55
Hasil analisis deskripsi data posttest kelompok kontrol dapat dilihat dari tabel berikut ini:
Tabel 17 Deskripsi Data Posttest Kelompok Kontrol
Berdasarkan tabel 17 di atas menunjukkan bahwa untuk hasil posttest kelompok kontrol, diperoleh banyak data 22 dengan jumlah data 1335,00.
Nilai rata-rata posttest kelompok kontrol adalah 60,6818 dengan varian 47,727 dan
standar deviasisimpangan
baku sebesar
6,90849. Nilai
maksimumterbesar adalah 72,50 dan nilai minimumterkecil adalah 50,00, maka rentang nilai pada data posttest kelompok kontrol adalah 22,50. Median
pada data posttest kelompok kontrol adalah 60,0000 dan modus pada data posttest kelompok kontrol adalah 60,00. Untuk lebih jelasnya data posttest
kelompok kontrol disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi sebagai berikut: N
Valid 22
Missing Mean
60.6818 Median
60.0000 Mode
60.00 Std. Deviation
6.90849 Variance
47.727 Range
22.50 Minimum
50.00 Maximum
72.50 Sum
1335.00
56
Tabel 18 Distribusi Frekuensi Perolehan Nilai Posttest Kelompok Kontrol
Berdasarkan tabel 18 di atas menunjukkan distribusi frekuensi perolehan nilai posttest kelompok kontrol. Perolehan nilai terendah yang
diperoleh siswa yaitu 50 dengan frekuensi 4 orang, dan nilai tertinggi yang diperoleh siswa yaitu 72.50 dengan frekuensi 1 orang. Selain bentuk tabel data
posttest kelompok kontrol, juga digambarkan ke dalam bentuk grafik histogram sebagai berikut:
Nilai Frekuensi
Frekuensi
50.00 4
18.2 52.50
1 4.5
57.50 1
4.5 60.00
6 27.3
62.50 4
18.2 67.50
3 13.6
70.00 2
9.1 72.50
1 4.5
Total 22
100.0
57
Grafik 4 Histogram Nilai Posttest Kelompok Kontrol
Berdasarkan tabel distribusi dan grafik histogram di atas dapat diketahui bahwa siswa yang memperoleh nilai 52,5, 57,5 dan 72,5 masing-
masing hanya terdapat satu orang, siswa yang memperoleh nilai 70 terdapat 2 orang, siswa yang memperoleh nilai 67,5 terdapat 3 orang, siswa yang
memperoleh nilai 50 dan 62,5 masing-masing terdapat 4 orang, siswa yang memperoleh nilai 60 terdapat 6 orang
.
E. Pengujian Persyaratan Analisis
1. Uji Normalitas
a Uji Normalitas Pretest
Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah data hasil pretest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol berdistribusi normal atau
tidak. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan bantuan SPSS 20 for Windows dalam menghitung uji normalitas hasil pretest yang berfungsi
untuk mengetahui sebaran data berdistribusi normal atau tidak. Uji
1 2
3 4
5 6
7
Nilai 50.00
Nilai 52.50
Nilai 57.50
Nilai 60.00
Nilai 62.50
Nilai 67.50
Nilai 70.00
Nilai 72.50
58
normalitas data menggunakan metode Shapiro-Wilk. Syarat suatu data
dikatakan berdistribusi normal jika signifikansi atau nilai 0,05.
Hasil uji normalitas data pretest dari kedua sampel penelitian dapat disajikan dalam tabel berikut:
Tabel 19 Hasil Uji Normalitas Pretest
Kelompok Shapiro-Wilk
Statistic Df
Sig. Pretest
1. Eksperimen .912
22 .053
2. Kontrol .911
22 .051
Berdasarkan hasil uji normalitas data di atas menunjukkan bahwa hasil pretest kelompok eksperimen signifikansinya 0,053. Hal itu
menunjukkan bahwa data berdistribusi normal karena signifikansinya 0,053 0,05. Begitu pun dengan hasil pretest kelompok kontrol
signifikansinya 0,051. Hal itu juga menunjukkan bahwa data berdistribusi normal karena signifikansinya 0,051 0,05. Jadi dapat disimpulkan
bahwa hasil pretest baik kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol keduanya berdistribusi normal.
b Uji Normalitas Posttest
Uji normalitas data posttest juga dilakukan untuk mengetahui apakah data tersbut berdistribusi normal atau tidak. Pada penelitian ini,
peneliti menggunakan bantuan SPSS 20 for Windows dalam menghitung uji normalitas hasil posttest yang berfungsi untuk mengetahui sebaran data
berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas data menggunakan metode Shapiro-Wilk.
