kelompoknya, sehingga dapat meningkatkan kemampuan membaca teks bahasa Jerman, menambah kosakata bahasa Jerman, dan menjawab pertanyaan mengenai
teks bacaan tersebut. Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode Cooperative Script dalam keterampilan membaca teks bahasa Jerman diharapkan
dapat mendorong peserta didik dalam memecahkan masalah dan menambah kosakata bahasa Jerman, sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar.
D. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kajian teori dan kerangka pikir di atas, maka hipotesis tindakan dalam penelitan ini adalah sebagai berikut.
1. Diasumsikan metode Cooperative Script dapat meningkatkan motivasi
belajar peserta didik kelas XI IPS 3 SMA Negeri 2 Klaten. 2.
Diasumsikan metode Cooperative Script dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik kelas XI IPS 3 SMA Negeri 2 Klaten.
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas Classroom Action Research. Penelitian ini dilaksanakan dengan cara kerjasama oleh pihak
guru, peneliti, dan observer. Inti dari penelitian ini adalah adanya penentuan tindakan alternatif yang kemudian diuji cobakan serta dievaluasi apakah dapat
memecahkan permasalahan yang dialami peserta didik maupun guru sesuai dengan tujuan.
Penelitian tindakan kelas tersebut memiliki 4 tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Dalam penelitian tindakan kelas ini
digunakan penelitian kelas model Kemmis dan Taggart dalam Baumfield, Hall dan Wall yang menurut Wiriaatmadja 2007: 66 dapat digambarkan sebagai
berikut.
Keterangan: 1. Plan perencanaan
2. Act and Observe pelaksanaan dan
observasi 3. Reflect refleksi
4. Revised Plan revisi perencanaan
Gambar 1. Desain Penelitian Tindakan Kelas Model Spiral dari Kemmis dan Taggart
B. Setting Penelitian
1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 2 Klaten pada kelas XI IPS 3, di
kelurahan Trunuh, kecamatan Klaten Selatan, Kabupaten Klaten. Berdasarkan observasi yang telah dilakukan peneliti, SMAN 2 Klaten dipilih sebagai tempat
penelitian karena tempat tersebut belum pernah digunakan sebagai tempat penelitian yang sejenis, sehingga kemungkinan besar akan terhindar dari
penelitian ulang. Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan mulai pertengahan bulan April-Mei 2015.
Tabel 3: Jadwal Pra Penelitian
No Kegiatan
Tempat HariTanggal
Waktu 1.
Obeservasi pertama XI IPS 3
Selasa, 31 Maret 2015
08.00 WIB 2.
Wawancara Guru XI IPS 3
Selasa, 31 Maret 2015
09.00- 09.20 WIB
3. Wawancara Peserta
Didik SMA Negeri
2 Klaten Selasa, 31 Maret
2015 09.30-
09.55 WIB 4.
Observasi Kedua SMA Negeri
2 Klaten Senin, 20 April
2015 08.00 WIB
5. Penyerahan Surat Izin
Penelitian SMA Negeri
2 Klaten Kamis, 9 April
2015 09.00 WIB
6. Perumusan masalah dan
perencanaan tindakan siklus I
SMA Negeri 2 Klaten
Kamis, 9 April 2015
11.20 WIB
7 Uji instrumen
keterampilan membaca bahasa Jerman
tes I SMA Negeri
2 Klaten Sabtu, 18 April
2015 07.30 WIB
Tabel 4: Jadwal Penelitian
Kegiatan Sub-tema
HariTgl Waktu
Siklus I Penyebaran angket I,
wawancara, observasi, dan tes I
Beruf, Wohnung
Senin, 20 April 2015
09.00 WIB
Tindakan I Beruf
Sabtu, 25 April 2015
07.30 WIB
Tindakan II Beruf
Senin, 27 April 2015
09.00 WIB
Tindakan III dan penyebaran angket II
Beruf Senin, 4 Mei 2015
09.00 WIB
Siklus II
Tes II dan tindakan I , Wohnung
Sabtu, 9 Mei 2015 07.30
WIB Tindakan II
Wohnung Sabtu, 16 Mei
2015 07.30
WIB Tindakan III
Wohnung Senin, 18 Mei
2015 09.00
WIB Tes III dan
penyebaran angket III
Beruf, Wohnung
Sabtu, 23 Mei 2015
07.30 WIB
1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas XI IPS 3 SMAN 2 Klaten yang berjumlah 33 peserta didik, yang terdiri dari 11 peserta didik laki-laki dan 22
peserta didik perempuan.
C. Prosedur Penelitian
Kegiatan dilaksanakan dengan maksud untuk meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan-tindakan yang dilakukan serta memperbaiki kondisi praktik
pembelajaran sebelumnya. Praktik pembelajaran tersebut menurut Kunandar 2009: 71-76 dibagi menjadi 3 tahapan, yakni prasiklus, siklus I dan siklus II.
Siklus-siklus ini terdiri atas 4 komponen, yaitu perencanaan plan, tindakan act,