PT KRAKATAU STEEL PERSERO Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 201031 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain
PT KRAKATAU STEEL PERSERO Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010December 31, 2009
and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010
Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated
47
2. IKHTISAR KEBIJAKAN
AKUNTANSI YANG
PENTING lanjutan 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES continued v. Penerapan standar akuntansi revisi lain
lanjutan v. Adoption of other revised accounting
standards continued
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012 lanjutan:
Effective on or after January 1, 2012 continued:
Kelompok Usaha sedang mengevaluasi dan belum menentukan dampak dari Standar dan
Interpretasi yang direvisi dan yang baru tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasian.
The Group is presently evaluating and has not yet determined the effects of these revised and
new Standards and Interpretations on its consolidated financial statements.
3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN 3. SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY
Pertimbangan Judgments
Penyusunan laporan keuangan konsolidasian Kelompok Usaha mengharuskan manajemen untuk
membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari
pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontinjensi, pada akhir
periode
pelaporan. Ketidakpastian
mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan
penyesuaian material terhadap nilai tercatat pada aset dan liabilitas dalam tahun pelaporan
berikutnya. The preparation of the Group’s consolidated
financial statements requires management to make judgments, estimates and assumptions that affect
the reported amounts of revenues, expenses, assets and liabilities, and the disclosure of
contingent liabilities, at the end of the reporting period. Uncertainty about these assumptions and
estimates could result in outcomes that require a material adjustment to the carrying amount of the
asset and liability affected in future years.
Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi
Kelompok Usaha yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan
keuangan konsolidasian: The following judgments are made by management
in the process of applying the Group’s accounting policies that have the most significant effects on the
amounts recognized in the consolidated financial statements:
Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan Classification of Financial Assets and Liabilities
Kelompok Usaha menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan
liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan terpenuhinya definisi yang ditetapkan PSAK No. 55
Revisi 2006. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan
kebijakan akuntansi Kelompok Usaha seperti diungkapkan pada Catatan 2.g.
The Group determines the classifications of certain assets and liabilities as financial assets and
financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in PSAK No. 55 Revised 2006.
Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the
Group’s accounting policies disclosed in Note 2.g.
PT KRAKATAU STEEL PERSERO Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 201031 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain
PT KRAKATAU STEEL PERSERO Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010December 31, 2009
and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010
Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated
48
3. SUMBER ESTIMASI
KETIDAKPASTIAN lanjutan
3. SOURCE OF
ESTIMATION UNCERTAINTY
continued Pertimbangan lanjutan
Judgments continued
Penyisihan Kerugian atas Penurunan Nilai Piutang Usaha
Allowance for Impairment Losses on Trade Receivables
Kelompok Usaha mengevaluasi akun tertentu jika terdapat informasi bahwa pelanggan tertentu tidak
dapat memenuhi kewajiban keuangannya. Dalam hal tersebut, Kelompok Usaha mempertimbangkan,
berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu
hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan, untuk mencatat provisi yang spesifik
atas jumlah piutang pelanggan guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh
Kelompok Usaha. Provisi yang spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan
informasi yang diterima mempengaruhi jumlah penyisihan kerugian untuk piutang ragu-ragu. Nilai
tercatat piutang usaha Kelompok Usaha sebelum penyisihan kerugian untuk penurunan nilai pada
tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp2.285.730 31 Desember 2010: Rp1.228.301;
1 Januari 201031 Desember 2009: Rp1.680.334. Penjelasan
lebih lanjut
diungkapkan dalam
Catatan 7. The Group evaluates specific accounts where it has
information that certain customers are unable to meet their financial obligations. In these cases, the
Group uses judgment, based on the best available facts and circumstances, including but not limited
to, the length of its relationship with the customer and the customer’s current credit status, to record
specific provisions for customers against amounts due to reduce its receivable amounts that the
Group expects to collect. These specific provisions are re-evaluated and adjusted as additional
information received affects the amounts of allowance for impairment losses on trade
receivables. The carrying amount of the Group’s trade receivables before allowance for impairment
losses as of December 31, 2011 was Rp2,285,730 December 31, 2010: Rp1,228,301; January 1,
2010December 31, 2009: Rp1,680,334. Further details are disclosed in Note 7.
Estimasi dan Asumsi Estimates and Assumptions
Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi
ketidakpastian lain
pada tanggal
pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat
aset dan liabilitas untuk periodetahun berikutnya diungkapkan di bawah ini. Kelompok Usaha
mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan
konsolidasian
disusun. Asumsi
dan situasi
mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar
kendali Kelompok Usaha. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat
terjadinya. The key assumptions concerning the future and
other key sources of estimation uncertainty at the reporting date that have a significant risk of causing
a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial
periodyear are disclosed below. The Group based its assumptions and estimates on parameters
available
when the
consolidated financial
statements were prepared. Existing circumstances and assumptions about future developments may
change due to market changes or circumstances arising beyond the control of the Group. Such
changes are reflected in the assumptions when they occur.
Penyisihan atas Kerugian Penurunan Nilai Piutang Usaha-Evaluasi Kolektif
Allowance for Impairment Losses on Trade Receivables-Collective Assessment
Bila Kelompok Usaha memutuskan bahwa tidak terdapat bukti obyektif atas penurunan nilai pada
evaluasi individual atas piutang usaha, baik yang nilainya signifikan maupun tidak, Kelompok Usaha
menyertakannya dalam kelompok piutang usaha dengan risiko kredit yang serupa karakteristiknya
dan melakukan evaluasi kolektif atas penurunan nilai. Karakteristik yang dipilih mempengaruhi
estimasi arus kas masa depan atas kelompok piutang usaha tersebut karena merupakan indikasi
bagi kemampuan pelanggan untuk melunasi jumlah terhutang.
If the Group determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed
trade receivables, whether significant or not, it includes the asset in a group of financial assets
with similar credit risk characteristics and collectively assesses them for impairment. The
characteristics chosen are relevant to the estimation of future cash flows for groups of such
trade receivables by being indicative of the customers’ ability to pay all amounts due.