workers.  Tukang  pos  merupakan  orang  yang  mengantar  surat-surat  pos.  Tukang pos dalam menjalankan tugasnya mengendarai sepeda dan sepeda motor bila jarak
yang  ditempuh  jauh.  Penerjemah  menerjemahkan  tukang  pos  ke  dalam  BSa menjadi  postal  workers.  Terjemahan ini  sepadan  dengan  BSu  yang berarti orang
yang  mengumpulkan  dan  mengirim  surat.  Sehingga  terjemahan  ini  mudah dipahami oleh BSa. Data 49 penjual martabak diterjemahkan menjadi martabak
sellers.  Penjual  martabak    adalah  salah  satu  bagian  dari  pedagang  jajanan  yang memiliki pendapatan tidak menetap.   Martabak  merupakan makanan terbuat  dari
adonan  tepung  terigu  untuk  lapisan  luar  dan  adonan  telur,  daging  giling cincang,  dan  rempah  untuk  bagian  isi  yang  kemudian  di  goreng  KBBI,
2005:717.  Biasanya  para  penjual  martabak    menjual  di  samping  jalan  dengan menggunakan  gerobak.  Penerjemah  menerjemahkan  penjual  martabak  ke  dalam
BSa  menjadi  martabak  sellers.  Terjemahan  ini  sedikit  mempertahankan  istilah BSu agar tidak mengubah makna ke dalam Bsa, sehingga mudah di pahami oleh
pembaca BSa.
4.1.3.2 Istilah Budaya yang Berkaitan dengan Gelar  Sebutan
Istilah  budaya    yang  berkaitan  dengan  gelar    sebutan  seseorang  16  data. Ke-16 data tersebut adalah data bernomor :
5 7
9  17  23  48  52  58  63  73  74  83  84  87  91 94
No.  Data Bahasa sumber
Bahasa sasaran 1.
5
Buya Hamka
N5M 2009:8.
Buya Hamka
TLOFT, 2011:8
.
2. 7
Syekh N5M, 2009:7. Syekh  TLOFT, 2011:7
3. 9
Dasar  ente  tidak  mengerti  seni N5M 2009:163.
You don‟t  understand  art
TLOFT, 2011:153 4.
17
Kak Iskandar. N5m 2009:55. Kak  Iskandar    a  term  of  address
that literally means older brothers
Universitas Sumatera Utara
or sisters  TLOFT 20011:256
5. 23
Tauke N5M, 2009:112.
Chinese merchant  TLOFT
2011:105. 6.
48 Kiai N5M 2009:49.
Kiai TLOFT 2001:47.
7. 52
Teuku N5M 2009:46. Teuku TLOFT 2001:44.
8. 58
Santri N5M,2009:77 Student  TLOFT,2011:72.
9. 63
Inilah standar
gaya ninik
mamak-pemuka  adat  N5M, 2009:88
This was the standard style of the traditional leaders
TLOFT, 2011:82.
10.  73 Datuk N5M, 2009:99
Datuk  TLOFT, 2011:93.
11.  74 Kakak-kakak N5M, 2009:70.
Our seniors
TLOFT, 2011:66.
12.  83 Mas  N5M 2009:35.
Son  TLOFT 2001:34.
13.  84
Bung Karno N5M, 2009:27 Soekarno  TLOFT, 2011:178
14.  87 Pak  Etek  punya  banyak  teman
di  Mesir  yang  lulusan  Pondok Madani  di  Jawa  Timur
N5M, 2009:12.
Your uncle has a lot of friends in  Egypt  who  have  graduated
from Madani
Pesantren Islamic  boarding  school  in
east Java TLOFT, 2011:11. 15.  91
Kepalanya  disongkok  oleh  topi yang  mirip  kipas  tangan  anak
daro di
pelaminan N5M,
2009:401. The  hat  on  his  head  resembled
the hand-held fan used by anak daro
on wedding
stages TLOFT, 2011:379.
16.  94 Mbok  N5M, 2009:121
Mbok TLOFT, 2011:113
Data  5  Buya  Hamka  diterjemahkan  menjadi  Buya  Hamka.  Hamka merupakan singkatan dari Haji Abdul Malik Karim Amrullah. Dia adalah seorang
ulama, sastrawan, sejarawan, dan juga politikus yang sangat terkenal di Indonesia. Dia dilahirkan di kampung Molek, Maninjau, Sumatera Barat, tanggal 17 Februari
1908. Di samping itu, dia juga seorang otodidak dalam bidang ilmu pengetahuan seperti  filsafat,  sastra,  sejarah,  sosiologi  dan  politik  baik  Islam  maupun  Barat.
