workers. Tukang pos merupakan orang yang mengantar surat-surat pos. Tukang pos dalam menjalankan tugasnya mengendarai sepeda dan sepeda motor bila jarak
yang ditempuh jauh. Penerjemah menerjemahkan tukang pos ke dalam BSa menjadi postal workers. Terjemahan ini sepadan dengan BSu yang berarti orang
yang mengumpulkan dan mengirim surat. Sehingga terjemahan ini mudah dipahami oleh BSa. Data 49 penjual martabak diterjemahkan menjadi martabak
sellers. Penjual martabak adalah salah satu bagian dari pedagang jajanan yang memiliki pendapatan tidak menetap. Martabak merupakan makanan terbuat dari
adonan tepung terigu untuk lapisan luar dan adonan telur, daging giling cincang, dan rempah untuk bagian isi yang kemudian di goreng KBBI,
2005:717. Biasanya para penjual martabak menjual di samping jalan dengan menggunakan gerobak. Penerjemah menerjemahkan penjual martabak ke dalam
BSa menjadi martabak sellers. Terjemahan ini sedikit mempertahankan istilah BSu agar tidak mengubah makna ke dalam Bsa, sehingga mudah di pahami oleh
pembaca BSa.
4.1.3.2 Istilah Budaya yang Berkaitan dengan Gelar Sebutan
Istilah budaya yang berkaitan dengan gelar sebutan seseorang 16 data. Ke-16 data tersebut adalah data bernomor :
5 7
9 17 23 48 52 58 63 73 74 83 84 87 91 94
No. Data Bahasa sumber
Bahasa sasaran 1.
5
Buya Hamka
N5M 2009:8.
Buya Hamka
TLOFT, 2011:8
.
2. 7
Syekh N5M, 2009:7. Syekh TLOFT, 2011:7
3. 9
Dasar ente tidak mengerti seni N5M 2009:163.
You don‟t understand art
TLOFT, 2011:153 4.
17
Kak Iskandar. N5m 2009:55. Kak Iskandar a term of address
that literally means older brothers
Universitas Sumatera Utara
or sisters TLOFT 20011:256
5. 23
Tauke N5M, 2009:112.
Chinese merchant TLOFT
2011:105. 6.
48 Kiai N5M 2009:49.
Kiai TLOFT 2001:47.
7. 52
Teuku N5M 2009:46. Teuku TLOFT 2001:44.
8. 58
Santri N5M,2009:77 Student TLOFT,2011:72.
9. 63
Inilah standar
gaya ninik
mamak-pemuka adat N5M, 2009:88
This was the standard style of the traditional leaders
TLOFT, 2011:82.
10. 73 Datuk N5M, 2009:99
Datuk TLOFT, 2011:93.
11. 74 Kakak-kakak N5M, 2009:70.
Our seniors
TLOFT, 2011:66.
12. 83 Mas N5M 2009:35.
Son TLOFT 2001:34.
13. 84
Bung Karno N5M, 2009:27 Soekarno TLOFT, 2011:178
14. 87 Pak Etek punya banyak teman
di Mesir yang lulusan Pondok Madani di Jawa Timur
N5M, 2009:12.
Your uncle has a lot of friends in Egypt who have graduated
from Madani
Pesantren Islamic boarding school in
east Java TLOFT, 2011:11. 15. 91
Kepalanya disongkok oleh topi yang mirip kipas tangan anak
daro di
pelaminan N5M,
2009:401. The hat on his head resembled
the hand-held fan used by anak daro
on wedding
stages TLOFT, 2011:379.
16. 94 Mbok N5M, 2009:121
Mbok TLOFT, 2011:113
Data 5 Buya Hamka diterjemahkan menjadi Buya Hamka. Hamka merupakan singkatan dari Haji Abdul Malik Karim Amrullah. Dia adalah seorang
ulama, sastrawan, sejarawan, dan juga politikus yang sangat terkenal di Indonesia. Dia dilahirkan di kampung Molek, Maninjau, Sumatera Barat, tanggal 17 Februari
1908. Di samping itu, dia juga seorang otodidak dalam bidang ilmu pengetahuan seperti filsafat, sastra, sejarah, sosiologi dan politik baik Islam maupun Barat.
