Istilah Budaya yang Berkaitan dengan Gelar Sebutan

workers. Tukang pos merupakan orang yang mengantar surat-surat pos. Tukang pos dalam menjalankan tugasnya mengendarai sepeda dan sepeda motor bila jarak yang ditempuh jauh. Penerjemah menerjemahkan tukang pos ke dalam BSa menjadi postal workers. Terjemahan ini sepadan dengan BSu yang berarti orang yang mengumpulkan dan mengirim surat. Sehingga terjemahan ini mudah dipahami oleh BSa. Data 49 penjual martabak diterjemahkan menjadi martabak sellers. Penjual martabak adalah salah satu bagian dari pedagang jajanan yang memiliki pendapatan tidak menetap. Martabak merupakan makanan terbuat dari adonan tepung terigu untuk lapisan luar dan adonan telur, daging giling cincang, dan rempah untuk bagian isi yang kemudian di goreng KBBI, 2005:717. Biasanya para penjual martabak menjual di samping jalan dengan menggunakan gerobak. Penerjemah menerjemahkan penjual martabak ke dalam BSa menjadi martabak sellers. Terjemahan ini sedikit mempertahankan istilah BSu agar tidak mengubah makna ke dalam Bsa, sehingga mudah di pahami oleh pembaca BSa.

4.1.3.2 Istilah Budaya yang Berkaitan dengan Gelar Sebutan

Istilah budaya yang berkaitan dengan gelar sebutan seseorang 16 data. Ke-16 data tersebut adalah data bernomor : 5 7 9 17 23 48 52 58 63 73 74 83 84 87 91 94 No. Data Bahasa sumber Bahasa sasaran 1. 5 Buya Hamka N5M 2009:8. Buya Hamka TLOFT, 2011:8 . 2. 7 Syekh N5M, 2009:7. Syekh TLOFT, 2011:7 3. 9 Dasar ente tidak mengerti seni N5M 2009:163. You don‟t understand art TLOFT, 2011:153 4. 17 Kak Iskandar. N5m 2009:55. Kak Iskandar a term of address that literally means older brothers Universitas Sumatera Utara or sisters TLOFT 20011:256 5. 23 Tauke N5M, 2009:112. Chinese merchant TLOFT 2011:105. 6. 48 Kiai N5M 2009:49. Kiai TLOFT 2001:47. 7. 52 Teuku N5M 2009:46. Teuku TLOFT 2001:44. 8. 58 Santri N5M,2009:77 Student TLOFT,2011:72. 9. 63 Inilah standar gaya ninik mamak-pemuka adat N5M, 2009:88 This was the standard style of the traditional leaders TLOFT, 2011:82. 10. 73 Datuk N5M, 2009:99 Datuk TLOFT, 2011:93. 11. 74 Kakak-kakak N5M, 2009:70. Our seniors TLOFT, 2011:66. 12. 83 Mas N5M 2009:35. Son TLOFT 2001:34. 13. 84 Bung Karno N5M, 2009:27 Soekarno TLOFT, 2011:178 14. 87 Pak Etek punya banyak teman di Mesir yang lulusan Pondok Madani di Jawa Timur N5M, 2009:12. Your uncle has a lot of friends in Egypt who have graduated from Madani Pesantren Islamic boarding school in east Java TLOFT, 2011:11. 15. 91 Kepalanya disongkok oleh topi yang mirip kipas tangan anak daro di pelaminan N5M, 2009:401. The hat on his head resembled the hand-held fan used by anak daro on wedding stages TLOFT, 2011:379. 16. 94 Mbok N5M, 2009:121 Mbok TLOFT, 2011:113 Data 5 Buya Hamka diterjemahkan menjadi Buya Hamka. Hamka merupakan singkatan dari Haji Abdul Malik Karim Amrullah. Dia adalah seorang ulama, sastrawan, sejarawan, dan juga politikus yang sangat terkenal di Indonesia. Dia dilahirkan di kampung Molek, Maninjau, Sumatera Barat, tanggal 17 Februari 1908. Di samping itu, dia juga seorang otodidak dalam bidang ilmu pengetahuan seperti filsafat, sastra, sejarah, sosiologi dan politik baik Islam maupun Barat. Pada tahun 1927, dia bekerja sebagai guru agama di Perkebunan Tebing Tinggi, Medan dan guru agama di Padang Panjang pada tahun 1929. Kemudian dia dilantik sebagai dosen di Universitas Islam, Jakarta dan Universitas Muhammadiyah, Padang Panjang dari tahun 1957 sampai tahun 