Pada tahun 1927, dia bekerja sebagai  guru  agama di  Perkebunan  Tebing  Tinggi, Medan  dan  guru  agama  di  Padang  Panjang    pada  tahun  1929.  Kemudian  dia
dilantik  sebagai  dosen  di  Universitas  Islam,  Jakarta  dan  Universitas Muhammadiyah, Padang Panjang dari tahun 1957 sampai tahun 1958. Setelah itu,
dia  di  angkat  menjadi  rektor  Perguruan  Tinggi  Islam,  Jakarta  dan  Profesor
Universitas Sumatera Utara
Universitas Mustopo, Jakarta. Sejak perjanjian Roem-Royen 1949, dia pindah ke Jakarta dan memulai kariernya sebagai pegawai di Departemen Agama pada masa
KH  Abdul  Wahid  Hasyim.  Pada  waktu  itu,  dia  sering  memberikan  kuliah  di berbagai  perguruan  tinggi  Islam  di  Tanah  Air.  Dari  tahun  1951  sampai  tahun
1960,  dia  menjabat  sebagai  Pegawai  Tinggi  Agama  oleh  Menteri  Agama Indonesia.  Pada  26  Juli  1977  Menteri  Agama  Indonesia,  Prof.  Dr.  Mukti  Ali,
melantiknya  sebagai  Ketua  Umum  Majlis  Ulama  Indonesia.  Oleh  karena ketenarannya itu, dia berikan sebutan atau panggilan Buya, yaitu panggilan untuk
orang  Minangkabau  yang  berasal  dari  kata  abi,  abuya  dalam  bahasa  arab,  yang berarti    ayahku,  atau  seseorang  yang  dihormati.  Sehingga,  dia  disebut  sebagai
Buya Hamka http:biografi.rumus.web.idbiografi-buya-hamka, diakses tanggal 7  April  2013  .Penerjemah  menerjemahkan  Buya  ke  dalam  BSa  menjadi  Buya.
Istilah ini dalam BSu tetap di pertahankan oleh penerjemah karena istilah ini tidak terdapat dalam BSa.
Data  7  Syekh  diterjemahkan  menjadi  syekh.  Syekh  adalah  kata  dari
bahasa  Arab  yang  berarti  kepala  suku,  pemimpin,  tetua,  atau  ahli  agama  Islam.
Istri  atau  anak  seorang  Syekh  sering  disebut  Syeikha.  Di  Timur  Tengah,  istilah
Syekh secara harfiah berarti orang yang lanjut usianya, yang mana pengertian ini digunakan dalam bahasa Arab. Pada akhirnya pengertian ini berkembang menjadi
gelar  yang  artinya menjadi  pemimpin, tetua atau bangsawan, terutama di  Jazirah Arab  dimana  Shaikh  telah  menjadi  gelar  tradisional  pemimpin  suku  Badui  pada
beberapa  abad  terakhir.  Pemakaian  sebagai  tetua  juga  digunakan  oleh  Arab Kristen, yang mana menunjukan bahwa pemakaian tersebut tidak tergantung pada
agama  tertentu.  Di  Teluk  Persia,  gelar  ini  digunakan  oleh  para  pemimpin
Universitas Sumatera Utara
masyarakat,  yang  dapat  berupa  para  manajer  atau  pejabat  tinggi,  pemilik perusahaan  besar,  atau  pemimpin  lokal.  Para  anggota  keluarga  kerajaan  Kuwait,
yaitu  keluarga  al-Sabah,  dan  keluarga  bangsawan  Bahrain  dan  Qatar  juga menggunakan gelar Syekh, sebagaimana juga sebagian besar keluarga bangsawan
negara-negara di Teluk Persia. Di Afrika, gelar tersebut digunakan oleh sebagian penguasa muslim di keluarga kerajaan Ethiopia, para penguasa Bela Shangul, dan
para  bangsawan  muslim  suku-suku  Wollo,  Tigray  dan  Eritrea.  Secara  khusus, dalam agama Islam gelar tersebut juga digunakan untuk menyebut ahli-ahli agama
Islam di berbagai bidang, seperti para faqih, mufti, dan muhaddith. Dalam tarekat Sufi, Syekh  adalah  gelar  kehormatan bagi  seseorang  yang telah memperoleh izin
pemimpin  tarekat  untuk  mengajarkan,  membimbing  dan  mengangkat  para  murid dari  tarekat  tersebut.  Di  Indonesia,  gelar  Syekh  biasanya  digunakan  oleh  para
muballigh keturunan Arab atau para ulama besar dan ahli agama Islam, baik yang menyebarkan
ajaran berdasarkan
faham Ahlus
Sunnah wal Jamaah maupun yang menyebarkan faham yang bersifat tasawuf http:id.wi
kipedia.orgwikiSyekh, diakses
tanggal 7
April 2013.
