Deskripsi Data Wawancara Deskripsi Data Penelitian
April 2015 pukul 09.00 WIB. Seluruh peserta didik dengan jumlah 33 peserta didik 1 yang tidak hadir, peserta didik yang tidak hadir tersebut yaitu bernama
Galih Reza A.G, dikarenakan izin untuk mengikuti urusan keluarga, sehingga hanya diperoleh 32 angket yang telah diisi oleh peserta didik. Berikut adalah hasil
uraian dari angket pra penelitian.
1 Sebanyak 30 peserta didik atau sebesar 93,75 dari seluruh peserta didik menyatakan bahwa belum pernah diajar dengan metode Cooperative Script.
Namun terdapat 2 peserta didik atau sebesar 6,25 dari selurh peserta didik yang menyatakan pernah diajar dengan metode Cooperative Script pada hampir
diseluruh mata pelajaran. Berikut adalah salah satu kutipan angket peserta didik. “belum pernah”
2 Adapun jawaban peserta didik mengenai metode pembelajaran yang diterapkan guru dalam pembelajaran bahasa Jerman bervariasi yang dapat dilihat dari tabel di
bawah ini
Tabel 13: Frekuensi Metode Pembelajaran yang Pernah Digunakan
No. Peserta
Didik Tanya
Jawab Hafalan
Audio Visual
Membahas LKS
Diskusi Kelompok
Presentasi Dialog
1 √
√ √
2 √
√ √
3 √
√ √
4 √
√ √
5 √
√ 6
√ √
7 √
√ √
√ 8
√ √
9 10
√ √
√ 11
√ √
√ √
12 √
√ 13
√ √
√ √
14 √
√ √
15 √
16 √
√ √
√ 17
√ √
√ √
18 19
√ √
√ 20
√ √
21 √
√ 22
√ √
23 √
√ √
√ 24
√ √
√ 25
√ √
26 √
√ 27
28 √
√ 29
√ √
√ 30
√ √
31 √
√ √
32 √
√ √
33 √
√ Jumlah
29 8
27 6
9 2
1
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa metode pembelajaran yang diterapkan guru dalam pembelajaran Bahasa Jerman bervariasi antara lain 35,37
atau 29 peserta didik menjawab tanya jawab, 9,76 atau 8 peserta didik menjawab hafalan, 32,93 atau 27 peserta didik menjawab audio visual, 7,32
atau 6 peserta didik menjawab membahas LKS, 10,98 atau 9 peserta didik menjawab diskusi kelompok, 2,44 atau 2 peserta didik menjawab presentasi,
dan 1,22 atau 1 peserta didik menjawab membuat dialog. Berikut adalah salah satu kutipan angket peserta didik.
“Tanya jawab, film, diskusi kelompok” 3 Peserta didik memilki kesulitan dalam pembelajaran bahasa Jerman, antara lain
kesulitan pada keterampilan menulis, keterampilan berbicara, dan keterampilan membaca, sebanyak 21,88 atau 7 peserta didik menjawab mengalami kesulitan
dalam keterampilan menulis, sebanyak 3,13 atau 1 peserta didik menjawab mengalami kesulitan dalam keterampilan berbicara, dan sebanyak 75,00 atau 24
peserta didik yang menjawab mengalami kesulitan dalam membaca. Kesulitan terbanyak dialami peserta didik adalah pada keterampilan membaca, namun
dengan alasan yang bervariasi, seperti: 1 kurangnya kosakata yang dikuasai peserta didik, 2 kesulitan menemukan ide pokok dalam teks bahasa Jerman, 3
kesulitan dalam mengartikan dan menerjemahkan suatu kalimat. Berikut adalah salah satu kutipan angket peserta didik.
“Memahami maksud dari isi teks yang dipelajari dan yang disajikan” 4 Sebanyak 25 atau 8 peserta didik yang menjawab pembelajaran yang
berlangsung di kelas cukup menyenangkan, dan 75 atau 24 peserta didik yang menjawab pembelajaran yang berlangsung di kelas membosankan. Adapun
pernyataan membosankan tersebut memiliki alasan yang bervariasi, antara lain: 1 metode yang digunakan guru kurang bervariasi monoton, 2 materi yang
didapatkan peserta didik kurang menarik, 3 situasi dan kondisi pembelajaran terkesan terlalu tegang dan kaku, dan 4 peserta didik merasa terlalu banyak teori,
namun sedikit praktek. Berikut adalah salah satu kutipan angket peserta didik. “Monoton, membosankan. Karena metode pengajaran hanya seperti seperti itu
terus-menerus, kurang bervariasi”. 5 Kesulitan yang dialami peserta didik ketika mempelajarai membaca antara lain
sebanyak 96,88 atau 31 peserta didik kesulitan mengucapkan kata-kata dalam bahasa Jerman dan 3,13 atau 1 peserta didik yang kesulitan dalam memahamiisi