27
b. Ciri-ciri Kalimat Utama
Berikut ini ciri-ciri kalimat utama.
31
1. Kalimat bersifat umum.
2. Kalimat tersebut dijelaskan oleh kalimat lain.
3. Kalimat tersebut memuat kata kunci yang diulang pada kalimat
berikutnya. 4.
Kalimat tersebut mempunyai koherensi dengan kalimat lain koherensi = kesinambungan
Tanda-tanda koherensi: a
Pengulangan kata kunci. b
Adanya kata ganti. c
Adanya kata tugas kata penghubung, kata sambung, dsb. 5.
Apabila paragraf tersebut paragraf induktif, kalimat terakhir berupa kesimpulan yang ditandai dengan kata jadi, memang demikian, yang
penting, intinya, pokoknya, pada dasarnya, dan sejenisnya. Jadi dapat disimpulkan bahwa kalimat utama itu memiliki ciri-ciri
untuk dapat menentukannya yaitu biasanya berada di awal paragraf induktif, dan di akhir paragraf deduktif yang ditandai dengan kata jadi, memang
demikian. Dan kalimat utama memuat kata kunci yang terdiri dari; kata atau kata-katanya diulang di kalimat lain, dan kata atau kata-katanya mendapat
pengganti di kalimat lain.
31
Fikri, “Ciri-ciri Kalimat Utama”, dari http:fikriisgood.blogspot.com. diakses, 4 Februari 2014, pkl 20.53 WIB.
28
B. Penelitian yang Relevan
Penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini di antaranya: penelitian yang dilakukan Novita, Jurusan Pendidikan Sekolah Dasar Tahun 2013,
tentang “Meningkatkan Kemampuan Siswa Menemukan Kalimat Utama Paragraf Melalui Metode Discovery di Kelas IV SDN 2 Telaga Kecamatan Telaga Kabupaten
Gorontalo”. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas yang dilakukan dalam 2 siklus dan setiap siklus terjadi peningkatan kemampuan siswa
dalam menemukan kalimat utama. Penelitian lain dilakukan Hilda Komalasari, Jurusan Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah Tahun 2014, tentang “Peningkatan Keterampilan Membaca
Cepat Melalui Teknik Membaca Skimming pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas V SD Al-
Zahra Indonesia Pamulang Pada Tahun Pelajaran 20132014”. Penelitian tersebut menggunakan metode penelitian tindakan kelas yang dilakukan
dalam 2 siklus dan setiap siklus terjadi peningkatan hasil penelitian. Dan penelitan yang dilakukan oleh Elpira Roza, Jurusan Pendidikan Guru
Sekolah Dasar Tahun 2013, tentang “Kemampuan Siswa Kelas IV SDN 551 Sridadi
Menemukan Kalimat Utama Melalui Membaca Intensif”. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif yang dilakukan dengan cara melakukan tes
secara tertulis, kemudian data dinilai dan dianalisis secara kuantitatif. Nuryati, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Tahun 2011,
tentang “Peningkatan Keterampilan Membaca Cepat dalam Membaca Buku Teks Bahasa Indonesia Kelas VIII D SMP Terpadu Da
rul „Amal Sukabumi dengan Teknik Skimming Tahun Ajaran 2011-
2012”. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas yang dilakukan dalam 2 siklus dan setiap siklus terjadi peningkatan
kemampuan siswa dalam keterampilan membaca cepat dalam membaca buku teks bahasa Indonesia dengan teknik skimming.
29
Persamaan dan perbedaan dari hasil penelitian relevan yang dilakukan oleh peneliti pertama, oleh Novita. Yaitu persamaannya terletak pada menemukan kalimat
utama dan perbedaannya terdapat pada variabel yang diukur dan metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian tindakan kelas. Penelitian ketiga yang
dilakukaan oleh
Hilda Komalasari.
Yaitu persamaannya
terletak pada
pembelajarannya yaitu membaca cepat dan perbedaannya terdapat pada variabel yang diukur dan metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian tindakan
kelas. peneliti ketiga yang dilakukan oleh Elpira Roza. Yaitu persamaannya terletak pada menemukan kalimat utama dan perbedaannya terdapat pada variabel yang
diukur dan metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif. Dan peneliti ke empat yang dilakukan oleh Nuryati. Yaitu persamaannya terletak
pada Membaca Cepat, dan perbedaannya terdapat pada variabel yang diukur dan metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian tindakan kelas.
C. Kerangka Berpikir
Keterampilan berbahasa harus dimiliki oleh setiap siswa. Setiap keterampilan berbahasa pasti mempunyai peran penting di setiap aspeknya. Khususnya
keterampilan membaca mempunyai peran yang penting bagi kurikulum pendidikan. Karena di setiap materi harus mempergunakan proses membaca demi pemahaman
dan penguasaan siswa terhadap materi tersebut. Siswa diharapkan dapat menentukan dan memahami isi dari bacaan yang disediakan guru. Siswa dapat menjawab
pertanyaan isi teks. Oleh karena itu keterampilan membaca siswa perlu dilatih dengan menggunakan teknik yang dapat meningkatkan keterampilan membaca siswa.
Berdasarkan kajian teori yang telah diuraikan di atas dapat disusun suatu kerangka berpikir guna memperoleh jawaban sementara antara kesalahan yang
timbul. Dalam proses Kegiatan Belajar Mengajar KBM yang mempengaruhi hasil belajar siswa, bisa dua faktor kemungkinan baik internal maupun eksternal, salah