PT KRAKATAU STEEL PERSERO Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 201031 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain
PT KRAKATAU STEEL PERSERO Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010December 31, 2009
and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010
Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated
50
3. SUMBER ESTIMASI
KETIDAKPASTIAN lanjutan
3. SOURCE OF
ESTIMATION UNCERTAINTY
continued
Estimasi Masa Manfaat Aset Tetap lanjutan Estimating Useful Lives of Fixed Assets continued
Kelompok Usaha mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 2 sampai dengan 50
tahun. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri dimana Kelompok Usaha
menjalankan
bisnisnya. Perubahan
tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat
mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa
depan mungkin direvisi. Nilai tercatat neto atas aset tetap Kelompok Usaha pada tanggal 31 Desember
2011 adalah sebesar Rp5.644.107 31 Desember 2010: Rp4.389.320; 1 Januari 201031 Desember
2009:
Rp3.378.928. Penjelasan
lebih rinci
diungkapkan dalam Catatan 13. The Group estimates the useful lives of these fixed
assets to be within 2 to 50 years. These are common life expectancies applied in the industries
where the Group conducts its businesses. Changes in the expected level of usage and technological
development could impact the economic useful lives and the residual values of these assets, and
therefore future depreciation charges could be revised. The net carrying amount of the Group’s
fixed assets as of December 31, 2011 was Rp5,644,107 December 31, 2010: Rp4,389,320;
January
1, 2010December
31, 2009:
Rp3,378,928. Further details are disclosed in Note 13.
Pensiun dan Imbalan Kerja Pension and Employees’ Benefits
Biaya program pensiun manfaat pasti dan imbalan jangka panjang lainnya serta nilai kini kewajiban
imbalan kerja ditentukan dengan menggunakan penilaian aktuarial. Penilaian aktuarial melibatkan
penentuan berbagai asumsi, termasuk penentuan tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji masa depan,
tingkat
mortalitas, tingkat
pengunduran diri
karyawan, tingkat kecacatan dan tingkat hasil yang diharapkan dari aset program. Karena kerumitan
penilaian, asumsi yang mendasari dan sifat jangka panjangnya, kewajiban manfaat pasti sangat
sensitif
terhadap perubahan
asumsi-asumsi tersebut. Seluruh asumsi ditelaah setiap akhir
tahun pelaporan. The cost of defined benefit pension plans and other
long-term employee benefits and the present value of the defined benefit obligation are determined
using actuarial valuations. An actuarial valuation involves making various assumptions, which
includes the determination of the discount rate, future salary increases, mortality rates, employee
turn-over rate, disability rate, and the expected rate of return on plan assets. Due to the complexity of
the valuation, the underlying assumptions and its long term nature, a defined benefit obligation is
highly sensitive to changes in these assumptions. All assumptions are reviewed at financial year-end.
Dalam menentukan tingkat diskonto yang sesuai, manajemen memperhitungkan tingkat bunga pada
akhir tahun pelaporan dari obligasi pemerintah dalam Rupiah. Kelompok Usaha menggunakan
tingkat diskonto tunggal untuk masing-masing entitas
dalam Kelompok
Usaha yang
mencerminkan rata-rata
perkiraan jadwal
pembayaran imbalan dan mata uang yang digunakan dalam membayar imbalan. Tingkat
mortalitas adalah berdasarkan tabel mortalita yang tersedia pada publikasi. Tingkat kenaikan gaji masa
depan didasarkan pada rencana kerja jangka panjang Kelompok Usaha yang juga dipengaruhi
oleh tingkat inflasi masa depan yang diharapkan di Negara Indonesia.
In determining the appropriate discount rate, management considers the market yields at year
end on Indonesian Rupiah government bonds. The Group uses a single discount rate for each entity
within the Group that reflects the estimated average timing of benefit payments and the currency in
which the benefits are to be paid. The mortality rate is based on publicly available mortality tables.
Future salary increases is based on the Group long-term business plan which is also influenced by
expected future inflation rates for the country.
PT KRAKATAU STEEL PERSERO Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 201031 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain
PT KRAKATAU STEEL PERSERO Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010December 31, 2009
and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010
Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated
51
3. SUMBER ESTIMASI