Pada tahun 1927, dia bekerja sebagai guru agama di Perkebunan Tebing Tinggi, Medan dan guru agama di Padang Panjang pada tahun 1929. Kemudian dia
dilantik sebagai dosen di Universitas Islam, Jakarta dan Universitas Muhammadiyah, Padang Panjang dari tahun 1957 sampai tahun 1958. Setelah itu,
dia di angkat menjadi rektor Perguruan Tinggi Islam, Jakarta dan Profesor
Universitas Sumatera Utara
Universitas Mustopo, Jakarta. Sejak perjanjian Roem-Royen 1949, dia pindah ke Jakarta dan memulai kariernya sebagai pegawai di Departemen Agama pada masa
KH Abdul Wahid Hasyim. Pada waktu itu, dia sering memberikan kuliah di berbagai perguruan tinggi Islam di Tanah Air. Dari tahun 1951 sampai tahun
1960, dia menjabat sebagai Pegawai Tinggi Agama oleh Menteri Agama Indonesia. Pada 26 Juli 1977 Menteri Agama Indonesia, Prof. Dr. Mukti Ali,
melantiknya sebagai Ketua Umum Majlis Ulama Indonesia. Oleh karena ketenarannya itu, dia berikan sebutan atau panggilan Buya, yaitu panggilan untuk
orang Minangkabau yang berasal dari kata abi, abuya dalam bahasa arab, yang berarti ayahku, atau seseorang yang dihormati. Sehingga, dia disebut sebagai
Buya Hamka http:biografi.rumus.web.idbiografi-buya-hamka, diakses tanggal 7 April 2013 .Penerjemah menerjemahkan Buya ke dalam BSa menjadi Buya.
Istilah ini dalam BSu tetap di pertahankan oleh penerjemah karena istilah ini tidak terdapat dalam BSa.
Data 7 Syekh diterjemahkan menjadi syekh. Syekh adalah kata dari
bahasa Arab yang berarti kepala suku, pemimpin, tetua, atau ahli agama Islam.
Istri atau anak seorang Syekh sering disebut Syeikha. Di Timur Tengah, istilah
Syekh secara harfiah berarti orang yang lanjut usianya, yang mana pengertian ini digunakan dalam bahasa Arab. Pada akhirnya pengertian ini berkembang menjadi
gelar yang artinya menjadi pemimpin, tetua atau bangsawan, terutama di Jazirah Arab dimana Shaikh telah menjadi gelar tradisional pemimpin suku Badui pada
beberapa abad terakhir. Pemakaian sebagai tetua juga digunakan oleh Arab Kristen, yang mana menunjukan bahwa pemakaian tersebut tidak tergantung pada
agama tertentu. Di Teluk Persia, gelar ini digunakan oleh para pemimpin
Universitas Sumatera Utara
masyarakat, yang dapat berupa para manajer atau pejabat tinggi, pemilik perusahaan besar, atau pemimpin lokal. Para anggota keluarga kerajaan Kuwait,
yaitu keluarga al-Sabah, dan keluarga bangsawan Bahrain dan Qatar juga menggunakan gelar Syekh, sebagaimana juga sebagian besar keluarga bangsawan
negara-negara di Teluk Persia. Di Afrika, gelar tersebut digunakan oleh sebagian penguasa muslim di keluarga kerajaan Ethiopia, para penguasa Bela Shangul, dan
para bangsawan muslim suku-suku Wollo, Tigray dan Eritrea. Secara khusus, dalam agama Islam gelar tersebut juga digunakan untuk menyebut ahli-ahli agama
Islam di berbagai bidang, seperti para faqih, mufti, dan muhaddith. Dalam tarekat Sufi, Syekh adalah gelar kehormatan bagi seseorang yang telah memperoleh izin
pemimpin tarekat untuk mengajarkan, membimbing dan mengangkat para murid dari tarekat tersebut. Di Indonesia, gelar Syekh biasanya digunakan oleh para
muballigh keturunan Arab atau para ulama besar dan ahli agama Islam, baik yang menyebarkan
ajaran berdasarkan
faham Ahlus
Sunnah wal Jamaah maupun yang menyebarkan faham yang bersifat tasawuf http:id.wi
kipedia.orgwikiSyekh, diakses
tanggal 7
April 2013.
Penerjemah menerjemahkan syekh ke dalam BSa menjadi syekh. Ini berarti bahwa penerjemah
tetap mempertahankan istilah BSu ke dalam BSa, agar istilah dalam BSu diperkenalkan dan mudah di menegrti ke dalam BSa.
