14
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2 REVITALISASI DAN PENGEMBANGAN NILAI-NILAI
PEMBUKAAN DAN UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945 UUD RI
1945 SELARAS DENGAN DINAMIKA GLOBAL DUNIA
Disusun Dr. Suwarno, M.H.
A. Tujuan
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini, peserta diharapkan dapat : 1. Merevitalisasi dan mengembangkan nilai-nilai Pembukaan dan UUD RI
1945 selaras dengan dinamika global dunia dengan baik. 2. Menganalisis cara-cara merevitalisasi dan mengembangkan nilai-nilai
Pembukaan dan UUD RI 1945 dengan baik. 3. Menganalisis kendala-kendala pengembangan implementasi nilai-nilai
Pembukaan dan UUD RI 1945 ditengah kehidupan global dunia dengan baik.
4. Menganalisi cara mengatasi kendala pengembangan implementasi nilai- nilai Pembukaan dan UUD RI 1945 dengan solutif.
B. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Mampu merevitalisasi dan mengembangkan nilai-nilai Pembukaan dan UUD RI 1945 selaras dengan dinamika global dunia.
2. Mampu menganalisis cara-cara merevitalisasi dan mengembangkan nilai- nilai Pembukaan dan UUD RI 1945 selaras dengan dinamika global dunia.
3. Mampu menganalisis kendala-kendala pengembangan implementasi nilai- nilai Pembukaan dan UUD RI 1945 di tengah kehidupan global dunia.
4. Mampu menganalisis cara mengatasi kendala pengembangan implementasi nilai-nilai Pembukaan dan UUD RI 1945 di tengah kehidupan global dunia.
15
C. Uraian Materi
1. Merevitalisasi dan Mengembangkan Nilai-nilai Pembukaan dan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun
1945 UUD RI 1945 selaras dengan Dinamika Global Dunia
Revitalisasi dalam kamus besar bahasa Indonesia mempunyai arti proses, cara, proses menghidupkan atau menggiatkan kembali.
Merevitalisasi nilai-nilai pembukaan dan UUD RI 1945 berarti dapat diartikan sebagai usaha mengembalikan nilai pembukaan dan UUD RI
1945 kepada subjeknya yaitu sebagai pedoman bagi para penyelenggara pemerintahan.
Pada sisi yang lain revitalisasi juga merupakan bentuk penyadaran bagi masyarakat bahwa kita hidup di Indonesia yang sangat beraneka
ragam dalam berbagai hal tidak hanya agama, bahasa maupun budaya. Hal ini menjadi penting mengingat Pancasila sebagai ideologi bangsa, telah
mulai dilupakan oleh masyarakat. Pembukaan UUD RI 1945 dengan nilai-nilai luhurnya menjadi
suatu kesatuan integral-integratif dengan Pancasila sebagai dasar negara. Jika itu diletakkan kembali, maka kita akan menemukan landasan berpijak
yang sama, menyelamatkan persatuan dan kesatuan nasional yang kini sedang mengalami disintegrasi. Revitalisasi Pancasila sebagai dasar
negara mengandung makna bahwa Pancasila harus diletakkan utuh dengan pembukaan, dieksplorasikan dimensi-dimensi yang melekat
padanya, yaitu : a.
Realitasnya: dalam arti bahwa nilai-nilai yang terkandung di dalamnya
dikonkretisasikan sebagai kondisi cerminan kondisi objektif yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat, suatu rangkaian nilai-nilai
yang bersifat sein im sollen dan sollen im sein .
b. Idealitasnya: dalam arti bahwa idealisme yang terkandung di
dalamnya bukanlah sekedar utopi tanpa makna, melainkan diobjektivasikan sebagai “kata kerja” untuk membangkitkan gairah dan
optimisme para warga masyarakat guna melihat hari depan secara
prospektif, menuju hari esok lebih baik. c.
Fleksibilitasnya: dalam arti bahwa Pancasila bukanlah barang jadi
yang sudah selesai dan mandeg dalam kebekuan dogmatis dan