Penerjemah menerjemahkan syekh ke dalam BSa menjadi syekh. Ini berarti bahwa penerjemah
tetap  mempertahankan  istilah  BSu  ke  dalam  BSa,  agar  istilah  dalam  BSu diperkenalkan dan mudah di menegrti ke dalam BSa.
Data  9  Ente  diterjemahkan  menjadi  you.  Ente  disebut  juga  anta  yang berarti  kamu  KBBI,  2005:55  .  Kata  sapaan  ini  digunakan  kepada  lawan  bicara
yang  memiliki  umur  yang  sama  atau  umur  yang  lebih  muda  dan  tidak  untuk sapaan  kepada  orang  yang  lebih  tua.  Istilah  ini  diterjemahkan  ke  dalam  Bsa
menjadi you. Ini berarti bahwa kata ente memiliki padanan dalam BSa, you yang
Universitas Sumatera Utara
berarti  kamu.  Terjemahan  ini  berterima  dalam  BSa.  Data  17,  74  kakkakak diterjemahkan  menjadi  Kakour  seniors,  data  83  Mas  diterjemahkan  menjadi
son,  dan  data  84  bung  Karno  diterjemahkan  menjadi  Soekarno.  Ke  empat  data ini  memiliki  kesamaan  makna  untuk  sebutan  terhadap  laki-laki,  tetapi  khusus
istilah  kakkakak  dapat  ditunjukkan  untuk  sebutan  laki-laki  atau  perempuan. Sebutan untuk kakkakak ditunjukkan untuk panggilan terhadap saudara tua; laki-
laki  atau  perempuan  yang  lebih  tua;  panggilan  kepada  suami  KBBI,  2005:491. Sebutan  ini  sering  digunakan  dalam  komunikasi  sehari-hari  terhadap  orang  yang
memiliki usia lebih tua dan posisi lebih tinggi serta ditunjukkan untuk panggilan secara  keseluruhan  yang  menandakan  hubungan  yang  sangat  dekatakrab  dan
penghormatan  kepada  abang,  kakak  atau  sahabat.  Selain  itu,  sebutan  ini  juga merupakan  panggilan  seorang  isteri  terhadap  suami  yang  menunjukkan  rasa
sayang kepada suaminya. Sementara sebutan untuk  mas merupakan bahasa  yang berasal dari bahasa Jawa  yang berarti kata sapaan untuk saudara tua laki-laki atau
laki-laki  yang  dianggap  lebih  tua;  kata  sapaan  hormat  untuk  laki-laki,  tanpa memandang  usia;  panggilan  karib  istri  kepada  suami  atau  disebut  juga  sebagai
panggilan  untuk  abang;  kak  KBBI,  2005:717.  kadang-kadang  kata  mas digunakan  kepada  orang-orang  yang  belum  dikenal.  Oleh  karena  itu,  mas  ini
dimaksudkan  untuk  panggilan  hormat  untuk  laki-laki.  sebutan  untuk  bung ditunjukan  untuk  panggilan  terhadap  abang  yang  sudah  akrab  laki-laki.  Dan
sebutan  untuk  bung    memiliki  makna  bahwa  seseorang  telah  dikenal  baik  sikap, perbuatan  atau  bahkan  karyanya.  Ini  menandakan  bahwa    adanya  keakraban
kepada orang yang disebutkan, dianggap sebagai kawan, bapak atau guru, sebutan ini khusus untuk laki-laki.