1958. Setelah itu, dia di angkat menjadi rektor Perguruan Tinggi Islam, Jakarta dan Profesor Universitas Sumatera Utara Universitas Mustopo, Jakarta. Sejak perjanjian Roem-Royen 1949, dia pindah ke Jakarta dan memulai kariernya sebagai pegawai di Departemen Agama pada masa KH Abdul Wahid Hasyim. Pada waktu itu, dia sering memberikan kuliah di berbagai perguruan tinggi Islam di Tanah Air. Dari tahun 1951 sampai tahun 1960, dia menjabat sebagai Pegawai Tinggi Agama oleh Menteri Agama Indonesia. Pada 26 Juli 1977 Menteri Agama Indonesia, Prof. Dr. Mukti Ali, melantiknya sebagai Ketua Umum Majlis Ulama Indonesia. Oleh karena ketenarannya itu, dia berikan sebutan atau panggilan Buya, yaitu panggilan untuk orang Minangkabau yang berasal dari kata abi, abuya dalam bahasa arab, yang berarti ayahku, atau seseorang yang dihormati. Sehingga, dia disebut sebagai Buya Hamka http:biografi.rumus.web.idbiografi-buya-hamka, diakses tanggal 7 April 2013 .Penerjemah menerjemahkan Buya ke dalam BSa menjadi Buya. Istilah ini dalam BSu tetap di pertahankan oleh penerjemah karena istilah ini tidak terdapat dalam BSa. Data 7 Syekh diterjemahkan menjadi syekh. Syekh adalah kata dari bahasa Arab yang berarti kepala suku, pemimpin, tetua, atau ahli agama Islam. Istri atau anak seorang Syekh sering disebut Syeikha. Di Timur Tengah, istilah Syekh secara harfiah berarti orang yang lanjut usianya, yang mana pengertian ini digunakan dalam bahasa Arab. Pada akhirnya pengertian ini berkembang menjadi gelar yang artinya menjadi pemimpin, tetua atau bangsawan, terutama di Jazirah Arab dimana Shaikh telah menjadi gelar tradisional pemimpin suku Badui pada beberapa abad terakhir. Pemakaian sebagai tetua juga digunakan oleh Arab Kristen, yang mana menunjukan bahwa pemakaian tersebut tidak tergantung pada agama tertentu. Di Teluk Persia, gelar ini digunakan oleh para pemimpin Universitas Sumatera Utara masyarakat, yang dapat berupa para manajer atau pejabat tinggi, pemilik perusahaan besar, atau pemimpin lokal. Para anggota keluarga kerajaan Kuwait, yaitu keluarga al-Sabah, dan keluarga bangsawan Bahrain dan Qatar juga menggunakan gelar Syekh, sebagaimana juga sebagian besar keluarga bangsawan negara-negara di Teluk Persia. Di Afrika, gelar tersebut digunakan oleh sebagian penguasa muslim di keluarga kerajaan Ethiopia, para penguasa Bela Shangul, dan para bangsawan muslim suku-suku Wollo, Tigray dan Eritrea. Secara khusus, dalam agama Islam gelar tersebut juga digunakan untuk menyebut ahli-ahli agama Islam di berbagai bidang, seperti para faqih, mufti, dan muhaddith. Dalam tarekat Sufi, Syekh adalah gelar kehormatan bagi seseorang yang telah memperoleh izin pemimpin tarekat untuk mengajarkan, membimbing dan mengangkat para murid dari tarekat tersebut. Di Indonesia, gelar Syekh biasanya digunakan oleh para muballigh keturunan Arab atau para ulama besar dan ahli agama Islam, baik yang menyebarkan ajaran berdasarkan faham Ahlus Sunnah wal Jamaah maupun yang menyebarkan faham yang bersifat tasawuf http:id.wi kipedia.orgwikiSyekh, diakses tanggal 7 April 2013. Penerjemah menerjemahkan syekh ke dalam BSa menjadi syekh. Ini berarti bahwa penerjemah tetap mempertahankan istilah BSu ke dalam BSa, agar istilah dalam BSu diperkenalkan dan mudah di menegrti ke dalam BSa. Data 9 Ente diterjemahkan menjadi you. Ente disebut juga anta yang berarti kamu KBBI, 2005:55 . Kata sapaan ini digunakan kepada lawan bicara yang memiliki umur yang