Data 9 Ente diterjemahkan menjadi you. Ente disebut juga anta yang berarti kamu KBBI, 2005:55 . Kata sapaan ini digunakan kepada lawan bicara
yang memiliki umur yang sama atau umur yang lebih muda dan tidak untuk sapaan kepada orang yang lebih tua. Istilah ini diterjemahkan ke dalam Bsa
menjadi you. Ini berarti bahwa kata ente memiliki padanan dalam BSa, you yang
Universitas Sumatera Utara
berarti kamu. Terjemahan ini berterima dalam BSa. Data 17, 74 kakkakak diterjemahkan menjadi Kakour seniors, data 83 Mas diterjemahkan menjadi
son, dan data 84 bung Karno diterjemahkan menjadi Soekarno. Ke empat data ini memiliki kesamaan makna untuk sebutan terhadap laki-laki, tetapi khusus
istilah kakkakak dapat ditunjukkan untuk sebutan laki-laki atau perempuan. Sebutan untuk kakkakak ditunjukkan untuk panggilan terhadap saudara tua; laki-
laki atau perempuan yang lebih tua; panggilan kepada suami KBBI, 2005:491. Sebutan ini sering digunakan dalam komunikasi sehari-hari terhadap orang yang
memiliki usia lebih tua dan posisi lebih tinggi serta ditunjukkan untuk panggilan secara keseluruhan yang menandakan hubungan yang sangat dekatakrab dan
penghormatan kepada abang, kakak atau sahabat. Selain itu, sebutan ini juga merupakan panggilan seorang isteri terhadap suami yang menunjukkan rasa
sayang kepada suaminya. Sementara sebutan untuk mas merupakan bahasa yang berasal dari bahasa Jawa yang berarti kata sapaan untuk saudara tua laki-laki atau
laki-laki yang dianggap lebih tua; kata sapaan hormat untuk laki-laki, tanpa memandang usia; panggilan karib istri kepada suami atau disebut juga sebagai
panggilan untuk abang; kak KBBI, 2005:717. kadang-kadang kata mas digunakan kepada orang-orang yang belum dikenal. Oleh karena itu, mas ini
dimaksudkan untuk panggilan hormat untuk laki-laki. sebutan untuk bung ditunjukan untuk panggilan terhadap abang yang sudah akrab laki-laki. Dan
sebutan untuk bung memiliki makna bahwa seseorang telah dikenal baik sikap, perbuatan atau bahkan karyanya. Ini menandakan bahwa adanya keakraban
kepada orang yang disebutkan, dianggap sebagai kawan, bapak atau guru, sebutan ini khusus untuk laki-laki.
Universitas Sumatera Utara
Dari pernyataan di atas, dapat dikatakan bahwa sebutan untuk mas dan bung merupakan sebutan akrab terhadap laki-laki dan kakkakak sebutan untuk
laki-laki atau perempuan yang menandakan rasa hormat. Ke empat istilah tersebut penerjemah menerjemahkan berbeda-beda. Istilah kakkakak diterjemahkan ke
dalam BSa menjadi kakour seniors. Dalam hal ini, penerjemah mempertahankan istilah BSu ke dalam BSa dan juga menyesuaikan penggunaan istilah tersebut
dengan menerjemahkan our seniors dengan maksud agar pembaca BSa mudah memahaminya. Sementara, istilah mas diterjemahkan ke dalam BSa menjadi son.