Syarat suatu data dikatakan berdistribusi normal jika signifikansi atau nilai
0,05.
59
Hasil uji normalitas data posttest dari kedua sampel penelitian dapat disajikan dalam tabel berikut:
Tabel 20 Hasil Uji Normalitas Posttest
Kelompok Shapiro-Wilk
Statistic df
Sig. Postest
1. Eksperimen .918
22 .068
2. Kontrol .918
22 .070
Dari tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa data hasil posttest kelompok eksperimen signifikansinya 0,068. Hal itu menunjukkan bahwa data
berdistribusi normal karena signifikansinya 0,068 0,05. Sedangkan data hasil posttest kelompok kontrol signifikansinya 0,070. Hal itu juga
menunjukkan bahwa data berdistribusi normal karena signifikansinya 0,070 0,05. Sehingga dapat disimpulkan dari data hasil posttest bahwa baik
kelompok eksperimen maupun kontrol keduanya berdistribusi normal.
2. Uji Homogenitas
a Uji Homogenitas Pretest
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data hasil kedua kelompok memiliki tingkat varian data yang sama atau tidak. Data
yang akan diuji homogenitasnya adalah data hasil pretest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kriteria pengambilan keputusan adalah
jika signifikansinya lebih dari 0,05. Analisis ini menggunakan program SPSS 20 for Windows yaitu One Way Anova.
60
Tabel 21 Hasil Uji Homogenitas Pretest
Levene Statistic df1
df2 Sig.
.270 1
42 .606
Berdasarkan hasil uji homogenitas data pretest di atas, menunjukkan bahwa tingkat signifikansinya adalah 0,606. Maka dengan
hasil uji homogenitas di atas disimpulkan bahwa varian yang dimiliki kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tidak jauh berbeda dan cukup
homogen karena 0,606 0,05.
b Uji Homogenitas Posttest
Uji homogenitas juga dilakukan pada data hasil posttest. Data hasil posttest didapat dari nilai tes yang diberikan pada kelompok eksperimen
dan kelompok kontrol setelah diberi perlakuan yaitu teknik membaca cepat untuk kelompok eksperimen dan metode konvensional untuk kelompok
kontrol. Kriteria pengambilan keputusan adalah signifikansinya lebih dari 0,05. Analisis ini menggunakan program SPSS 20 for Windows yaitu One
Way Anova.
Tabel 22 Hasil Uji Homogenitas Posttest
Levene Statistic df1
df2 Sig.
.691 1
42 .411
Berdasarkan hasil uji homogenitas data posttest di atas, menunjukkan bahwa tingkat signifikansinya adalah 0,411. Maka dengan
hasil uji homogenitas di atas dapat disimpulkan bahwa varian yang dimiliki kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tidak jauh berbeda
dan cukup homogen karena 0,411 0,05.
61
F. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dengan menggunakan T-Test bertujuan untuk mengetahui perbedaan nilai rata-rata tes pemahaman bacaan antara kelompok
eksperimen yang menggunakan teknik membaca cepat dengan kelompok kontrol yang menggunakan metode konvensional. Analisis data dengan T-Test
menggunakan program SPSS 20 for Windows yaitu Paired Sample Test. Kriteria pengujian hipotesis adalah jika signifikansi t-test 0,05 maka terima H
dan jika signifikansi t-test 0,05 maka tolak H
atau terima H
1
.
Tabel di bawah ini merupakan hasil dari perbedaan rata-rata tes membaca cepat untuk menemukan kalimat utama antara kelompok eksperimen yang
menggunakan teknik membaca cepat dengan kelompok kontrol yang menggunakan metode konvensional dalam pembelajaran.
Tabel 23 Hasil Uji T-Test
Paired Differences t
df Sig.
2- tailed
Mean Std.
Deviation Std.
Error Mean
95 Confidence Interval of the
Difference Lower
Upper Posttest
Eksperimen- Kontrol
6.93182 10.02769
2.13791 2.48579
11.37785 3.242
21 .004
Berdasarkan hipotesis penelitian yang telah dipaparkan di bab II, bahwa: 1.
H Tidak terdapat pengaruh penerapan teknik membaca cepat terhadap penemuan
kalimat utama pada siswa kelas IV SDN Cempaka Putih 1 Kota Tangerang Selatan.
2. H
1
Terdapat pengaruh penerapan teknik membaca cepat terhadap penemuan kalimat utama pada siswa kelas IV SDN Cempaka Putih 1 Kota Tangerang Selatan.