sama atau umur yang lebih muda dan tidak untuk sapaan kepada orang yang lebih tua. Istilah ini diterjemahkan ke dalam Bsa menjadi you. Ini berarti bahwa kata ente memiliki padanan dalam BSa, you yang Universitas Sumatera Utara berarti kamu. Terjemahan ini berterima dalam BSa. Data 17, 74 kakkakak diterjemahkan menjadi Kakour seniors, data 83 Mas diterjemahkan menjadi son, dan data 84 bung Karno diterjemahkan menjadi Soekarno. Ke empat data ini memiliki kesamaan makna untuk sebutan terhadap laki-laki, tetapi khusus istilah kakkakak dapat ditunjukkan untuk sebutan laki-laki atau perempuan. Sebutan untuk kakkakak ditunjukkan untuk panggilan terhadap saudara tua; laki- laki atau perempuan yang lebih tua; panggilan kepada suami KBBI, 2005:491. Sebutan ini sering digunakan dalam komunikasi sehari-hari terhadap orang yang memiliki usia lebih tua dan posisi lebih tinggi serta ditunjukkan untuk panggilan secara keseluruhan yang menandakan hubungan yang sangat dekatakrab dan penghormatan kepada abang, kakak atau sahabat. Selain itu, sebutan ini juga merupakan panggilan seorang isteri terhadap suami yang menunjukkan rasa sayang kepada suaminya. Sementara sebutan untuk mas merupakan bahasa yang berasal dari bahasa Jawa yang berarti kata sapaan untuk saudara tua laki-laki atau laki-laki yang dianggap lebih tua; kata sapaan hormat untuk laki-laki, tanpa memandang usia; panggilan karib istri kepada suami atau disebut juga sebagai panggilan untuk abang; kak KBBI, 2005:717. kadang-kadang kata mas digunakan kepada orang-orang yang belum dikenal. Oleh karena itu, mas ini dimaksudkan untuk panggilan hormat untuk laki-laki. sebutan untuk bung ditunjukan untuk panggilan terhadap abang yang sudah akrab laki-laki. Dan sebutan untuk bung memiliki makna bahwa seseorang telah dikenal baik sikap, perbuatan atau bahkan karyanya. Ini menandakan bahwa adanya keakraban kepada orang yang disebutkan, dianggap sebagai kawan, bapak atau guru, sebutan ini khusus untuk laki-laki. Universitas Sumatera Utara Dari pernyataan di atas, dapat dikatakan bahwa sebutan untuk mas dan bung merupakan sebutan akrab terhadap laki-laki dan kakkakak sebutan untuk laki-laki atau perempuan yang menandakan rasa hormat. Ke empat istilah tersebut penerjemah menerjemahkan berbeda-beda. Istilah kakkakak diterjemahkan ke dalam BSa menjadi kakour seniors. Dalam hal ini, penerjemah mempertahankan istilah BSu ke dalam BSa dan juga menyesuaikan penggunaan istilah tersebut dengan menerjemahkan our seniors dengan maksud agar pembaca BSa mudah memahaminya. Sementara, istilah mas diterjemahkan ke dalam BSa menjadi son. Son adalah anak laki-laki atau sebuah panggilan yang digunakan oleh laki-laki yang lebih tua terhadap laki-laki yang muda Hornby, 1995:1132. Ini berarti bahwa mas dan son menunjukkan panggilan kepada laki-laki, sehingga terjemahan kata son berterima dalam BSa. Dan istilah bung Karno diterjemahkan menjadi Soekarno. Ini berarti bahwa penerjemah langsung menggunakan nama orang tanpa menerjemahkan kata bung dengan tujuan agar pembaca BSa dapat langsung memahaminya dan tidak terjadi perubahan makna BSu ke dalam BSa. Data 23 tauke diterjemahkan menjadi chinese merchant. Tauke adalah majikan yang mempunyai perusahaan dan lain sebagainya KBBI, 2005:1149. Tauke ini menggambarkan posisi atau derajat ekonomi yang lebih tinggi dari orang lain. Ia memiliki modal dan usaha besar yang dapat mempekerjakan orang dan memiliki penghasilan yang besar, sehingga