30 menggunakan tongkat sebagai alat utama untuk melatih berpendapat. Dengan
terlatih berpendapat siswa terdorong untuk memahami materi dan giat belajar sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar.
C. Karakteristik Siswa Sekolah Dasar SD
Menjadi seorang guru harus memahami setiap tahap perkembangan siswa. Pada tahap usia Sekolah Dasar pembelajaran yang diselenggarakan harus sesuai
dengan tahap perkembangan usia anak SD pula. Menurut Sri Sulistyorini 2007: 6, perkembangan siswa merupakan salah satu sasaran utama dalam kegiatan
pendidikan atau pembelajaran dari berbagai satuan jenis pendidikan. Dalam pelaksanaan kegiatan pendidikan harus diperhatikan berbagai aspek atau dimensi,
tahapan dan karakteristik perkembangan anak yang menjadi subjek didik. Lebih jelas lagi menurut Piaget dalam Santrock, 2007: 271, mengatakan
bahwa individu secara aktif membangun pemahaman mengenai dunia melalui tahap empat perkembangan, yaitu:
1. tahap sensorimotor usia 0 - 2 tahun, yaitu tahap bayi membangun
pemahaman tentang dunia melalui pengkoordinasian pengalaman –
pengalaman sensori dengan tindakan fisik bayi mengalami kemajuan dari tindakan refleks sampai menggunakan simbolis hingga tahap akhir,
2. tahap praoperasional usia 2
– 7 tahun, yaitu anak mulai menjelaskan dunianya dengan kata
– kata dan gambar yang mencerminkan peningkatan pemikiran simbolis dan melampaui hubungan informasi sensoris dan
tindakan fisik,
31 3.
tahap operasional konkret usia 7 – 11 tahun, yaitu anak pada tahap ini dapat
bernalar secara logis mengenai peristiwa yang berbeda, dan 4.
tahap operasional formal usia 11 tahun keatas, yaitu remaja bernalar secara lebih abstrak, idealis dan logis.
Rita Eka Izzaty, dkk
2008: 116-117 menggolongkan masa kanak – kanak
menjadi dua fase, yaitu: 1.
masa kelas rendah Sekolah Dasar SD yang berlangsung antara usia 7 tahun – 910 tahun, biasanya mereka duduk di kelas 1,2, dan 3 Sekolah Dasar
SD, dan 2.
masa kelas – kelas tinggi Sekolah Dasar SD yang berlangsung antara usia
10 tahun – 1213 tahun, bisanya mereka duduk di kelas 4,5, dan 6 Sekolah
Dasar SD. Adapun ciri
– ciri anak masa kelas rendah Sekolah Dasar SD yaitu: 1.
adanya hubungan yang kuat antara keadaan jasmani dan prestasi sekolah, 2.
suka memuji diri sendiri, 3.
kalau tidak dapat menyelesaikan tugas atau pekerjaan, maka dianggapnya tidak penting, dan
4. suka meremehkan orang lain.
Sedangkan ciri khas anak masa kelas tinggi Sekolah Dasar SD yaitu: 1.
perhatiannya tertuju kepada kehidupan praktis sehari – hari,
2. ingin tahu, ingin belajar dan realistis,
3. timbul minat pada mata pelajaran khusus,
4. memandang nilai sebagai ukuran yang tepat mengenai prestasi belajar, dan
32 5.
suka membentuk kelompok sebaya atau peergroup untuk bermain bersama dengan membuat peraturan sendiri dalam kelompoknya.
Pentingnya memahami teori mengenai karakteristik siswa SD sangat mendukung penelitian ini. Melalui teori yang telah disebutkan oleh para ahli,
maka teori tersebut menambah pemahaman guru dalam memilih pendekatan dan metode yang tepat. Setiap metode yang digunakan guru harus memperhatikan
tahap perkembangan siswa, terutama siswa SD yang masih dikategorikan dalam tahap operasional konkret. Seperti metode talking stick, yang merupakan salah
satu metode yang memusatkan akifitas pada siswa. Siswa menggulirkan tongkat dari satu siswa ke siswa lain dengan iringan musik. Secara perlahan siswa merasa
senang dan terdorong untuk dapat menjawab pertanyaan. Jadi, pembelajaran talking stick ini sangat mendukung tahapan usia anak SD yang pembelajarannya
bersifat menyenangkan, mendorong anak untuk berbuat, menekankan pada aktifitas, membangun minat siswa dalam belajar serta mendorong prestasi belajar
siswa.
D. Keterkaitan Active Learning tipe Talking Stick dengan Prestasi Belajar IPS Siswa