Mekanisme Pelaksanaan Pengumuman TBN RI PT

Laporan Tahunan | 2016 | Annual Report PT Asuransi Jasa Indonesia Persero 256 Ik htisar K euangan Laporan M anajemen Pr ofil P erusahaan Tata k elola perusahaan Fungsi P enunjang Bisnis Tanggung Ja wab S osial Perusahaan Laporan K euangan K onsolidasi 2016 Analisa dan P embahasan M anajamen atas K inerja P erusahaan Tata k elola perusahaan The above GCG structure explains the position of the three Company organs in Asuransi Jasindo, namely GMS, BOC and BOD, where each organ has important role in GCG implementation. GMS serves as a forum for Shareholders which has authorities that are not delegated to BOC and BOD. BOD is fully responsible for the management of the Company in accordance with the mandate given, while BOC oversees the management conducted by BOD and gives advices for the Company’s performance to be better. BOC and BOD are appointed and dismissed by the GMS. BOC establishes the Audit Committee and Risk Policy Committee to assist and enhance the oversight function undertaken by BOC. In performing its duties and obligations, each Committee of BOC works in accordance with the scope of duties and responsibilities of the Committee as stipulated by a decision of BOC. In addition to the Committee, BOC is also assisted by the Secretary to BOC in order to assist the implementation of the duties of BOC. BOD is responsible for managing, controlling, guarding and responsible for the implementation of GCG in the Company assisted by management and organ ranked under BOD, such as Corporate Secretary, Internal Audit and Risk Management as well as Committees and Teams under BOD. mechanism In order to support smooth implemention of the the Struktur GCG di atas menjelaskan kedudukan ketiga Organ Perusahaan yaitu RUPS, Dewan Komisaris dan Direksi dimana masing-masing organ memiliki peran penting dalam penerapan GCG. RUPS merupakan wadah para Pemegang Saham yang memiliki wewenang yang tidak dilimpahkan kepada Dewan Komisaris dan Direksi. Direksi bertanggung jawab penuh atas pengelolaan Perusahaan sesuai amanah yang diberikan, sedangkan Dewan Komisaris melakukan pengawasan yang memadai terhadap pengelolaan yang dilakukan oleh Direksi serta melakukan penasihatan agar kinerja Perusahaan lebih baik. Dewan Komisaris dan Direksi diangkat dan diberhentikan oleh RUPS. Dewan Komisaris membentuk Komite Audit dan Komite Kebijakan Risiko untuk membantu dan meningkatkan fungsi pengawasan yang dijalankan Dewan Komisaris. Dalam menjalankan tugas dan kewajibannya, masing-masing Komite Dewan Komisaris bekerja sesuai dengan ruang lingkup tugas dan tanggung jawab Komite sebagaimana ditetapkan dengan surat keputusan Dewan Komisaris. Selain Komite, Dewan Komisaris juga dibantu Sekretaris Dewan Komisaris dalam rangka membantu pelaksanaan tugas Dewan Komisaris. Direksi bertugas untuk mengelola, mengendalikan, mengawal, dan bertanggung jawab atas implementasi GCG di Perusahaan dibantu oleh jajaran manajemen dan organ di bawah Direksi, seperti Sekretaris Perusahaan, Audit Internal dan Manajemen Risiko serta Komite dan Tim di bawah Direksi. mekanisme Pedoman Umum GCG GCG Principles Hukum Peraturan yang berlaku The applicable Lawsuit and Regulations Visi, Misi, Sasaran Korporasi Vision Mission and the Company’s Targets CorporateIndustry Best Practices Internal Best Practices Board Manual Code of Conduct Piagam Internal Audit Internal Audit Charter Piagam Komite Audit Audit Committee Charter Kebijakan Whistleblowing System Whistleblowing System Policy Piagam Komite Kebijakan Risiko Risk Policy Committee Charter Kebijakan Mekanisme Benturan Kepentingan Policy of Conflict of Interest Mechanism Kebijakan Kepatuhan Hukum Peraturan Perundang-Undangan Compliance Policies and Legislation GOOD CORPORATE GOVERNANCE CODE SOSIALISASI SOCIALIZATION IMPLEMENTASI IMPLEMENTATION Assessment