ia disebut sebagai tauke saudagar. Penerjemah menerjemahkan tauke ke dalam BSa menjadi Chinese merchant. Terjemahan ini menambahkan informasi ke dalam BSa, karena biasanya istilah tauke ini digunakan untuk orang-orang Cina yang memiliki usaha besar sebagai pedagang atau pengusaha, sehingga terjemahan ini ditambahkan Universitas Sumatera Utara penjelasan agar mudah dipahami oleh pembaca BSa. Data 48 kiai diterjemahkan menjadi kiai. Sebutan kiai dahulu diberikan kepada laki-laki yang berusia lanjut, arif dah dihormati. Namun, pengertian kiai telah mengalami transfromasi makna, yakni diberikan kepada pendiri dan pemimpin sebuah pondok pesantren yang membuktikan hidupnya demi Allah serta menyebarluaskan dan memperdalam ajaran-ajaran dan pandangan islam melalui kegiatan pendidikan. Oleh karenanya, sebutan kiai senantiasa berhubungan dengan suatu gelar yang menekankan kemuliaan dan pengakuan yang diberikan secara suka rela kepada ulama, pemimpin masyarakat setempat sebagai sebuah tanda kehormatan bagi kehidupan sosial Ziemek, 1986. Sehingga, dapat dikatakan kiai adalah pemimpin ulama Islam yang dipandang masyarakat mempunyai kharisma, baik sebagai pemimpin pesantren atau bukan sebagai pemimpin pesantren Sukamto, 1999. Dalam KBBI, 2005:565 menyatakan bahwa Kiai adalah sebutan bagi alim ulama cerdik pandai dalam agama Islam. Penerjemah menerjemahkan kiai ke dalam BSa menjadi kiai. Ini berarti bahwa penerjemah mempertahankan istilah BSu ke dalam BSa, agar makna dalam BSu tetap tersampaikan ke dalam BSa. Data 52 Teuku diterjemahkan menjadi Teuku. Teuku adalah gelar ningrat atau bangsawan, khusus untuk kaum pria suku Aceh yang memiliki kekuasaan memimpin wilayah nanggroë atau kenegerian. Teuku adalah seorang hulubalang atau ulèë balang dalam bahasa Acehnya. Sama seperti tradisi budaya patrilineal lainnya, gelar Teuku bersifat turun menurun, seorang anak laki-laki diberi gelar Teuku, bilamana ayahnya juga memiliki gelar Teuku http:id.wikipedia.orgwikiTeuku, diakses tanggal 8 April 2013. Penerjemah menerjemahkan Teuku ke dalam BSa menjadi Teuku. Ini berarti bahwa istilah Universitas Sumatera Utara Teuku tetap dipertahankan oleh penerjemah ke dalam BSa karena istilah ini tidak terdapat dalam BSa. Data 58 santri diterjemahkan menjadi student. santri adalah sebutan bagi murid yang mengikuti pendidikan di pondok pesantren. Pondok Pesantren adalah sekolah pendidikan umum yang persentasi ajarannya lebih banyak ilmu-ilmu pendidikan agama Islam. Dalam KBBI, 2005:997 Santri adalah orang yang mendalami agama Islam; orang yang beribadat dengan sugguh- sungguh; orang saleh. Maka dapat dikatakan bahwa santri merupakan murid yang mendalami agama Islam dan tinggal di pondok pesantren. Penerjemah menerjemahkan santri ke dalam BSa menjadi student. Terjemahan ini memiliki sedikit perbedaan dalam BSu karena istilah santri di khususkan untuk murid yang mendalami agama Islam. Sementara kata student dalam BSa menunjukkan makna secara umum. Ini dapat diartikan bahwa istilah santri tidak terdapat istilah yang spesifik dalam BSa. Namun, secara umum istilah santri dalam BSu dan student dalam BSa bermakna sebagai murid yang belajar, sehingga terjemahan student mudah dipahami dalam BSa. Data 63 ninik mamak-pemuka adat diterjemahkan menjadi traditional leaders. Ninik mamak atau yang lebih dikenal dengan nama Penghulu adalah pemimpin adat fungsional adat di Minangkabau. Jabatan Ninik Mamak adalah sebagai pemegang sako datuk