Universitas Sumatera Utara
Dari  pernyataan  di  atas,  dapat  dikatakan  bahwa  sebutan  untuk  mas  dan bung  merupakan  sebutan  akrab  terhadap  laki-laki  dan  kakkakak  sebutan  untuk
laki-laki atau perempuan yang menandakan rasa hormat. Ke empat istilah tersebut penerjemah  menerjemahkan  berbeda-beda.  Istilah  kakkakak  diterjemahkan  ke
dalam BSa menjadi kakour seniors. Dalam  hal ini, penerjemah mempertahankan istilah  BSu  ke  dalam  BSa  dan  juga  menyesuaikan  penggunaan  istilah  tersebut
dengan  menerjemahkan  our  seniors  dengan  maksud  agar  pembaca  BSa  mudah memahaminya. Sementara, istilah mas diterjemahkan ke dalam BSa menjadi son.
Son  adalah  anak  laki-laki  atau  sebuah  panggilan  yang  digunakan  oleh  laki-laki yang  lebih  tua  terhadap  laki-laki  yang  muda  Hornby,  1995:1132.  Ini  berarti
bahwa  mas  dan  son  menunjukkan  panggilan  kepada  laki-laki,  sehingga terjemahan kata son berterima dalam BSa. Dan istilah bung Karno diterjemahkan
menjadi  Soekarno.  Ini  berarti  bahwa  penerjemah  langsung  menggunakan  nama orang  tanpa  menerjemahkan  kata  bung  dengan  tujuan  agar  pembaca  BSa  dapat
langsung memahaminya dan tidak terjadi perubahan makna BSu ke dalam BSa. Data  23  tauke  diterjemahkan  menjadi  chinese  merchant.  Tauke  adalah
majikan  yang  mempunyai  perusahaan  dan  lain  sebagainya  KBBI,  2005:1149. Tauke  ini  menggambarkan  posisi  atau  derajat  ekonomi  yang  lebih  tinggi  dari
orang lain. Ia memiliki modal dan usaha besar yang dapat mempekerjakan orang dan  memiliki  penghasilan  yang  besar,  sehingga  ia  disebut  sebagai  tauke
saudagar.  Penerjemah  menerjemahkan  tauke  ke  dalam  BSa  menjadi  Chinese merchant.  Terjemahan  ini  menambahkan  informasi  ke  dalam  BSa,    karena
biasanya istilah tauke ini digunakan untuk orang-orang Cina yang memiliki usaha besar  sebagai  pedagang  atau  pengusaha,  sehingga  terjemahan  ini  ditambahkan
Universitas Sumatera Utara
penjelasan agar mudah dipahami oleh pembaca BSa. Data 48 kiai diterjemahkan menjadi kiai. Sebutan  kiai dahulu diberikan kepada laki-laki  yang berusia lanjut,
arif dah dihormati. Namun, pengertian kiai  telah mengalami transfromasi makna, yakni  diberikan  kepada  pendiri  dan  pemimpin  sebuah  pondok  pesantren  yang
membuktikan  hidupnya  demi  Allah  serta  menyebarluaskan  dan  memperdalam ajaran-ajaran dan pandangan islam melalui kegiatan pendidikan. Oleh karenanya,
sebutan  kiai    senantiasa  berhubungan  dengan  suatu  gelar  yang  menekankan kemuliaan  dan  pengakuan  yang  diberikan  secara  suka  rela  kepada  ulama,
pemimpin masyarakat setempat sebagai sebuah tanda kehormatan bagi kehidupan sosial  Ziemek,  1986.  Sehingga,  dapat  dikatakan  kiai  adalah  pemimpin  ulama
Islam  yang dipandang masyarakat  mempunyai kharisma, baik sebagai  pemimpin pesantren  atau  bukan  sebagai  pemimpin  pesantren  Sukamto,  1999.  Dalam
KBBI,  2005:565  menyatakan  bahwa  Kiai  adalah  sebutan  bagi  alim  ulama cerdik  pandai  dalam  agama  Islam.  Penerjemah  menerjemahkan  kiai  ke  dalam
BSa menjadi  kiai.  Ini  berarti bahwa penerjemah  mempertahankan istilah  BSu ke dalam BSa, agar makna dalam BSu tetap tersampaikan ke dalam BSa.