Son adalah anak laki-laki atau sebuah panggilan yang digunakan oleh laki-laki yang lebih tua terhadap laki-laki yang muda Hornby, 1995:1132. Ini berarti
bahwa mas dan son menunjukkan panggilan kepada laki-laki, sehingga terjemahan kata son berterima dalam BSa. Dan istilah bung Karno diterjemahkan
menjadi Soekarno. Ini berarti bahwa penerjemah langsung menggunakan nama orang tanpa menerjemahkan kata bung dengan tujuan agar pembaca BSa dapat
langsung memahaminya dan tidak terjadi perubahan makna BSu ke dalam BSa. Data 23 tauke diterjemahkan menjadi chinese merchant. Tauke adalah
majikan yang mempunyai perusahaan dan lain sebagainya KBBI, 2005:1149. Tauke ini menggambarkan posisi atau derajat ekonomi yang lebih tinggi dari
orang lain. Ia memiliki modal dan usaha besar yang dapat mempekerjakan orang dan memiliki penghasilan yang besar, sehingga ia disebut sebagai tauke
saudagar. Penerjemah menerjemahkan tauke ke dalam BSa menjadi Chinese merchant. Terjemahan ini menambahkan informasi ke dalam BSa, karena
biasanya istilah tauke ini digunakan untuk orang-orang Cina yang memiliki usaha besar sebagai pedagang atau pengusaha, sehingga terjemahan ini ditambahkan
Universitas Sumatera Utara
penjelasan agar mudah dipahami oleh pembaca BSa. Data 48 kiai diterjemahkan menjadi kiai. Sebutan kiai dahulu diberikan kepada laki-laki yang berusia lanjut,
arif dah dihormati. Namun, pengertian kiai telah mengalami transfromasi makna, yakni diberikan kepada pendiri dan pemimpin sebuah pondok pesantren yang
membuktikan hidupnya demi Allah serta menyebarluaskan dan memperdalam ajaran-ajaran dan pandangan islam melalui kegiatan pendidikan. Oleh karenanya,
sebutan kiai senantiasa berhubungan dengan suatu gelar yang menekankan kemuliaan dan pengakuan yang diberikan secara suka rela kepada ulama,
pemimpin masyarakat setempat sebagai sebuah tanda kehormatan bagi kehidupan sosial Ziemek, 1986. Sehingga, dapat dikatakan kiai adalah pemimpin ulama
Islam yang dipandang masyarakat mempunyai kharisma, baik sebagai pemimpin pesantren atau bukan sebagai pemimpin pesantren Sukamto, 1999. Dalam
KBBI, 2005:565 menyatakan bahwa Kiai adalah sebutan bagi alim ulama cerdik pandai dalam agama Islam. Penerjemah menerjemahkan kiai ke dalam
BSa menjadi kiai. Ini berarti bahwa penerjemah mempertahankan istilah BSu ke dalam BSa, agar makna dalam BSu tetap tersampaikan ke dalam BSa.
Data 52 Teuku diterjemahkan menjadi Teuku. Teuku adalah gelar ningrat atau bangsawan, khusus untuk kaum pria suku Aceh yang memiliki kekuasaan
memimpin wilayah nanggroë atau kenegerian. Teuku adalah seorang hulubalang atau ulèë balang dalam bahasa Acehnya. Sama seperti tradisi budaya patrilineal
lainnya, gelar Teuku bersifat turun menurun, seorang anak laki-laki diberi gelar Teuku,
bilamana ayahnya
juga memiliki
gelar Teuku
http:id.wikipedia.orgwikiTeuku, diakses tanggal 8 April 2013. Penerjemah menerjemahkan Teuku ke dalam BSa menjadi Teuku. Ini berarti bahwa istilah
Universitas Sumatera Utara
Teuku tetap dipertahankan oleh penerjemah ke dalam BSa karena istilah ini tidak terdapat dalam BSa. Data 58 santri diterjemahkan menjadi student. santri adalah
sebutan bagi murid yang mengikuti pendidikan di pondok pesantren. Pondok Pesantren adalah sekolah pendidikan umum yang persentasi ajarannya lebih
banyak ilmu-ilmu pendidikan agama Islam. Dalam KBBI, 2005:997 Santri adalah orang yang mendalami agama Islam; orang yang beribadat dengan sugguh-
sungguh; orang saleh. Maka dapat dikatakan bahwa santri merupakan murid yang mendalami agama Islam dan tinggal di pondok pesantren. Penerjemah
menerjemahkan santri ke dalam BSa menjadi student. Terjemahan ini memiliki sedikit perbedaan dalam BSu karena istilah santri di khususkan untuk murid yang
mendalami agama Islam. Sementara kata student dalam BSa menunjukkan makna secara umum. Ini dapat diartikan bahwa istilah santri tidak terdapat istilah yang
spesifik dalam BSa. Namun, secara umum istilah santri dalam BSu dan student dalam BSa bermakna sebagai murid yang belajar, sehingga terjemahan student
mudah dipahami dalam BSa. Data 63 ninik mamak-pemuka adat diterjemahkan menjadi traditional
leaders. Ninik mamak atau yang lebih dikenal dengan nama Penghulu adalah pemimpin adat fungsional adat di Minangkabau. Jabatan Ninik Mamak adalah
sebagai pemegang sako datuk datuak secara turun temurun menurut garis keterunan ibu dalam sistem matrilineal. Sebagai pemimpin adat maka ia
memelihara, menjaga, mengawasi, mengurusi, dan menjalankan seluk beluk adat Gani, 2002. Ia adalah pemimpin dan pelindung kaumnya atau anak
kemenakannya menurut sepanjang adat. Ninik Mamak memupunyai kedudukan yang lebih tinggi dibanding jabatan lainnya yang ada dalam masyarakat,
Universitas Sumatera Utara
merupakan tempat sandaran dan tempat bertanya tentang berbagai permasalahan yang dihadapi warga dalam suatu nagari. Tugas pokok seorang Ninik Mamak
adalah untuk memelihara memimpin anak kemanakannya, maksudnya seorang Ninik Mamak mempunyai kepedulian yang tinggi terhadap anak dan kemanakan.
