Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

bantuan guru untuk mengartikan setiap kosakata bahasa Jerman disaat pembelajaran. Peserta didik juga masih sulit memahami dan menemukan ide pokok dari teks yang dibaca. Hal tersebut ditemukan ketika peserta didik belum mampu menjawab pertanyaan mengenai isi teks, dan belum mampu menyampaikan pendapat ataupun pertanyaan tentang isi teks dalam bahasa Jerman ketika pertanyaan dilontarkan oleh guru. Jika peserta didik tidak menguasai kosakata dan gramatik dengan baik, maka akan menjadi sulit untuk memahami suatu teks, karena sebuah teks itu terdiri dari rangkaian kata-kata yang diuntai berdasarkann aturan gramatik bahasa. Peserta didik cenderung pasif dan sedikit berpartisipasi dalam menanggapi teks yang sedang dibahas. Hal tersebut terlihat saat banyak peserta didik yang tidak fokus dalam pembelajaran bahasa Jerman, karena masih banyak ditemukan peserta didik yang bermain handphone dan mengobrol dengan teman yang lainnya dan apabila guru mengajukan pertanyaan, sebagian besar peserta didik tidak menaggapinya dan cenderung bersikap acuh tak acuh. Hal ini diperkirakan karena dipengaruhi oleh rendahnya minta dan motivasi belajar bahasa Jerman. Minat dan motivasi membaca peserta didik pada mata pelajaran bahasa Jerman masih kurang, selain itu peserta didik menganggap remeh mata pelajaran bahasa Jerman. Hal tersebut terlihat pada saat proses kegiatan belajar bahasa Jerman berlangsung, banyak peserta didik yang mengerjakan tugas mata pelajaran lain, membaca buku mata pelajaran lain, dan berpendapat bahwa mata pelajaran bahasa Jerman tidak diujikan dalam Ujian Nasional, sehingga peserta didik tidak perlu mempelajarinya dengan serius. Hal ini berakibat terhadap prestasi dan pemahaman dalam belajar bahasa Jerman, Guru masih menggunakan metode konvensional, yaitu ceramah. Dalam proses pembelajaran bahasa Jerman yang selama ini dilakukan di SMA Negeri 2 Klaten, guru belum menggunakan metode yang bervariasi. Penyampaian materi secara konvensional mengakibatkan peserta didik merasa bosan dan cenderung tidak konsentrasi saat pelajaran berlangsung. Selain itu, guru belum memanfaatkan fasilitas di sekolah dengan maksimal, seperti LCD, speaker, dan laboratorium bahasa jarang digunakan, bahkan belum pernah digunakan dalam proses belajar mengajar. Proses pembelajaran bahasa Jerman masih terkesan kaku dan monoton, sehingga peserta didik kurang terlibat dalam pembelajaran dan peserta didik menjadi tidak antusias mempelajari bahasa Jerman. Oleh karena itulah perlunya inovasi dalam proses pembelajaran bahasa Jerman, menjadi satu hal yang penting untuk dilakukan. Inovasi dalam pembelajaran dapat berdampak pada perbaikan, meningkatkan kualitas pembelajaran serta sebagai alat atau cara baru dalam memecahkan masalah yang dihadapi dalam kegiatan pembelajaran. Banyak metode pembelajaraan yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran bahasa Jerman. Saat ini banyak metode pembelajaran inovatif dan kooperatif yang ditawarkan, salah satunya adalah metode Cooperative Learning tipe Cooperative Script. Metode Cooperative Script ini dikembangkan untuk mencapai hasil belajar berupa prestasi akademik, toleransi, menerima keragaman, dan pengembangan pemahaman dalam keterampilan membaca. Huda 2013: 213 berpendapat bahwa gagasan utama penerapan Cooperative Script yaitu membantu peserta didik untuk berpikir secara kritis, sistematis dan berkonsentrasi pada mata pelajaran, terutama dalam memahami suatu teks. Peserta didik juga dilatih untuk saling bekerjasama satu sama lain dalam suasana yang menyenangkan, selain itu metode ini juga memungkinkan peserta didik untuk menemukan ide-ide pokok dalam suatu teks dan dari gagasan besar yang disampaikan oleh guru. Metode Cooperative Script ini mempunyai berbagai keunggulan, antara lain 1 dapat menumbuhkan gagasan baru, daya berpikir kritis dalam memahami suatu teks, serta mengembangkan jiwa keberanian dalam menyampaiakan hal-hal baru yang diyakini benar, 2 mendorong peserta didik untuk berlatih memecahkan masalah dengan mengungkapkan idenya secara verbal dan membandingkan ide peserta didik dengan ide tamannya, 3 melatih peserta didik untuk menghargai setiap pendapat, dan 4 melatih peserta didik berdiskusi dan melakukan interaksi sosial. Dilatarbelakangi oleh masalah yang telah dipaparkan di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang bertujuan untuk meningkatkan motivasi dan prestasi peserta didik kelas XI IPS 3 dalam pembelajaran keterampilan membaca teks bahasa Jerman di SMA Negeri 2 Klaten melalui metode Cooperative Learning tipe Cooperative Script.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut. 1. Penguasaan kosakata bahasa Jerman peserta didik kelas XI IPS 3 SMAN 2 Klaten masih kurang 2. Peserta didik kelas XI IPS 3 SMAN 2 Klaten cenderung pasif dan sedikit berpartisipasi dalam menanggapi teks bahasa Jerman yang sedang dibahas. 3. Minat dan motivasi membaca peserta didik kelas XI IPS 3 SMAN 2 Klaten pada mata pelajaran bahasa Jerman yang masih kurang. 4. Guru bahasa Jerman SMAN 2 Klaten masih menggunakan metode konvensional, yaitu ceramah. 5. Guru bahasa Jerman SMAN 2 Klaten belum memanfaatkan fasilitas di sekolah dengan maksimal.