Data 52 Teuku diterjemahkan menjadi Teuku. Teuku adalah gelar ningrat atau  bangsawan,  khusus  untuk  kaum  pria  suku  Aceh  yang  memiliki  kekuasaan
memimpin  wilayah  nanggroë  atau  kenegerian.  Teuku  adalah  seorang  hulubalang atau  ulèë  balang  dalam  bahasa  Acehnya.  Sama  seperti  tradisi  budaya  patrilineal
lainnya,  gelar  Teuku  bersifat  turun  menurun,  seorang  anak  laki-laki  diberi  gelar Teuku,
bilamana ayahnya
juga memiliki
gelar Teuku
http:id.wikipedia.orgwikiTeuku,  diakses  tanggal  8  April  2013.  Penerjemah menerjemahkan  Teuku  ke  dalam  BSa  menjadi  Teuku.  Ini  berarti  bahwa  istilah
Universitas Sumatera Utara
Teuku tetap dipertahankan oleh penerjemah ke dalam BSa karena istilah ini tidak terdapat dalam BSa. Data 58 santri diterjemahkan menjadi student. santri adalah
sebutan  bagi  murid  yang  mengikuti  pendidikan  di  pondok  pesantren.  Pondok Pesantren  adalah  sekolah  pendidikan  umum  yang  persentasi  ajarannya  lebih
banyak  ilmu-ilmu  pendidikan  agama  Islam.  Dalam  KBBI,  2005:997  Santri adalah orang yang mendalami agama Islam; orang yang beribadat dengan sugguh-
sungguh; orang saleh. Maka dapat dikatakan bahwa santri merupakan murid yang mendalami  agama  Islam  dan  tinggal  di  pondok  pesantren.  Penerjemah
menerjemahkan  santri  ke  dalam  BSa  menjadi  student.  Terjemahan  ini    memiliki sedikit perbedaan dalam BSu karena istilah santri di khususkan untuk murid yang
mendalami agama Islam. Sementara kata student dalam BSa menunjukkan makna secara  umum.  Ini  dapat  diartikan  bahwa  istilah  santri  tidak  terdapat  istilah  yang
spesifik  dalam  BSa.  Namun,  secara  umum  istilah  santri  dalam  BSu  dan  student dalam  BSa  bermakna  sebagai  murid  yang  belajar,  sehingga  terjemahan  student
mudah dipahami dalam BSa. Data  63  ninik  mamak-pemuka  adat  diterjemahkan  menjadi  traditional
leaders.  Ninik  mamak  atau  yang  lebih  dikenal  dengan  nama  Penghulu  adalah pemimpin  adat  fungsional  adat  di  Minangkabau.  Jabatan  Ninik  Mamak  adalah
sebagai  pemegang  sako  datuk  datuak  secara  turun  temurun  menurut  garis keterunan  ibu  dalam  sistem  matrilineal.  Sebagai  pemimpin  adat  maka  ia
memelihara, menjaga, mengawasi, mengurusi, dan menjalankan seluk beluk adat Gani,  2002.  Ia  adalah  pemimpin  dan  pelindung  kaumnya  atau  anak
kemenakannya  menurut  sepanjang  adat.  Ninik  Mamak  memupunyai  kedudukan yang  lebih  tinggi  dibanding  jabatan  lainnya  yang  ada  dalam  masyarakat,
Universitas Sumatera Utara
merupakan  tempat  sandaran  dan  tempat  bertanya  tentang  berbagai  permasalahan yang  dihadapi  warga  dalam  suatu  nagari.  Tugas  pokok  seorang  Ninik  Mamak
adalah  untuk  memelihara  memimpin  anak  kemanakannya,  maksudnya  seorang Ninik Mamak mempunyai kepedulian yang tinggi terhadap anak dan kemanakan.