Terhadap anaknya sendiri dia pangku, kemenakannya ia bimbing dan selanjutnya ia arif pula terhadap orang kampungnya yang harus ditenggang atau diperhatikan
dengan adat-istiadat yang berlaku. Sifat-sifat yang harus dimiliki oleh Ninik Mamak adalah: 1 Siddiq benar, seorang penghulu atau Ninik Mamak yang
telah diangkat oleh masyarakat harus bersifat benar, tidak bersifat dusta karena kepadanya diserahkan segala peroalan anak kemanakan baik mental maupun
spiritual dan mengurus masyarakat kaumnya. 2 Tabligh menyampaikan, menjadi tugas Ninik Mamak untuk menyampaikan kepada anak kemenakan yang
dipimpinnya tentang suruhan dan larangan yang harus diketahui dan diamalkan oleh anak kemanakannya. 3 Amanah kepercayaan, dipercaya lahir dan bathin,
seorang Ninik Mamak hendaklah bersifat jujur, lurus, benar, tidak menipu dan tidak lain di mulut di hati, karena hal itu dapat merugikan masyarakat anak
kemenakan dan kaumnya. 3 Fathonah berilmu dan cerdas, seorang Ninik Mamak tidak boleh bodoh atau dungu. Kecerdasan dapat memiliki seseorang
dengan menuntut ilmu pengetahuan baik itu ilmu agama, ilmu adat- istiadat, maupun ilmu pengetahuan umum lainnya. Ilmu yang dimiliki tersebut dapat
dipergunakan untuk memimpin masyarakat, anak kemenakan ke arah untuk mencapai kemakmuran lahir dan bathin. Maka dapat dikatakan bahwa seorang
Ninik Mamak adalah tokoh yang menjadi panutan yang sangat berperan di tengah-tengah lingkungan anak kemanakan, terutama dalam menyelesaikan
Universitas Sumatera Utara
berbagai masalah, seperti sengketa, baik yang timbul dalam kaum sendiri, antar kaum dalam suku atau antarnagari yang sama atau berbeda. Penerjemah
menerjemahkan Ninik Mamak ke dalam BSa menjadi tradional leaders. Terjemahan ini menunjukkan bahwa penerjemah menggeneralisasi istilah ini ke
dalam BSa, agar mudah dipahami oleh pembaca BSa. Data 73 Datuk diterjemahkan menjadi datuk. Datuk merupakan gelar
kehormatan bagi orang yang dituakan berpangkat tinggi, tinggi martabatnya; penguhulu adat KBBI, 2005:240. Datuk yang dalam dialek Minang dilafalkan
Datuak, adalah gelar adat yang diberikan kepada seseorang melalui kesepakatan suatu kaum atau suku yang ada di wilayah Minangkabau, Sumatra Barat dan
selanjutnya disetujui sampai ke tingkat rapat adat oleh para tokoh pemuka adat setempat yang di sebut sebagai Kerapatan Adat Nagari KAN. Sebelum gelar ini
disandang seseorang, mesti dilakukan suatu upacara adat atau malewakan gala Bahasa Minang, dengan sekurangnya memotong seekor kerbau dan kemudian
diadakan jamuan makan. Dan jika calon datuk tersebut tidak mampu untuk mengadakan acara tersebut, maka dia tidak berhak untuk menyandang gelar datuk
tersebut. Pewarisan gelar datuk dalam tradisi Minangkabau dapat diwariskan menurut sistem matrilineal. Bila seorang datuk meninggal dunia, gelar datuk
tersebut dapat diberikan kepada saudara laki-lakinya, atau keponakan kemenakan yang paling dekat hubungan kekerabatannya dari garis ibu.