C. Pembatasan Masalah

Dalam identifikasi masalah terdapat masalah-masalah yang cukup beragam dan menarik untuk dikaji. Tetapi agar penelitian lebih dapat terfokus dan mengenai sasaran, penelitian ini dibatasi pada “Upaya Peningkatan Keterampilan Membaca Teks Bahasa Jerman Peserta Didik Kelas XI IPS 3 SMA Negeri 2 Klaten melalui Metode Cooperative Learning tipe Cooperative Script”.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan pada batasan masalah di atas, masalah yang diteliti dapat dirumuskan sebagai berikut. 1. Bagaimana upaya peningkatan motivasi belajar peserta didik kelas XI IPS 3 SMAN 2 Klaten pada pembelajaran keterampilan membaca teks bahasa Jerman melalui metode Cooperative Script? 2. Bagaimana upaya peningkatan prestasi belajar peserta didik kelas XI IPS 3 SMAN 2 Klaten pada pembelajaran keterampilan membaca teks bahasa Jerman melalui metode Cooperative Script?

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan meningkatkan: 1. motivasi peserta didik kelas XI IPS 3 SMAN 2 Klaten pada pembelajaran keterampilan membaca teks bahasa Jerman melalui metode Cooperative Learning tipe Cooperative Script. 2. prestasi peserta didik kelas XI IPS 3 SMAN 2 Klaten pada pembelajaran keterampilan membaca teks bahasa Jerman melalui metode Cooperative Learning tipe Cooperative Script.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi berbagai pihak, antara lain: 1. Bagi peserta didik, penelitian ini dapat meningkatkan keterampilan membaca bahasa Jerman menjadi lebih baik, serta dapat meningkatkan motivasi, kepercayaan diri, dan kerjasama antar peserta didik. 2. Bagi guru, penelitian ini dapat meningkatkan dan memperbaiki kondisi pembelajaran yang ada, khususnya dalam keterampilan membaca bahasa Jerman, selain itu dapat melatih, membimbing, mendidik peserta didik untuk mengemukakan ide atau pendapat, mendorong peserta didik lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran, serta meningkatkan motivasi dan prestasi dalam keterampilan membaca bahasa Jerman. 3. Bagi calon peneliti lain, penelitian ini dapat dijadikan acuan untuk melakukan penelitian yang lebih mendalam tentan metode Cooperative Script.

BAB II KAJIAN TEORI

A. Deskripsi Teoritik 1. Hakikat Pembelajaran Bahasa Asing

Pembelajaran merupakan proses secara bertahap untuk mendapatkan pengetahuan dan informasi baru yang belum didapatkan. Bahasa merupakan alat komunikasi verbal. Brown 2000: 5 menyatakan bahwa A Language is a system of arbitrary conventionalized vocal, written, or gestural sysmbols that enable members of given community to communicate intelligibly with one another. Pengertian bahasa di atas adalah bahasa merupakan sistem simbol arbitrer yang bermakna baik secara lisan, tertulis maupun dengan isyarat yang memungkinkan anggota komunikasi untuk berkomunikasi secara jelas antara satu orang dengan yang lainnya. Bahasa menurut Langacker 1973: 23 adalah An instrument of communication. Pengertian bahasa tersebut merupakan instrumen atau alat komunikasi. Francis 1958: 13 menyatakan hal serupa yaitu A languange is an arbitrary system of articulated sounds made us of by a group of human as a means of carrying on the affairs of their society. Pengertian bahasa menurut Francis di atas merupakan sistem arbitrer dari suara yang dihasilkan yang digunakan sekelompok manusia sebagai alat untuk bersosialisasi. Persamaan pendapat dari Brown, Langacker, dan Francis mengenai pengertian bahasa yaitu merupakan sistem arbiter atau alat yang digunakan manusia untuk saling berkomunikasi dan bersosialisasi dengan manusia yang lain.

Dokumen yang terkait

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN TEXTPUZZLE DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MEMBACA BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XI SMA NEGERI 3 BANTUL.

2 4 241

UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XI SMA N 2 BANGUNTAPAN BANTUL MELALUI MEDIA KOMIK.

3 8 368

UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XI SMA NEGERI 2 BANGUNTAPAN BANTUL MELALUI TEKNIK PORPE (PREDICT, ORGANIZE, REHEARSE, PRACTICE, EVALUATE).

5 28 357

UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XI BAHASA SMA NEGERI 3 TEMANGGUNG MELALUI PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR.

3 11 244

UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS X SMA N 1 IMOGIRI BANTUL MELALUI PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION.

13 48 411

Upaya Peningkatan Keterampilan Menulis Bahasa Jerman Peserta Didik Kelas XI Bahasa SMA Negeri 1 Prambanan Klaten melalui Media Permainan Bahasa Bildgeschichte.

3 7 388

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAMS GAMES-TOURNAMENT (TGT) PADA PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MEMBACA BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XI DI SMA NEGERI 1 NGAGLIK SLEMAN.

0 4 281

UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XI BAHASA SMA N 2 WONOSARI GUNUNGKIDUL MELALUI MULTIMEDIA PREZI.

2 6 448

UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XI SMAN2 PURWOREJO MELALUI METODE PQ4R.

3 12 383

UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XI SMA NEGERI 1 JETIS BANTUL MELALUI METODE EVERYONE IS A TEACHER HERE.

2 5 399