Terhadap anaknya sendiri dia pangku, kemenakannya ia bimbing dan selanjutnya ia arif pula terhadap orang kampungnya yang harus ditenggang atau diperhatikan
dengan  adat-istiadat  yang  berlaku.  Sifat-sifat  yang  harus  dimiliki  oleh  Ninik Mamak  adalah:  1  Siddiq  benar,  seorang  penghulu  atau  Ninik  Mamak  yang
telah  diangkat  oleh  masyarakat  harus  bersifat  benar,  tidak  bersifat  dusta  karena kepadanya  diserahkan  segala  peroalan  anak  kemanakan  baik  mental  maupun
spiritual  dan  mengurus  masyarakat  kaumnya.  2  Tabligh  menyampaikan, menjadi tugas Ninik Mamak untuk menyampaikan kepada anak kemenakan yang
dipimpinnya  tentang  suruhan  dan  larangan  yang  harus  diketahui  dan  diamalkan oleh anak kemanakannya. 3 Amanah kepercayaan, dipercaya lahir dan bathin,
seorang  Ninik  Mamak  hendaklah  bersifat  jujur,  lurus,  benar,  tidak  menipu  dan tidak  lain  di  mulut  di  hati,  karena  hal  itu  dapat  merugikan  masyarakat  anak
kemenakan  dan  kaumnya.  3  Fathonah  berilmu  dan  cerdas,  seorang  Ninik Mamak  tidak  boleh  bodoh  atau  dungu.  Kecerdasan  dapat  memiliki  seseorang
dengan  menuntut  ilmu  pengetahuan  baik  itu  ilmu  agama,  ilmu  adat-  istiadat, maupun  ilmu  pengetahuan  umum  lainnya.  Ilmu  yang  dimiliki  tersebut  dapat
dipergunakan  untuk  memimpin  masyarakat,  anak  kemenakan  ke  arah  untuk mencapai  kemakmuran  lahir  dan  bathin.  Maka  dapat  dikatakan  bahwa  seorang
Ninik  Mamak    adalah  tokoh  yang  menjadi  panutan  yang  sangat  berperan  di tengah-tengah  lingkungan  anak  kemanakan,  terutama  dalam  menyelesaikan
Universitas Sumatera Utara
berbagai  masalah,  seperti  sengketa,  baik  yang  timbul  dalam  kaum  sendiri,  antar kaum  dalam  suku  atau  antarnagari  yang  sama  atau  berbeda.  Penerjemah
menerjemahkan  Ninik  Mamak  ke  dalam  BSa  menjadi  tradional  leaders. Terjemahan  ini  menunjukkan  bahwa  penerjemah  menggeneralisasi  istilah  ini  ke
dalam BSa, agar mudah dipahami oleh pembaca BSa. Data  73  Datuk  diterjemahkan  menjadi  datuk.  Datuk  merupakan  gelar
kehormatan  bagi  orang  yang  dituakan  berpangkat  tinggi,  tinggi  martabatnya; penguhulu  adat  KBBI,  2005:240.  Datuk  yang  dalam  dialek  Minang  dilafalkan
Datuak, adalah gelar adat yang diberikan kepada seseorang melalui kesepakatan suatu  kaum  atau  suku  yang  ada  di  wilayah  Minangkabau,  Sumatra  Barat    dan
selanjutnya  disetujui  sampai  ke  tingkat  rapat  adat  oleh  para  tokoh  pemuka  adat setempat yang di sebut sebagai Kerapatan Adat Nagari KAN. Sebelum gelar ini
disandang  seseorang,  mesti  dilakukan  suatu  upacara  adat  atau  malewakan  gala Bahasa  Minang,  dengan  sekurangnya  memotong  seekor  kerbau  dan  kemudian
diadakan  jamuan  makan.  Dan  jika  calon  datuk  tersebut  tidak  mampu  untuk mengadakan acara tersebut, maka dia tidak berhak untuk menyandang gelar datuk
tersebut.  Pewarisan  gelar  datuk  dalam  tradisi  Minangkabau  dapat  diwariskan menurut  sistem  matrilineal.  Bila  seorang  datuk  meninggal  dunia,  gelar  datuk
tersebut  dapat  diberikan  kepada  saudara  laki-lakinya,  atau  keponakan kemenakan  yang  paling  dekat  hubungan  kekerabatannya  dari  garis  ibu.
