41
c. Upaya Edukasi MasyarakatMahasiswa
1 Memiliki tanggung jawab guna melakukan partisipasi politik dan kontrol sosial terkait dengan kepentingan publik.
2 Tidak bersikap apatis dan acuh tak acuh. 3 Melakukan kontrol sosial pada setiap kebijakan mulai dari pemerintahan
desa hingga ke tingkat pusatnasional. 4 Membuka
wawasan seluas-luasnya
pemahaman tentang
penyelenggaraan pemerintahan negara dan aspek-aspek hukumnya. 5 Mampu memposisikan diri sebagai subjek pembangunan dan berperan
aktif dalam setiap pengambilan keputusan untuk kepentingan masyarakat luas.
d. Upaya Edukasi LSM Lembaga Swadaya Masyarakat
1 Indonesia Corruption Watch ICW adalah organisasi non-pemerintah yang mengawasi dan melaporkan kepada publik mengenai korupsi di
Indonesia dan terdiri dari sekumpulan orang yang memiliki komitmen untuk memberantas korupsi melalui usaha pemberdayaan rakyat untuk
terlibat melawan praktik korupsi. ICW lahir di Jakarta pada tanggal 21 Juni 1998 di tengah-tengah gerakan reformasi yang menghendaki
pemerintahan pasca-Soeharto yang bebas korupsi. 2 Transparancy International TI adalah organisasi internasional yang
bertujuan memerangi korupsi politik dan didirikan di Jerman sebagai organisasi nirlaba sekarang menjadi organisasi non-pemerintah yang
bergerak menuju organisasi yang demokratik. Publikasi tahunan oleh TI yang terkenal adalah Laporan Korupsi Global. Survei TI Indonesia yang
membentuk Indeks Persepsi Korupsi IPK Indonesia 2004 menyatakan bahwa Jakarta sebagai kota terkorup di Indonesia, disusul Surabaya,
Medan, Semarang dan Batam. Sedangkan survei TI pada 2005, Indonesia berada di posisi keenam negara terkorup di dunia. IPK
Indonesia adalah 2,2 sejajar dengan Azerbaijan, Kamerun, Etiopia, Irak, Libya dan Uzbekistan, serta hanya lebih baik dari Kongo, Kenya,
Pakistan, Paraguay, Somalia, Sudan, Angola, Nigeria, Haiti dan Myanmar. Sedangkan Islandia adalah negara terbebas dari korupsi
Brantas korupsi.blogspot.com
42
5. Permasahan upaya Penanganan Korupsi di Indonesia
Sayangnya sejarah kampanye anti korupsi di seluruh dunia tidak menggembirakan. Di tingkat nasional dan daerah, di tingkat kementerian,
dan di tingkat organisasi seperti kepolisian, upaya anti korupsi besar- besaran sekalipun dan telah tersebar luas dalam masyarakat cendrung
tersendat-sendat, terhenti, dan pada akhirnya mengecewakan. Upaya anti korupsi banyak yang gagal karena pendekatan yang
semata –mata bersifat pendekatan umum, atau terlalu bertumpu pada
himbauan moral. Kadang-kadang upaya anti korupsi dilakukan setengah hati, kadang-kadang upaya anti korupsi itu sendiri berubah menjadi alat
yang kotor untuk menjatuhkan lawan atau menyeret lawan ke dalam penjara.
Untungnya ada juga upaya anti korupsi yang berhasil dan kita dapat menarik pelajaran dari situ. Pelajaran ini adalah: kunci sukses upaya anti
korupsi adalah kita harus punya strategi untuk memberantas korupsi Masduki, Teten: 2002
Penjelasan lainnya faktor yang merupakan kendala dalam upaya pemberantasan korupsi tersebut, yang kita jumpai selama ini meliputi:
a. Belum memadainya sarana dan skill aparat penegak hukum. b. Kejahatan korupsi yang terjadi baru diketahui setelah memakan waktu
yang lama, sehingga para pelaku telah memindahkan, menggunakan dan menghabiskan hasil kejahatan korupsi tersebut, yang berakibat
upaya pengembalian keuangan negara relatif sangat kecil. c. Beberapa kasus besar yang penangannya kurang hati
–hati telah memberi dampak negatif terhadap proses penuntutan perkarannya.
D. Aktivitas Pembelajaran
Model Pembelajaran Problem Based Learning bertujuan merangsang peserta untuk belajar melalui berbagai permasalahan nyata dalam kehidupan
sehari-hari dikaitkan dengan pengetahuan yang telah atau akan dipelajarinya melalui langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut:
1. Mengorientasi peserta pada masalah. Tahap ini untuk memfokuskan peserta mengamati masalah yang menjadi objek pembelajaran.