kata sebagai satu kesatuan, 2 pemahaman, merupakan kemampuan untuk memahami arti kata seperti yang terbaca dalam konteks, 3 reaksi, merupakan
tindakan yang ditimbulkan erkenaan dengan apa yang dikatakan oleh penulis, 4 integrasi, merupakan kemampuan untuk memahami pikiran atau konsep penulis.
Keempat tahap ini saling bergantung satu sama lain dalam proses membaca. Tujuan utama kegiatan membaca menurut Nababan 1993: 113 ada tiga
butir terpenting, antara lain 1 membaca untuk memperoleh keterangan atau informasi baru pemahaman isi atau pesan, 2 membaca untuk belajar teknik
atau keterampilan membaca, 3 membaca untuk belajar bahasa, yaitu untuk meningkatkan pengetahuan tentang bahasa dan kemampuan dalam menggungakan
bahasa tersebut. Dari beberapa pengertian membaca di atas, maka dapat disimpulkan
bahwa membaca merupakan kegiatan atau proses penalaran untuk memperoleh informasi, makna tersirat dan tersurat pada teks tertulis
3. Hakikat Metode Pembelajaran Kooperatif Cooperative Learning
Sesorang memerlukan cara untuk mempermudah dalam proses belajar agar lebih memahami sesuatu yang dipelajarinya. Dalam pemakaian metode,
makin baik metode itu, makin efektif pula pencapaian tujuannya. Khusus mengenai metode mengajar di dalam kelas selain faktor tujuan, juga faktor peserta
didik, situasi dan guru ikut menentukan efektif tidaknya sebuah metode. Metode merupakan cara, yang dalam fungsinya adalah alat untuk
mencapai tujuan. Suryosubroto 2009: 141 berpendapat bahwa semakin tepat metodenya, diharapkan semakin efektif pula pencapaian tujuan tersebut. Metode
pembelajaran adalah sebuah cara yang digunakan oleh guru untuk menyampaikan materi pembelajaran kepada peserta didik secara sistematis dan efektif dan
didasarkan pada suatu pendekatan guna tercapainya tujuan pembelajaran. Metode digunakan dalam penelitian ini adalah metode Cooperative Learning. Cooperative
menurut Isjoni 2007: 16 adalah mengerjakan sesuatu bersama-sama dengan saling membantu satu sama lain sebagai satu tim, dan cooperative learning adalah
suatu model pembelajaran yang digunakan untuk mewujudkan kegiatan belajar mengajar yang berpusat pada peserta didik student oriented, terutama untuk
mengatasi permasalahan yang ditemukan guru dalam mengaktifkan peserta didik yang tidak dapat bekerjasama dengan orang lain, peserta didik yang agresif, dan
yang tidak peduli pada orang lain. Metode Cooperative Learning adalah kegiatan pembelajaran berkelompok
dimana terjadi kerjasama dan saling membantu mengkonstruksi konsep, menyelesaikan persoalan atau inkuiri Ngalimun, 2013: 162. Pengertian yang
setara juga dikemukakan oleh Solihatun dan Raharjo 2011: 4 bahwa metode Cooperative Learning merupakan suatu sikap atau perilaku bersama dalam
bekerja dalam kelompok yang terdiri dari dua orang atau lebih, yang mana keberhasilan dipengaruhi oleh kelompok tersebut.
Pemrakarsa dan pengembang pembelajaran kooperatif, Johnson dan Johnson serta Kagan mengembangkan model pembelajaran kooperatif masing-
masing. Secara garis besar, model Johnson dan Johnson dalam Warsono dan Hariyanto, 2013: 168-170 mengenai pembelajaran kooperatif seperti yang
dinyatakan pada Tabel berikut ini.
Tabel 1: Model Pembelajaran Kooperatif menurut Johnson dan Johnson Kriteria
Penjelasan
Saling Ketergantungan Positif
Anggota kelompok memahami bahwa mereka bergantung satu sama lain untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Para pelajar saling memerlukan untuk saling mendukung, melakukan klarifikasi dan
pemanduan.