http:id.wikipedia.orgwikiDatuk,  diakses  tanggal  9  April  2013.  Penerjemah menerjemahkan  Datuk  ke  dalam  BSa  menjadi  Datuk.  Terjemahan  ini
mempertahankan  istilah  BSu,  karena  istilah  Datuk  tidak  terdapat  dalam  BSa, sehingga  makna yang terkandung dalam BSu tetap ada dalam BSa. Data 87 pak
Universitas Sumatera Utara
etek    diterjemahkan  ke  dalam  BSa  menjadi  uncle.  Pak  etek    dalam  bahasa Minangkabau  berarti  sebagai  panggilan  kepada  laki-laki    yang  lebih  muda  dari
ayah, sementara panggilan untuk laki-laki yang lebih muda dari pihak ibu disebut mak  etek  dan  bila  panggilan  untuk  perempuan  yang  lebih  muda  dari  ibu  disebut
etek.  Panggilan  pak  etek  ini  untuk  menunjukkan  penghargaan  terhadap  seorang laki-laki yang lebih muda baik yang sudah dikenal atau memiliki hubungan yang
dekat. Istilah pak etek diterjemahkan ke dalam BSa menjadi uncle. Dalam hal ini, penerjemah  menemukan  padanan  pak  etek  ke  dalam  BSa  menjadi  uncle    yang
berterima dalam BSa. Data 91 anak daro diterjemahkan menjadi anak daro. Anak daro adalah
sebutan  untuk  pengantin  wanita  di  Minangkabau,  Sumatera  Barat.  Pakaian tradisional  yang  dipakai  anak  daro  dengan  suntiang  di  kepala    menjadi  ciri  khas
helat  perkawinan  di  daerah  Minangkabau.  Suntiang  adalah  hiasan  kepala pengantin perempuan yang besar berwarna keemasan atau keperakan.  Pemakaian
suntiang  ini  digunakan  secara  turun  temurun,  selain  baju  adatnya  baju  kurung panjang dan sarung balapak. Suntiang yang dipakai secara umum sekarang biasa
disebut suntiang gadang.  Keindahan Suntiang diawali dengan susunan kembang goyang  digunakan  oleh  tiap  pengantin  wanita.  Pada  lapisan  bawah  Suntiang
digunakan kembang goyang yang dinamakan Bungo Sarunai yang terdiri dari tiga hingga  lima  deretan.  Lapisan  kedua  digunakan  kembang  goyang  dinamakan
Bungo Gadang yang juga terdiri dari tiga hingga lima deretan. Terletak paling atas adalah  Kambang  Goyang  dengan  hiasan-hiasan  lainnya  yang  disebut  Kote-kote.
Di  bagian  belakang  sanggul  terdapat  Tatak  Kondai  dan  Pisang  Saparak  yang menutupi sanggul bagian belakang. Sedangkan di dahi pengantin wanita terdapat
Universitas Sumatera Utara
Laca,  dan  Ralia  di  bagian  telinga.  Berat  sunting  mencapai  beberapa   kilogram sebab terbuat dari alumunium dan besi-besi, ada yang terbuat dari emas, dan harus
ditancapkan  satu  persatu  pada  rambut  mempelai  wanita  yang  beratnya  bisa mencapai  3,5-5  kg.   penerjemah  menerjemahkan  anak  daro  ke  dalam  BSa
menjadi  anak  daro.  Istilah  BSu  dipertahankan  oleh  penerjemah  ke  dalam  BSa, agar makna dalam BSu tetap ada dalam BSa.
Data  94  mbok  diterjemahkan  menjadi  mbok.  Kata  mbok  adalah  kata sapaan  terhadap  wanita.  Kata  sapaan  ini  memiliki  makna  yang  menunjukkan
strata  yang  rendah  di  dalam  masyarakat.  Dalam  KBBI,  2005:726  menyatakan bahwa  mbok  berarti  kata  sapaan  terhadap  wanita  tua  yang  kedudukan  sosialnya
lebih  rendah  di  depan  yang  menyebutnya.  Dalam  bahasa  Jawa,  kata  mbok memiliki  kesamaan  dengan  kata  mak,  emak  yang  menunjukkan  stratifikasi
sosialnya  rendah.  Maka,  kata  mbok  dapat  dikatakan  sebagai  sapaan  terhadap wanita tua yang memiliki strata sosial yang lebih rendah. Penerjemah menerjemah
mbok  ke  dalam  BSa  menjadi  mbok.  ini  berarti  bahwa  penerjemah mempertahankan istilah BSu ke dalam BSa, agar makna  BSu tetap tersampaikan
dalam BSa.
4.1.4 Organisasi Sosial