datuak secara turun temurun menurut garis keterunan ibu dalam sistem matrilineal. Sebagai pemimpin adat maka ia memelihara, menjaga, mengawasi, mengurusi, dan menjalankan seluk beluk adat Gani, 2002. Ia adalah pemimpin dan pelindung kaumnya atau anak kemenakannya menurut sepanjang adat. Ninik Mamak memupunyai kedudukan yang lebih tinggi dibanding jabatan lainnya yang ada dalam masyarakat, Universitas Sumatera Utara merupakan tempat sandaran dan tempat bertanya tentang berbagai permasalahan yang dihadapi warga dalam suatu nagari. Tugas pokok seorang Ninik Mamak adalah untuk memelihara memimpin anak kemanakannya, maksudnya seorang Ninik Mamak mempunyai kepedulian yang tinggi terhadap anak dan kemanakan. Terhadap anaknya sendiri dia pangku, kemenakannya ia bimbing dan selanjutnya ia arif pula terhadap orang kampungnya yang harus ditenggang atau diperhatikan dengan adat-istiadat yang berlaku. Sifat-sifat yang harus dimiliki oleh Ninik Mamak adalah: 1 Siddiq benar, seorang penghulu atau Ninik Mamak yang telah diangkat oleh masyarakat harus bersifat benar, tidak bersifat dusta karena kepadanya diserahkan segala peroalan anak kemanakan baik mental maupun spiritual dan mengurus masyarakat kaumnya. 2 Tabligh menyampaikan, menjadi tugas Ninik Mamak untuk menyampaikan kepada anak kemenakan yang dipimpinnya tentang suruhan dan larangan yang harus diketahui dan diamalkan oleh anak kemanakannya. 3 Amanah kepercayaan, dipercaya lahir dan bathin, seorang Ninik Mamak hendaklah bersifat jujur, lurus, benar, tidak menipu dan tidak lain di mulut di hati, karena hal itu dapat merugikan masyarakat anak kemenakan dan kaumnya. 3 Fathonah berilmu dan cerdas, seorang Ninik Mamak tidak boleh bodoh atau dungu. Kecerdasan dapat memiliki seseorang dengan menuntut ilmu pengetahuan baik itu ilmu agama, ilmu adat- istiadat, maupun ilmu pengetahuan umum lainnya. Ilmu yang dimiliki tersebut dapat dipergunakan untuk memimpin masyarakat, anak kemenakan ke arah untuk mencapai kemakmuran lahir dan bathin. Maka dapat dikatakan bahwa seorang Ninik Mamak adalah tokoh yang menjadi panutan yang sangat berperan di tengah-tengah lingkungan anak kemanakan, terutama dalam menyelesaikan Universitas Sumatera Utara berbagai masalah, seperti sengketa, baik yang timbul dalam kaum sendiri, antar kaum dalam suku atau antarnagari yang sama atau berbeda. Penerjemah menerjemahkan Ninik Mamak ke dalam BSa menjadi tradional leaders. Terjemahan ini menunjukkan bahwa penerjemah menggeneralisasi istilah ini ke dalam BSa, agar mudah dipahami oleh pembaca BSa. Data 73 Datuk diterjemahkan menjadi datuk. Datuk merupakan gelar kehormatan bagi orang yang dituakan berpangkat tinggi, tinggi martabatnya; penguhulu adat KBBI, 2005:240. Datuk yang dalam dialek Minang dilafalkan Datuak, adalah gelar adat yang diberikan kepada seseorang melalui kesepakatan suatu kaum atau suku yang ada di wilayah Minangkabau, Sumatra Barat dan selanjutnya disetujui sampai ke tingkat rapat adat oleh para tokoh pemuka adat setempat yang di sebut sebagai Kerapatan Adat Nagari KAN. Sebelum gelar ini disandang seseorang, mesti dilakukan suatu upacara adat atau malewakan gala Bahasa Minang, dengan sekurangnya memotong seekor kerbau dan kemudian diadakan jamuan makan. Dan jika calon datuk tersebut tidak mampu untuk mengadakan acara tersebut, maka dia tidak berhak untuk menyandang gelar datuk tersebut. Pewarisan gelar datuk dalam tradisi Minangkabau dapat diwariskan menurut sistem