http:id.wikipedia.orgwikiDatuk, diakses tanggal 9 April 2013. Penerjemah menerjemahkan Datuk ke dalam BSa menjadi Datuk. Terjemahan ini
mempertahankan istilah BSu, karena istilah Datuk tidak terdapat dalam BSa, sehingga makna yang terkandung dalam BSu tetap ada dalam BSa. Data 87 pak
Universitas Sumatera Utara
etek diterjemahkan ke dalam BSa menjadi uncle. Pak etek dalam bahasa Minangkabau berarti sebagai panggilan kepada laki-laki yang lebih muda dari
ayah, sementara panggilan untuk laki-laki yang lebih muda dari pihak ibu disebut mak etek dan bila panggilan untuk perempuan yang lebih muda dari ibu disebut
etek. Panggilan pak etek ini untuk menunjukkan penghargaan terhadap seorang laki-laki yang lebih muda baik yang sudah dikenal atau memiliki hubungan yang
dekat. Istilah pak etek diterjemahkan ke dalam BSa menjadi uncle. Dalam hal ini, penerjemah menemukan padanan pak etek ke dalam BSa menjadi uncle yang
berterima dalam BSa. Data 91 anak daro diterjemahkan menjadi anak daro. Anak daro adalah
sebutan untuk pengantin wanita di Minangkabau, Sumatera Barat. Pakaian tradisional yang dipakai anak daro dengan suntiang di kepala menjadi ciri khas
helat perkawinan di daerah Minangkabau. Suntiang adalah hiasan kepala pengantin perempuan yang besar berwarna keemasan atau keperakan. Pemakaian
suntiang ini digunakan secara turun temurun, selain baju adatnya baju kurung panjang dan sarung balapak. Suntiang yang dipakai secara umum sekarang biasa
disebut suntiang gadang. Keindahan Suntiang diawali dengan susunan kembang goyang digunakan oleh tiap pengantin wanita. Pada lapisan bawah Suntiang
digunakan kembang goyang yang dinamakan Bungo Sarunai yang terdiri dari tiga hingga lima deretan. Lapisan kedua digunakan kembang goyang dinamakan
Bungo Gadang yang juga terdiri dari tiga hingga lima deretan. Terletak paling atas adalah Kambang Goyang dengan hiasan-hiasan lainnya yang disebut Kote-kote.
Di bagian belakang sanggul terdapat Tatak Kondai dan Pisang Saparak yang menutupi sanggul bagian belakang. Sedangkan di dahi pengantin wanita terdapat
Universitas Sumatera Utara
Laca, dan Ralia di bagian telinga. Berat sunting mencapai beberapa kilogram sebab terbuat dari alumunium dan besi-besi, ada yang terbuat dari emas, dan harus
ditancapkan satu persatu pada rambut mempelai wanita yang beratnya bisa mencapai 3,5-5 kg. penerjemah menerjemahkan anak daro ke dalam BSa
menjadi anak daro. Istilah BSu dipertahankan oleh penerjemah ke dalam BSa, agar makna dalam BSu tetap ada dalam BSa.
Data 94 mbok diterjemahkan menjadi mbok. Kata mbok adalah kata sapaan terhadap wanita. Kata sapaan ini memiliki makna yang menunjukkan
strata yang rendah di dalam masyarakat. Dalam KBBI, 2005:726 menyatakan bahwa mbok berarti kata sapaan terhadap wanita tua yang kedudukan sosialnya
lebih rendah di depan yang menyebutnya. Dalam bahasa Jawa, kata mbok memiliki kesamaan dengan kata mak, emak yang menunjukkan stratifikasi
sosialnya rendah. Maka, kata mbok dapat dikatakan sebagai sapaan terhadap wanita tua yang memiliki strata sosial yang lebih rendah. Penerjemah menerjemah
mbok ke dalam BSa menjadi mbok. ini berarti bahwa penerjemah mempertahankan istilah BSu ke dalam BSa, agar makna BSu tetap tersampaikan
dalam BSa.
4.1.4 Organisasi Sosial