Tanggung Jawab Individu
Kinerja setiap anggota kelompok dinilai. Oleh sebab itu setiap anggota kelompok bertanggung jawab untuk
melaksanakan tugasnya sendiri, mencapai tujuan kelompok, dan menguasai seluruh materi ajar.
Keterlibatan dalam Interaksi
Walau beberapa tugas kelompok dibagi kepada setiap anggota kelompok, sebagian besar tugas harus
dilaksanakan secara interaktif. Interaksi ini memungkingkan para pebelajar membandingkan
kesimpulan dan penalaran anggota kelompok yang lain.
Proses Kelompok Setiap kelompok secara berkala memerlukan penilaian
dan melakukan refleksi terhadap kemampuan kelompok agar berfungsi sebagai tim, dan mengidentifikasi
perubahan yang diperlukan agar dapat bekerja lebih efektif di masa depan.
Pengembangan Keterampilan
antarpribadi dan Kelompok Kecil
Kecakapan yang amat diperlukan bagi fungsi efektivitas kelompok adalah saling mengajar dan
mempraktikkan konsep. Kecakapan antarpersonal ini termasuk adanya umpan balik yang membangun,
pencapaian kesepakatan, keterlibatan setiap anggota, pembuatan keputusan, dan pengelolaan konflik.
Metode Cooperative Learning memiliki konsep-konsep pembelajaran, berikut ini merupakan enam konsep kunci pembelajaran kooperatif menurut
Kagan dalam Warsono dan Hariyanto, 2013: 168-170
Tabel 2: Enam Konsep Kunci Pembelajaran Kooperatif menurut Kagan Kata Kunci
Butir-butir Penting
Tim Tim pembelajaran kooperatif memiliki identitas yang
kuat, secara ideal terdiri dari 4 anggota, heterogen dan bersemangat, dan berdaya juang tinggi.
Pengelolaan Kooperatif Lingkungan diciptakan sedemikian rupa sehingga setiap
siswa memiliki kemudahan akses yang setara. Aturan kelas dan norma-normanya diciptakan untuk
menentukan tanggung jawab individu maupun tanggung jawab tim.
Kemauan Kooperatif Keinganan maupin niat yang kuat untuk bekerja sama
ditunjukkan dan dipertahankan selama pembangunan kebersamaan sebagai tim teambuilding, pembentukan
rasa kebersamaan dalam kelas classbuilding, dan pelaksanaan tugas-tugas.
Keterampilan Kooperatif
Pemberian teladan, penguatan, pemberian peran dalam melaksanakan tugas-tugas, pelaksanaan struktur
kooperatif dan kegiatan refleksi akan menegmbangkan keterampilan sosial yang diperlukan selama
pembelajaran kooperatif.
Prinsip-Prinsip Dasar Ada empat prinsip dasar disingkat PIES positive,
interdependence, individual accountability, equal participation and simultaneous interaction.
Struktur Struktur kooperatif dikelompokkan berdasarkan tujuan
pokoknya dan terdiri dari, classbuilding, teambuilding, keterampilan komunikasi communication
skills,keterampilan berpikir thinking skills, tukar menukar informasi information sharing, dan
penguasaan materi mastery. Bermacam-macam sifat bersifat praktis dan membantu pencapaian berbagai
tujuan pembelajaran.
Berbagai definisi dari para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran kooperatif adalah satu prosedur yang melibatkan sejumlah peserta
didik yang belajar dan bekerja sama dengan saling membantu untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirancang, yang didasarkan pada pendekatan
tertentu, metode yang disusun dan dilaksanakan dengan prinsip-prinsip dan prosedur tertentu.
4. Hakikat Metode Cooperative learning Tipe Cooperative Script
Dalam proses pembelajaran, membaca menjadi kegiatan yang paling mendasar yang dilakukan oleh peserta didik untuk mengetahui informasi yang