matrilineal. Bila seorang datuk meninggal dunia, gelar datuk tersebut dapat diberikan kepada saudara laki-lakinya, atau keponakan kemenakan yang paling dekat hubungan kekerabatannya dari garis ibu. http:id.wikipedia.orgwikiDatuk, diakses tanggal 9 April 2013. Penerjemah menerjemahkan Datuk ke dalam BSa menjadi Datuk. Terjemahan ini mempertahankan istilah BSu, karena istilah Datuk tidak terdapat dalam BSa, sehingga makna yang terkandung dalam BSu tetap ada dalam BSa. Data 87 pak Universitas Sumatera Utara etek diterjemahkan ke dalam BSa menjadi uncle. Pak etek dalam bahasa Minangkabau berarti sebagai panggilan kepada laki-laki yang lebih muda dari ayah, sementara panggilan untuk laki-laki yang lebih muda dari pihak ibu disebut mak etek dan bila panggilan untuk perempuan yang lebih muda dari ibu disebut etek. Panggilan pak etek ini untuk menunjukkan penghargaan terhadap seorang laki-laki yang lebih muda baik yang sudah dikenal atau memiliki hubungan yang dekat. Istilah pak etek diterjemahkan ke dalam BSa menjadi uncle. Dalam hal ini, penerjemah menemukan padanan pak etek ke dalam BSa menjadi uncle yang berterima dalam BSa. Data 91 anak daro diterjemahkan menjadi anak daro. Anak daro adalah sebutan untuk pengantin wanita di Minangkabau, Sumatera Barat. Pakaian tradisional yang dipakai anak daro dengan suntiang di kepala menjadi ciri khas helat perkawinan di daerah Minangkabau. Suntiang adalah hiasan kepala pengantin perempuan yang besar berwarna keemasan atau keperakan. Pemakaian suntiang ini digunakan secara turun temurun, selain baju adatnya baju kurung panjang dan sarung balapak. Suntiang yang dipakai secara umum sekarang biasa disebut suntiang gadang. Keindahan Suntiang diawali dengan susunan kembang goyang digunakan oleh tiap pengantin wanita. Pada lapisan bawah Suntiang digunakan kembang goyang yang dinamakan Bungo Sarunai yang terdiri dari tiga hingga lima deretan. Lapisan kedua digunakan kembang goyang dinamakan Bungo Gadang yang juga terdiri dari tiga hingga lima deretan. Terletak paling atas adalah Kambang Goyang dengan hiasan-hiasan lainnya yang disebut Kote-kote. Di bagian belakang sanggul terdapat Tatak Kondai dan Pisang Saparak yang menutupi sanggul bagian belakang. Sedangkan di dahi pengantin wanita terdapat Universitas Sumatera Utara Laca, dan Ralia di bagian telinga. Berat sunting mencapai beberapa kilogram sebab terbuat dari alumunium dan besi-besi, ada yang terbuat dari emas, dan harus ditancapkan satu persatu pada rambut mempelai wanita yang beratnya bisa mencapai 3,5-5 kg. penerjemah menerjemahkan anak daro ke dalam BSa menjadi anak daro. Istilah BSu dipertahankan oleh penerjemah ke dalam BSa, agar makna dalam BSu tetap ada dalam BSa. Data 94 mbok diterjemahkan menjadi mbok. Kata mbok adalah kata sapaan terhadap wanita. Kata sapaan ini memiliki makna yang menunjukkan strata yang rendah di dalam masyarakat. Dalam KBBI, 2005:726 menyatakan bahwa mbok berarti kata sapaan terhadap wanita tua yang kedudukan sosialnya lebih rendah di depan yang menyebutnya. Dalam bahasa Jawa, kata mbok memiliki kesamaan dengan kata mak, emak yang menunjukkan stratifikasi sosialnya rendah. Maka, kata mbok dapat dikatakan sebagai sapaan terhadap wanita tua yang memiliki strata sosial yang lebih rendah. Penerjemah menerjemah mbok ke dalam BSa menjadi mbok. ini berarti bahwa penerjemah mempertahankan istilah BSu ke dalam BSa, agar makna BSu tetap tersampaikan dalam BSa.

4.1.4 Organisasi Sosial