca cepat terhadap penemuan kalimat utama. 2.
Manfaat Praktis a.
Bagi Peneliti Penelitian ini menjadi pengalaman sebagai masukan sekaligus sebagai
pengetahuan dalam mengetahui pengaruh penerapan teknik membaca cepat terhadap penemuan kalimat utama pada siswa kelas IV .
b. Bagi Sekolah
Meningkatkan mutu pendidikan pada sekolah yang bersangkutan terkait dengan pengembangan keterampilan berbahasa khususnya terhadap
penemuan kalimat utama dengan menggunakan teknik membaca cepat. c.
Bagi Guru Memberi pengetahuan baru kepada guru bahwa teknik membaca cepat
merupakan salah satu teknik untuk meningkatkan keterampilan membaca cepat siswa sehingga nantinya dapat menjadi alternatif teknik membaca yang
dapat diterapkan di dalam kelas. d.
Bagi siswa Dapat
menambah pengetahuan
siswa dalam
meningkatkan keterampilan membaca pada teknik membaca cepat terhadap penemuan
kalimat utama. Manfaat bagi pendidikan, melalui penelitian diharapkan dapat menjadi renungan bagi pihak-pihak yang bertanggung jawab dengan
pelaksana, agar dapat menyuguhkan pendidikan yang lebih berkualitas.